Aku Suka Padamu Sampai Mau Gila

21 6 0
                                    

Siang yg menegangkan perlahan berlalu hingga sore datang dan jieun serta landy masih di atas gedung itu,mereka tak bicara apa-apa,mereka hanya diam seolah itu adalah yg terbaik untuk saat ini.

"Sudah sore..ayo kita pulang..jieun.."ajak landy kepada jieun.

Jieun lalu menoleh ke landy dan menatap landy sejenak,setelah itu ia bangkit dari duduknya dan berjalan duluan.

Dan landy mengikuti dari belakang,ia menatap sendu punggung jieun yg kelihatan sangat lelah dengan dunia ini.

Tak lama kemudian jieun berhenti di truk jajanan dan memakan camilan seolah camilan itu adalah makan malamnya,ia sudah terbiasa seperti itu.

Sedangkan landy pamit sebentar karna ia mau membeli sesuatu di minimarket tempat kerja jieun dulu.

Setelah cukup kenyang memakan camilan,jieun menoleh sebentar ke arah minimarket dan tak melihat landy,karna terlalu lama menunggu,jieun pun pulang duluan karna yakin landy tetap akan datang ke rumahnya walaupun tidak ditunggu sekalipun.

Jieun berjalan sedang menuju rumahnya, ia melihat ke bayangannya yg perlahan memudar karna matahari yg sedang dilahap lautan,namun tiba-tiba langkah jieun terhenti di depan sebuah toko yg berdindingkan kaca,jieun menatap datar dirinya yg ada di cermin,wajah tanpa make up dan mata panda yg hitam serta rambut yg diikat seadanya.

"Hm.."gumam jieun entah berarti apa.

Kemudian jieun kembali berjalan seiring hilangnya sinar oranye senja,dan ketika sampai di rumahnya,senja sepenuhnya menghilang dan langkah jieun tiba-tiba berhenti saat matanya melihat sepasang kaki yg sedang berdiri di depan rumahnya.

Melihat sepasang sepatu yg akrab baginya itu,jieun perlahan teringat dengan barang- barang lain yg ia lihat dulu "Apa aku yg terlalu bodoh ya..padahal aku sering melihat barang-barang yg dipakai taehyung..kufikir itu barang-barang palsu dan murah seperti milikku..tapi ternyata tidak..sepasang sepatu itu..syal..dan yg lainnya adalah barang mahal yg bermerek mewah..aku memang bodoh ternyata.." batin jieun sembari mengangkat pandangannya dan menatap datar wajah pemilik sepatu itu yg tak lain adalah taehyung.

"Jieun?"taehyung heran mengapa jieun menatapnya seperti itu.

"Apa yg kamu lakukan di sini?"tanya jieun tak mengubah ekspresinya.

"Itu..kemarin aku mencari mu di minimarket..aku ingin mentraktirmu karna sudah datang ke pesta ulang tahun ku kemarin..padahal aku lupa mengundang mu..tapi kamu tetap datang..maaf jieun.. aku bukannya sengaja tidak mengundangmu..aku hanya terlalu sibuk.. ah itu pun cuma alasan kan..tetap saja aku ingin minta maaf..maaf jieun.."taehyung dan ekspresi bersalahnya.

"Hm..setidaknya kamu sadar.."sahut jieun singkat,entah mengapa jieun hari ini bersikap dingin terhadap taehyung, mungkin ia kecewa seseorang yg selalu difikirkannya tiap detik malah melupakannya dengan mudah dan meminta maaf hanya untuk meredakan rasa bersalah yg dirasakannya.

Jieun lalu berjalan melewati taehyung dan hendak masuk ke rumahnya,namun lagi-lagi langkah jieun terhenti karna pergelangan tangannya digenggam taehyung,jieun pun seketika terhenyak, berbagai perasaan bercampur aduk di hatinya.

"Kenapa..kenapa kamu berhenti bekerja jieun?kamu mendapat pekerjaan lain? ah tidak..bos bilang kamu akan pulang kampung..kenapa jieun..apa ada masalah? kamu bisa menceritakannya padaku.. jangan dipendam sendiri..ah,bagaimana jika aku mencarikan pekerjaan untukmu.. percayalah..aku akan mencarikan pekerjaan yg layak..jadi jangan pulang jieun.."jelas taehyung berserta pertanyaan yg berderetan setelah melepaskan tangan jieun.

Namun bukannya merasa baik,jieun malah nampak semakin kesal,ekspresi dinginnya semakin parah karna ia terus saja teringat perbedaan status keluarga taehyung yg jauh diatas keluarganya "Tentu saja seperti itu..bagimu mencari pekerjaan sangatlah mudah kan..berbeda denganku.."batin jieun tak menoleh ke belakang dimana taehyung sedang berdiri di sana.

"Bukan urusanmu.."balas jieun ketus.

Taehyung tahu jelas bahwa jieun masih marah padanya,namun ia tak bisa diam saja melihat jieun yg berhenti bekerja dan pulang kampung ke desanya "Tidak jieun.. setidaknya tolong katakan kenapa kamu berhenti bekerja dan mau pulang kampung..tidak..katakan apa masalah mu jieun..aku akan membantumu sebisa ku.. jieun.."tanya taehyung lagi.

Dan jieun nampak seperti gunung berapi yg mau meledak,itu karna jieun sudah berusaha keras menahan dirinya,namun taehyung terus memaksa ingin tahu masalah jieun,jieun pun perlahan menoleh ke belakang dengan tatapan dinginnya.

"Aku suka..aku suka padamu..sangat sangat suka hingga rasanya aku bisa gila..ah tidak.. aku bahkan mencintaimu..tapi..tapi aku sadar aku takkan pernah bisa dan tak layak berdiri di sampingmu..dunia kita berbeda jauh..jadi sebelum aku benar-benar gila...aku akan pergi menghilang dari hadapanmu...kamu tentu nya juga tak ingin orang miskin ini terus berada di sekitar mu kan!!"jelas jieun dengan nada tinggi dan diakhiri dengan penekanan.

Taehyung nampak sangat kaget,ia bahkan tak bisa berkata apa-apa,ia hanya diam dan tak melepaskan pandangannya dari jieun.

Dan karna taehyung tak menjawab,jieun pun berbalik dan masuk ke rumahnya serta langsung menguncinya dengan erat.

Setibanya di dalam rumahnya,jieun langsung membenamkan kepalanya di dalam empuknya bantal,samar-samar terdengar suara tangis yg ditahan,dan perlahan sarung bantal yg dipake jieun pun basah karna air mata jieun.

Jieun mencoba mengepalkan jari-jemari nya yg gemetaran karna efek pengungkapan perasaan yg pastinya berakhir sad ending,momen ketika taehyung menatapnya tanpa ekspresi tadi terus terbayang oleh jieun.

Dan yonggi yg melihatnya pun berjalan mendekat ke jieun dan menjilat jari-jemari jieun yg gemetaran.

Jieun pun menoleh ke yonggi "Yonggi... maaf..maaf aku membuat mu takut..maaf.."
ucap jieun dengan wajah yg telah basah.

"Miau.."yonggi mengeluskan kepalanya ke tangan jieun dan di akhiri dengan duduk di pangkuan jieun.

"Kamu pasti lapar kan yonggi..sini..ayo makan.."jieun memberi makan yonggi lalu bersandar ke kasurnya dan menatap sendu pintu rumahnya hingga malam berlalu dan akhirnya jieun tertidur di lantai hingga pagi datang.

Jieun perlahan terbangun karna sinar matahari yg masuk ke jendelanya mengenai wajah jieun,dan yonggi juga berusaha membangunkan jieun dengan cara menjilati punggung tangan jieun.

Jieun lalu bangun dan mengelus kepala yonggi sebentar,kemudian ia pergi mandi lalu sarapan sebungkus roti,setelah itu ia mengemas barang-barang nya yg tak seberapa dan waktu tak terasa berjalan cepat hingga jarum jam bertengger di angka sebelas siang.

Setelah selesai berkemas,jieun pun hendak keluar dari rumahnya,namun ia menoleh kebelakang sejenak,dilihatnya sekeliling rumahnya yg hanya muat satu kasur kecil dan beberapa lemari kecil.

Lalu jieun pun keluar dari rumahnya dan melihat landy yg menuju dirinya dengan koper di tangannya,ternyata landy tahu bahwa jieun mau pulang kampung,jadi landy ikut sekalian.

"Ayo jieun..kita pulang..ke gyeonggi do..ah, jieun..jika kita pulang sekarang..menurut mu berapa lama kita akan sampai di desa.. terus apa hari sudah sore saat kita sampai nanti?.."tanya landy bertujuan agar jieun bicara selayaknya manusia hidup.

"Dua jam..dan belum sore.."sahut jieun seadanya,dan landy tersenyum senang melihat jieun yg mau bicara.

Mereka pun berjalan bersama menuju halte dan naik bus ke metro yg pemberhetian terakhirnya adalah daerah kampung mereka.

🚄🚇🚄🚇🚄🚇

Minggu,4 Juni 2023

Tekan gambar bintang yakk🥰

Ends Before It Begins/Berakhir Sebelum Dimulai (I.U and V Bts)✔TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang