Not bad

26 5 5
                                    

Alesha POV.

"Nuna, punya salak ngga?." ucap seorang diantara mereka, Kim Doyoung. Yah kurasa itu namanya.

"eum tidak, kenapa?." tanyaku.

"wah nuna tidak tau??!". Tanya haechan padaku, entahlah tapi aku tak tau apa maksudnya. Dan hanya ku jawab dengan gelengan kepala.

"wahhh jinjaa daebakk...  Bahkan orang orang tau betapa bucinnya seorang Kim Doyoung terjadap buah asal indonesia itu, apa tadi namanya? Salak!  Iya salak." ucapnyaa heboh sendiri, kurasa dia yang paling hyperaktif dari pada yang lain.

"YAKK LEE HAECHANN! AKU HANYA BERTANYA TAU! ." ujar Doyoung, sepertinya kesabarannya menipis, atau mungkin memang sering bertengkar dengan Haechan?  Hm... Aku pun tak tau.

"whahaha biarinn wlee wlee wlee." ucapnya lagi sembari menggoda Doyoung.

"anak ini jinja!  Harus diberi pelajaran, yak!." ucapnya sembari berlari mengejar Haechan, dan terjadilah acara kejar mengejar di dalam ruang latihan itu.

"Renjun-a cepat tolong tangkap anak itu!." ucapnya pada renjun karna Haechan berlari di sekitar tubuh Renjun yang kemudian bersembunyi di belakang tubuh bongsor si maknae yang bertepatan berada di sebelah Renjun.

"Heii sudah sudah, kenapa malah sertengkar! Ayo mulai latihan." ucap seseorang, Taeil. Yang paling tua, tapi melihatnya aku tak yakin ia yang paling tua antara mereka.

Sedangkan yang lain?  Hanya menyimak.

Sudah biasa. 

Aku yang  melihtnya pun hanya bisa menggelengkan kepala, tanpa sadar ada seseorang yang menatap kearahku. Sebari berkata,  "jangan kapok ya." sontak ku arahkan pandanganku padanya, Jaemin.

"haha tentu, akan sangat menyenangkan melihat pemandangan seperti itu setiap hari, ku pikir hari pertamaku akan berat karena tak sedikit yang memberiku wejangan untuk sabar menghadapi kalian, ternyata semua wejangan itu tak semuanya benar." ucapku menatapnya.

"bukan tak semua benar, memang belum tau saja." ucapnya sembari tersenyum, waw baru kali ini aku melihat senyum se indah itu.

Sangat manis.

"Hei apa yang kalian bicarakan!." ucap Kun, Leader WayV.

"tidak, bukan apa apa." jawab Jaemin, aku hanya terdiam kaku saat semua orang yang ada dalam ruangan ini melihat kami. Oh!  Apakah aku terlewat sesuatu?

"Yasudah, kemari!  Kita akan lanjutkan latihannya, aku sudah sangat rindu kasurku." ujar Jisung, maklum masih dalam masa pertumbuhan butuh banyak istirahat haha.

"yak!  Aku lebih tua dari mu." ujar Jaemin, namun tetap kempali pada posisinya.

Setelah itu latihab pun dilanjutkan, hingga sore hari. Pukul 16.00 kst, hanya tersisa member Dream di ruang ini, karna unit lain telah menyelesaikan latihan mereka. Dan unit Dream akan menambah jam karena jadwal latihan unit mereka.

Hening.

Mereka ijin untuk membeli minuman di bawa, juga ke kamar mandi. 3 manager lain?  Sedang berada di dorm 127 dan juga WayV untuk membahas sesuatu, jadi tinggallah aku sendiri, Ehm khem..  Tidak, maksudku tidak benar benar sendiri.

'aku tau kau bisa mendengarku.'  Ucapnya, sesosok lelaki yang berada di pojok ruangan. Tak seram memang, karna dia menampilkan dirinya yang dalam keadaan baik. Hanya saja terlihat pucat.

'kau mengabaikanku,'  ucapnya lagi.

'kenapa semua orang mengabaikanku, aku hanya ingin meminta sedikit bantuan. Namun, tak ada yang melihatku. Tapi kau?  kau bisa, tapi mengapa mengabaikan? .

