Sampai di rumahnya, Tasia langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa, tenaganya sudah habis karna hari ini dia harus bekerja keras untuk merevisi gaun pengantin pelanggannya, tapi disisi lain, Tasia juga senang karna akhirnya sahabat baiknya akan menikah.
Tasia tersenyum membayangkan bagaimana Jane yang akan berjalan menuju altar dengan gaun yang dia design, "Jane bakal cantik banget sih." Gumamnya.
Di kapala Tasia sudah terbayang design yang bagus untuk Jane, badan Jane yang ideal cocok di padukan oleh bermacam model gaun, Tasia sampai bingung, tapi ada satu gaun yang terlintas di kepalanya.
Tasia mengeluarkan hpnya, dia mencari referensi di beberapa aplikasi, kemudian dia menggambarnya di buku yang dia ambil dari dalam tasnya, Tasia menggambar design gaun yang dia pikir akan cocok untuk Jane.
"Bagus juga, tapi masih tetep harus ngomong ke Janenya langsung sih biar dia juga srek."
Setelah itu Tasia kembali berselancar di sosial medianya, dia termasuk orang yang jarang sekali membuka akun sosial medianya, bahkan saking jarangnya, di bawah postingan teman-temannya, sudah ada tulisan "5 hari yang lalu" "2 hari yang lalu" yang tandanya postingan itu sudah di unggah beberapa hari yang lalu dan Tasia melewatkan begitu saja.
Dia juga baru tau ada teman sekolahnya dulu yang baru saja melahirkan anak pertamanya, Tasia bahkan tidak tahu kapan temannya itu hamil.
Begitulah kehidupan Tasia yang membosankan, hanya bekerja, bekerja, bekerja dan bekerja, itu semua karna Tasia tidak mau dirinya terlalu sibuk memikirkan percintaannya.
Meski pertanyaan kapan menikah terus menghantui dirinya, tapi Tasia masih ingin tetap bekerja, dengan bekerja Tasia tidak harus di sibukan dengan agenda percintaannya itu.
Ya bisa dibilang Tasia masih trauma.
Tasia satu persatu melihat cerita Instagram yang di unggah beberapa temannya, ada yang sudah menikah, ada yang sedang putus cinta, ada yang baru bertunangan, ada yang baru memulai bisnis baru setelah sekian lama ditahan, semua cerita itu membuat Tasia merasa bahwa teman-temannya sudah memiliki pencapaian mereka sendiri dan Tasia senang akan hal itu.
Hingga sampai ke satu akun yang sedang menggungah cerita, berlatar gedung pencakar langit yang sedang mendung, Tasia melihat nama akun yang menggunggahnya, saking lamanya dia tidak membuka akun Instagramnya, Tasia sampai lupa kalau dia berteman dengan laki-laki yang dulu pernah dia suka.
Sebelum mengenal Leon, Tasia pernah jatuh cinta dengan satu laki-laki, teman satu sekolah Tasia dan juga Jane, namanya Alan.
Apa yang membuat Tasia suka sama Alan? Ya alasannya sederhana, Alan itu ganteng, laki-laki berkulit tan itu memang memiliki paras yang tampan, rambut hitam yang lurus, sering dia sisir ke belakang dengan tangannya, hobinya bermain basket dan futsal, dia juga bisa bermain alat musik, gadis mana yang tidak suka dengan cowok serba bisa dan menarik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIAL | Giselle Haechan
FanfictionPatah hati karena pernah di selingkuhi delapan tahun silam membuat Tasia masih menutup hati untuk semua laki-laki yang mendekatinya, Tasia bahkan pernah berniat untuk tidak menikah, padahal di lubuk hatinya yang paling dalam Tasia juga terus mempert...