Gavin rasanya akan ambruk. Seharian ini waktunya terpakai untuk melakukan interview di beberapa tempat, belum lagi disuruh Nyonya besar mampir ke rumah. Maklum, fresh graduated yang masih bingung akan masa depan dan keinginannya. Yah, bukan dari jenjang perkuliahan sih, lebih tepatnya baru lulus SMK. Hehe ...
Ah, tapi kan tetep saja. Siapa lagi yang bakal biayain kebutuhannya nanti? Mami? Nggak deh, Gavin malu sama umurnya yang sudah genap 18 tahun. Ya namun meski begitu, wanita paruh baya tersebut tetap saja membayikan anak semata wayangnya. Apalagi Papi, ngebolehin Gavin hidup mandiri tapi dengan beberapa syarat yang rasanya, definisi mandiri menurut mereka tuh literally: "makan dan mandi sendiri."
Baru dua menit duduk di karpet berbulu tebal dengan sofa sebagai sandaran, ponselnya bergetar.
Ada telepon dari Mami.
"Kenapa lagi, Mami? Gavin baru aja merangkap jadi ikan pindang, nih."
"Dasar kerupuk seblak, letoy bener. Udah makan belum kamu? Itu gimana sama kimchi dan lainnya, enak gak? Hihihi, Mami juga baru belajar, kok. Gak usah terlalu memuji gitu."
Gavin menghela napas, agak senyum dikit. Masalahnya jangankan memuji, kalo gak dikasih tau lewat telepon Gavin lagi-lagi mana tau Mami seludupin makanan di mobilnya. Untuk yang kesekian kali setiap ia pulang ke rumah.
"Mi, I know you constantly bring me food and put it in the car, but ..."
"Huft, sorry I forgot.""YA TUHAN, GAVINAN AFRODIT!! CEPET KELUARIN DAN MAKAN SEBELUM MAMI ADUIN PAPI!"
Lengkingan suara Mami sukses bikin Gavin ambil langkah seribu untuk menuju basement sebelum sempat menutup sambungan teleponnya. Langsung menyabet kunci di atas meja makan.
Beralaskan sendal terbalik antara kiri-kanan, pemuda jangkung itu menghampiri mobil putihnya yang dengan gagah memangku seekor buntalan kapas.
Eh, sebentar. Itu betulan si makhluk berbulu?
Kucing?!??
"Meow~"
Gavin melonjak. "LAH LO PUNYA SIAPA ANJING?!!"
"Meow, meow ..."
"Lo anak siape? Kok bisa muncul di sini——HEH DEK, KAP MOBIL GUE JANGAN DICAKAR!"
Gavin heboh sendiri menyaksikan seekor kucing yang sekarang tengah melenturkan tubuh di atas kap mobil. Terkejut akan pekikan si empu, hewan mungil itu berguling manja memamerkan perut gembulnya yang berwarna pink.
"Gue udah gede, gak suka susu stroberi." Abai dengan kelakuan si kecil, tangan kekar milik Gavin buru-buru membuka pintu mobil sebelum menyambar dua buah paper bag di sana.
Blam. Pintu sempurna ditutup kembali. Dan persis di kaki sebelah kiri, hewan itu duduk menunggunya dengan anggun.
"Anjir bocah, tiba-tiba udah di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BITES || Kim Gyuvin × Ricky
FanfictionGawat! Gavin menemukan 𝘣𝘰𝘺 𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘯𝘰𝘸𝘩𝘦𝘳𝘦 dirumahnya, tanpa busana pula! Dunia betulan sudah gila rupanya. Gavin harus bagaimana dengan laki-laki yang bahkan tak bisa berjalan dengan benar itu? • 귭맄 / 심콩즈 • #1 in shimkongz 01/29/24 #1 in...