PROLOG

3 0 0
                                    

Anera Lika Abinara, gadis dengan rambut yang dikuncir satu, dan sebuah jepitan berbentuk love yang tak pernah absen menempel di rambutnya. Dikenal sebagai bendahara kelas yang super galak, kalau nagih sadisnya minta ampun!

Brak!

Nera meletakkan buku catatan kas nya dengan kasar diatas meja seseorang, kemudian menatap tajam cowok itu. Menunjuk kearah jejeran bagian namanya yang sama sekali bersih tak terisi angka sedikitpun, alias tak pernah bayar kas.

Ramaraja Kaesandra, dari namanya saja sudah jelas dia dari kalangan terpandang. 'Kaesandra' adalah marga keluarga yang terkenal akan kesuksesannya, dan pencapaian mereka yang super sempurna. Tapi jangan salah, putra tunggal mereka itu, tak pernah bayar uang kas sama sekali. Ya, sama. Sekali.

"Waduh, apaan nih?" Tanya Rama dengan tampang tengilnya.

"Enem ratus dua belas ribu. Bayar." Ucap Nera.

"Banyak bener. Pasti lo lebih lebihin ini mah, ya kan?" Rama menatap curiga kearah Nera.

"Bacot. Bayar sekarang atau gue sunat lo!?" Sentak Nera. Ia sudah tak bisa lagi menoleransi sikap setan Rama yang satu ini.

"Boleh, nih. Mau gue bantu bukain sekalian gak?" Tawar Rama sembari menatap area bawahnya.

"Astaghfirullah, anak dakjal." Umpat Nera.

"Gue bayar uang kas, tapi lo jadi cewek gue. Gimana?" Tanya Rama. Kalian mau tahu? Rama sudah mengucapkan itu kepada Nera lebih dari tiga puluh kali. Ya, intinya setiap Nera menagihnya uang kas, pasti Rama akan memberikan pertanyaan itu, yang jelas selalu Nera tolak.

Nera menghela nafas. Sepertinya pertanyaan inilah yang membuat jejeran isi uang kas Rama kosong. Karna ia selalu menolaknya. Jika ia terima, mungkin saja Rama akan membayarnya?

"Oke." Jawab Nera.

Mendengar itu, Rama langsung bangkit dari duduknya. Melotot tak percaya dengan arah mata yang tertuju hanya pada Nera.

"Hah? Oke? Oke apa Ner? Lo, mau jadi cewek gue!?" Tanya Rama dengan tak karuan. Tangannya menggoyang goyangkan bahu Nera tak percaya.

"Iya, sayangku.." jawab Nera dengan senyuman yang ia paksakan semanis mungkin.

"WOY! SEKARANG NERA UDAH JADI CEWEK-"

BUK!

Buku tebal yang selalu berada di ketiak Nera ketika menagihi uang kas itu, kini mendarat dengan tidak anggunnya dipipi Rama.

"Aduh, anjing!" Umpat Rama.

"Besok, uang kas lo harus udah lunas. Kalo lo telat, lupa, kurang, atau apapun alesannya, kita putus!" Nera membersihkan bukunya yang sempat mencium pipi Rama tadi, kemudian melangkah pergi.

"Sakit banget, gilak!" Rama mengusap cepat pipinya yang terasa panas.

"Gapapa deh, buat ayang apasih yang nggak! Pipi benjol juga gue jabanin!" Rama tersenyum masam masam melihat Nera yang berjalan keluar kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RamarajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang