Jurnal Si Nona Hulk [ON GOING]

PERKENALAN

BLURB

"Alakazam buntut ular campur kadal! Apa sih dosa gue kok bisa-bisanya sekelas lagi sama si keling itu?"

Sebelumnya, kenalin. Gue Nadira Maheswari, biasa dipanggil Nona Hulk atau Genderuwati karena postur badan gue yang bongsor. Gue nggak lebih dari anak SMA biasa yang baru napakin kaki di gerbang akhir masa putih abu-abu, alias kelas 12.

Tahun ajaran baru, semangat baru. Hal itu juga berlaku bagi gue yang baru menjalani hari pertama sekolah. Apalagi, pengumuman dari pihak sekolah bahwa mulai tahun sekarang, kelas 12 bakal diacak lagi, alias bakal punya teman sekelas yang baru.

Sayang seribu sayang, nama Zain Rajendra Akmal yang nongol di daftar teman sekelas baru gue seketika merusak ekspektasi gue yang masih penasaran dengan sisi indahnya masa SMA yang belum gue rasain selama dua tahun dijalanin.

Layaknya virus berbahaya, gue berusaha meminimalisir kontak dengan orang itu meskipun tau kalau virus selalu punya celah untuk bisa tetap eksis dengan caranya sendiri. Tapi, siapa sangka, si Jen inilah yang ngasi warna baru di jurnal gue, jurnal penutup masa remaja seorang Nadira Maheswari.

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Hai guys, assalamu'alaikum! 🙌🏻

Kenalin, aku Salma Heaventale atau kalian bisa manggil aku Salma. Cerita ini adalah cerita bahasa Indonesia pertama aku yang terinspirasi dari pengalaman nyata di masa putih abu, di mana sekarang orang yang ngalaminnya udah menjalani kehidupan perkuliahan dengan segala intrik di dalamnya, hazzeeh. 🤣

Sebelum kalian baca, aku mau kasih tau kalau kalian hal-hal berikut:

1. Kalian bakal banyak nemuin ketidak sempurnaan dalam cerita ini, soalnya aku cuma ngetiknya dari HP, dan jarang aku koreksi sebelum di-publish. Jadi, sebelumnya aku mohon maaf ya, karena yang sempurna itu cuma milik Tuhan.

2. Karakter Nadira memang berhijab, tapi dia bukan karakter remaja perempuan yang se-alim itu. Dia ngomongnya nyablak alias ceplas-ceplos, bar-bar, dan masih sama dengan remaja lainnya yang masih punya sifat menggebu-gebu dengan gayanya masing-masing. Jadi, jangan judge dia karena untuk pendewasaan itu perlu proses, nggak langsung pake simsalabim, oke?

3. Ambil yang bagus-bagusnya aja di cerita ini, yang jeleknya jangan ditiru.

4. Kalau kalian sekiranya nggak suka sama cerita ini, daripada komen jelek, mending tinggalin aja cerita ini. Tapi, kalau kritik yang membangun aku terima kok. Bedain komen jelek sama kritik membangun yah.

5. Kalau kalian klik sama cerita ini, cus langsung baca part 1, tapi jangan lupa ninggalin vote dan komen kalian di part ini. 😊

6. Oh iya, sebelum lanjut ke part 1, aku mau kenalin dulu nih, dua karakter utama kita, tadaaa!!!

Nadira Maheswari

Zain Rajendra Akmal