"Tuan Mikage, Nona (name) hilang, saya dan pelayan lain sudah mencari ke seluruh rumah tapi dia tidak bisa ditemukan."
Mendengar laporan dari kepala pelayan, Killian. Reo merasa moodnya langsung memburuk. Padahal ia sudah senang telah membuat janji untuk pergi ke taman hiburan bersama sang putri.
Dikeluarkannya ponsel layar sentuh dari saku celana, menghubungi satpam yang menjaga cctv rumah.
"Dari puluhan pelayan yang ada di sini, bisa-bisanya kalian tidak bisa mengawasi seorang anak kecil?" Tanya Reo sarkas, Ryan hanya menunduk mengakui kesalahannya.
Tak ingin membuang waktu Reo pergi ke ruang CCTV. Ia menyaksikan dari layar kaca, pagi buta pukul setengah enam (name) mondar-mandir di taman dan memanjat sebuah pohon yang besar.
Terlihat jelas (name) yang duduk santai diatas pohon. Padahal dirinya ada beberapa meter dari permukaan tanah, cuman (name) biasa saja. Berberapa saat kemudian, (name) berjalan diatas dahan dan melompat dari pagar tembok rumah yang terbilang tinggi.
"(Name?! Hey? Dia baik-baik saja kan?" Tanya Reo yang masih terkejut.
"Kurasa nona baik-baik saja, seingat saya di jam itu ada sebuah mobil box yang terparkir di sana." Jelas Satpam.
Reo mengusap wajahnya kasar. "Ck, suruh berberapa orang untuk pergi mencari (name). Aku tidak mau tau. Pokoknya dia harus segera ditemukan hari ini juga secepat mungkin."
-
Sementara itu ditempat lain terlihat (name) sedang berjalan-jalan santai menggunakan baju tidurnya yang bermotif kepala kelinci.
(name) berjalan melewati lahan yang cukup luas, ia melihat berberapa kandang hewan yang diisi sesuai dengan jenis hewan nya masing masing.
Ia begitu kesal mengingat hal menyebalkan yang terjadi padanya selama ini. Ketika melihat seekor anjing dengan wajah yang menurutnya ngajak ribut. Hal itu membuat moodmya kacau tanpa sebab.
"Dasar anjing."
Lihat, (name) mengumpat. Ia mengacungkan jari tengah di tangan kanannya ke depan sekumpulan anjing yang ada di kandang tersebut.
"Kalian semua anjing! Fuck you all!"
Aman, kandangnya dikunci.
Entah karena anjing-anjing itu paham akan perkataan (name), mereka mulai menggonggong kencang. Mengganggu hewan-hewan lain di sekitarnya.
(Name) berbalik menghadap kandang sebelah tetap dengan mengacungkan jari tengahnya, berteriak. "Berisik monyet!"
"Dasar babi, makan terus tuh sampah!" Umpat (name) lagi ketika melihat ke arah kandang babi.
Arah Tubuhnya bergerak menghadap kandang-kandang itu secara bergantian sambil menunjuk-nunjuk. Meluapkan emosi.
"Dasar babi! Monyet! Anjing! Anjing! Anjing! Anjing!!"
Tanpa ia sadari kandang hewan itu telah terlewat, dan kini jari telunjuk (name) mengarah ke arah seorang pria jakung yang tingginya sekitar 190 centimeter dengan surai putih jabrik.
"Dih, bocah freak. Aku cuma lewat tiba-tiba disebut anjing, kau kira itu lucu?" Ujarnya kesal, ia tak tidak terima atas perlakuan tidak menyenangkan yang dilakukan (name).
Melihat pria setinggi 190-an yang memarahinya, apa yang kira-kira (name) rasakan? Takut? Terimintidasi? Tentu saja tidak. Mental gadis kecil ini sudah terlatih sejak dini.
"Yasudah si lewat saja, kau kan bukan anjing. Kenapa kau marah?"
Muncul perempatan merah di dahi pria tersebut, padahal ia cuma berniat lari pagi untuk meningkatkan stamina, Lantaran pelatihnya berkata ia terlalu banyak menghabiskan waktu bermain game. Tapi sialnya di tengah jalan ia malah bertemu dengan bocil kematian.
Tapi tunggu, kenapa bocah itu tampak tidak asing di matanya?
"Kau (name)? Mikage (name)?"
(Name) mengernyit dahi, sedikit terkejut pria yang tak dikenal mengetahui tentang identitasnya.
"Bukan urusan mu." Jawab (name) sambil melangkah pergi.
"Loh? Bukannya Reo akan membawa mu ke taman hiburan hari ini?"
Mendengar nama ayahnya disebut (Name) berhenti, menatap tajam orang asing didepannya.
"Aku gak peduli apa hubungan mu dengannya. Tapi aku benci jika ada orang yang mencampuri urusanku."
"Sok banget? Aku cuma nanya kok."
Dari kejauhan diatas gedung, seorang pria berbadan tegap mengawasi, mengangkat pistol dan menargetkan (name) sebagai sasarannya.
.
.
.TBC
Cerita ini ku up 4-5 hari sekali ygy
Kalo aku lagi banyak free time nanti aku double up deh
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗧𝗿𝗲𝗮𝘀𝘂𝗿𝗲! ; 𝗠.𝗥𝗲𝗼
Fanfiction𝖦𝖺𝗋𝖺-𝗀𝖺𝗋𝖺 𝗆𝗂𝗌𝗄𝗂𝗇, (𝗇𝖺𝗆𝖾) 𝖽𝗂𝗃𝖺𝖽𝗂𝗄𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗁𝖺𝗇 𝖾𝗃𝖾𝗄𝖺𝗇,𝗁𝗂𝗇𝖺𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝗍𝖾𝗋𝗍𝖺𝗐𝖺𝖺𝗇. 𝖲𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗌𝖾𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗂𝖻𝗎 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗁𝖺𝗋𝗎𝗌𝗇𝗒𝖺 𝗄𝗎𝖺𝗍 𝗆𝖾𝗇𝖾𝗆𝖺𝗇𝗂 𝗉𝗎𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖺𝗄𝗁...