Hening...

"ap----"

"NUNAAAAA!!!! "

ucap seseorang sembari membuka pintu latihan,  Park Jisung. Membuatku menghentikan apa yang barusan ingin ku tanyakan, dan arwah itu langsung saja menghilang.

"Nuna!" panggilnya lagi.

"hah?  Iya apa?. " tanyaku, dan tak lama kemudian para member pun memasuki ruang latihan.

"hehe gapapa ini ada boba choco, tadi kami nggak tau apa yang nuna suka jadi jisung pesenin sama punya jisung." ucapnya sembari memberiku sebuah cup es.

"waw ghambsahabnida." ucapku

"nuna habis ini nuna pulang ke mana?." tanya jaemin. Random amat.

"huh?  Kenapa kau tanya seperti itu?." ucap jeno

"hanya bertanya, kenapa memang?." jawab jaemin, dan hanya di beri gelengan kepala oleh jeno. Huh kedua anak ini...

"aku ke apart, tidak jauh dari kantor hanga butuh waktu 15 menit jika menggunakan taksi. Kenapa?  Mau berkunjung?." tawarku, siapa tau ya kan mereka mau mampir.

"hah?  Boleh?." tanya chenle,

"enggak sih."

"kalo gitu ngapain nawarin!, hihhh nuna ini...  Ahh Jinjaaa!." yang satu ini,  baru ngucapin satu kalimat tapi emosi sekali.

"haha yaudah kalian pulang gih, udah selesai jam latihannya, sampai ketemu besok." ucapku sembari berkemas.

"iyaa deh, kalo punya manggis bawa ya nuna." ucap chenle, suka manggis dia?  Emang pernah makan?, pikirku.

"mana ada?  Kan di korea ngga ada manggis le."

"barang kali nuna bawa dari indo hehe." ucapnya sembari cengengesan, member yang melihatnya pun hanya bisa geleng² kepala.

Kemudian kami pun pulang, dalam perjalanan aku sempatkan mampir ke toserba. Mengingat aku belum punya persediaan di apart jadi ku pikir aku akan membeli beberapa camilan dan ramyeon untuk stok.

Bruk....

Ekhem. Bukan adegan romatis ye, aku hanya menjatuhkan bungkus ramyeon yang tadi aku ambil. Bukan jatuh lalu di tolong seseorang seperti yang kalian pikirkan atau seperti di novel novel. Tidak perlu lebay okay?

Kemudian ku telusuri beberapa rak yang menyediakan snack. Ku ambil beberapa dan segera bergegas menuju kasir untuk membayar. Setelahnya pun aku langsung ke apart, mau kemana lagi?  Belum terlalu hafal sih.

Tak... Tak...  Tak...

Sudah 10 menit, namun apartemen ku masih 5 meter lagi, hufts bukankah sepertinya aku harus membeli motor saja? Sangat melelahkan jika harus berjalan kaki untuk kemana mana. Taksi?  Pemborosan ya kan?  Belum juga gajian masa harus bulak balik pakai taksi sih?  Lagian mending di belikan bahan bakar, lebih irit, dan bisa digunakan selama beberapa hari kedepan.

Memikirkannya saja sudah membuatku segera membelinya... 

Cklek....

Pintu apartemen terbuka, langsung ku letakkan belanjaan di meja dapur dan menuju ke kamar hanya untuk merebahkan diri, baru sehari di sini, tapi kenapa rasanya sudah malas untuk berakfitas besok...

Hueeeeeee mamaaa, pengen pulang... Kangen mama.

Ucap batinku meronta ronta. Padahal aku sendiri yang ingin bekerka di Seoul dan berjuang agar bisa masuk di perusahaan ini. Tapi.....

Huft...

Gini efek hari pertama?

"ngeluh aja sih Al. "

Dan tiba tiba saja Lena berdiri di sampingku, baru muncul, setelah beberapa hari menghilang entah kemana.

...

"yeeee malah tidur nih bocah!!  Astaagaaaaa!  Kalo gitu mending ngga nyamperin aja tadi!." ucapnya kesal, hehe sorry.

*-*-*-*-*

Thanks for reading 🌻

Jangan lupa vote dan komentar


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THIS IS LIFE (nct) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang