Jika

113 1 0
                                    

Masih edisi bersama Kenneth dan Sheila, tidak terasa penikahannya memasuki bulan ke empat, tentunya Sheila juga sudah melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri, memang mereka menantikan kehadiran seorang anak tapi jika belum rezeki ya bisa apa.

Tapi kenapa seminggu ini Sheila sering mual, sepertinya Sheila sedang sakit Kenneth tau bahwa istrinya sedang mengandung lebih jelasnya ia akan menyuruh Sheila untuk testpack.

"Bagaimana jika hasilnya negatif mas, apakah mas tidak akan kecewa" sungguh Sheila  tidak enak jika hasilnya negatif tapi keyakinan Kenneth membuat Sheila berani untuk mencoba lagi.

Betapa terkejutnya Sheila menatap garis dua, apa ini tandanya Sheila hamil, tidak disangka jika memang iya,Sheila memeluk Kenneth sungguh ia bahagia sebentar lagi akan menjadi ibu.

"Selamat sayang,lebih jelasnya nanti kita USG ya" artinya Kenneth dan Sheila sudah mengenal enam bulan lamanya selama enam bulan Kenneth sudah mencintai Sheila berbeda dengan Sheila yang belum mencintai Kenneth.

Sheila dan Kenneth sekarang berada dirumah sakit iya mereka sudah janjian bertemu dengan dokter Jihan sahabat Kenneth, Sheila deg-degan bagaimana jika itu hanyalah kesalahan.

Dokter Jihan memeriksa Sheila benar memang sedang hamil, USG menunjukkan bahwa ada janin yang berusia tujuh mingguan, artinya sudah memasuki bulan kedua.

Jadi pernikahan memasuki bulan kedua Sheila sudah hamil, memang saat acara pernikahan Sheila selesai haid kemungkinan itu peluang besar.

"Mbak Sheila sering-sering minum vitamin ya soalnya hamil muda, anak pertama rentan terhadap kekuatan kandungan,jadi saya sarankan untuk meminum vitamin dan jaga pola makan jangan sampai stres karena itu akan mempengaruhi janinnya, janinnya sehat kuat seperti papanya" Kenneth hanya senyum-senyum sendiri, betapa bahagianya Kenneth akan menjadi seorang ayah yang telah ia nantikan lama kini akan terwujud apalagi seorang anak yang lahir dari perempuan yang ia cintai.

"Sayang kamu bahagia, lihatlah sebentar lagi kamu akan dipanggil mommy Sheila yang cantik ini" dipelukan Kenneth Sheila merasakan bahagia, beruntung sekali dipertemukan dengan Kenneth.

Anisa sedang hamil enam bulan, sedangkan Mama Sefa memasuki bulan ke sembilan sedang menunggu hpl,Sheila hamil dua bulan bisa barengan ya.

"Nak, Mommy bahagia banget atas kehadiran kamu, Mommy dan Daddy sudah lama menunggu kamu dan sekarang kamu hadir, semoga kamu bisa jadi kekuatan Mommy dan Daddy ya nak, sehat-sehat disana sampai bertemu tujuh bulan lagi, Mommy gak sabar pengen gendong kamu" dalam hati Sheila berkata kebahagiaan yang hadir menjadi pelengkap hidupnya.

Sedangkan dirumah mama sefa sedang merasakan kontraksi, sepertinya anak mereka akan lahir sekarang ingin sekali mama sefa menghubungi Jeff,agar dia menemaninya.

"Ahh Jeff sakit Jeff, perutku sakit Jeff" Jeff mengelus perut mama sefa, ternyata perutnya sudah sangat keras kemungkinan hari ini akan melahirkan.

"Sayang dari kapan kontraksi, perut kamu sudah sangat keras sayang" mama sefa tidak menjawabnya ia masih berada dalam pelukan Jeff.

"Semalam kontraksi jeff,aku ingin memberitahu kamu tapi aku takut kamu sedang bersama istrimu, lama-kelamaan semakin sakit Jeff aku gak tahan rasanya"

"Kenapa gak telfon saja, tau gitu saya menemani kamu disini sayang, bagaimanapun kamu tanggungjawab jawab saya,jika terjadi apa-apa dengan anak kita saya juga yang akan menyesal"

Jeff ternyata siaga dia membawa mama sefa ke rumah sakit, ternyata pembukaan mama sefa baru enam dan menyarankan Jeff membantu agar pembukaan mama sefa lengkap.

"Jujur aku gak tega kalau ngelihat kamu kayak gini sayang, tahan ya anak kita sebentar lagi lahir" Jeff memasukan miliknya mama Sefa menahan sakit dengan kenikmatan yang luar biasa.

"Uhhh Jeff enak lebih dalam lagi" dan benar saja bercinta dengan seorang yang lagi hamil besar membuat Jeff lebih bergairah dan bersemangat rasanya lupa bahwa mama sefa sedang kontraksi dan akan melahirkan.

"Kenapa kamu semakin nikmat sayang, maaf jika aku menyakiti kamu dan anak kita"

"Jeff lebih cepat ahhh, Jeff uhhh enakk "

Setelah satu jam melakukannya mama sefa merintih kesakitan lagi, dan ternyata pembukaannya sudah lengkap, dari semalam mama sefa merasakan kontraksi .

"Ayo Bu dorong yang kuat ya, pasti ibunya kuat" berapa kali mengejan bayi belum terlihat hingga membuat mama sefa hampir menyerah, kenapa anak yang terakhir sangat sulit dibandingkan kakaknya.

Jeff memilin puting payudara mama sefa agar memancing kontraksi dan benar saja kontraksi datang, Jeff yang melihat bagaimana proses mama sefa melahirkan bayinya pun tidak tega.

Dua jam belum juga melahirkan dokter menyarankan agar operasi saja, tapi mama sefa tetap saja ingin melahirkan normal walaupun resikonya besar.

"Sayang operasi aja ya, aku takut kamu sama anak kita kenapa-kenapa"

"Akuu gak mau Jeff, kalau kamu sayang aku biarkan aku melahirkan normal, aku ingin berjuang demi anak-anak kita"

"Sayang semangat lihatlah mereka menunggu kita"

Satu jam kemudian mama sefa mengejan lebih keras lagi dan kepala bayi pun sudah terlihat sangat gembul sekali hingga setengah jam pun bayi mereka lahir berjenis kelamin laki-laki sehat tidak kurang apapun.

Tapi mama sefa masih saja merasakan kontraksi, rasanya ada yang ingin keluar dari perutnya seperti kepala bayi, apakah mama sefa melahirkan bayi kembar, untungnya yang terakhir tidak sangat sulit dengan beberapa kali ejanan lahir.

Dua bayi kembar yang berbobot 3.5 dan 3.4 bayangkan saja bagaimana beratnya mama sefa menahan perutnya yang sangat besar, apalagi tidak terduga jika akan hamil kembar, sedangkan mama sefa tidak ada keturunan kembar tapi Jeff lah yang ada.

Kini mama sefa telah dipindahkan ke ruang VVIP, Jeff mencium keningnya tanda terimakasih karena telah berjuang melahirkan putra-putranya,jujur saja lebih sakit melahirkan anak laki-laki yang ternyata butuh perjuangan yang hebat, ternyata anak-anaknya masih ingin lama-lama diperutnya mama ya.

"Aku bahagia Jeff, akhirnya aku mempunyai anak laki-laki walaupun itu anak kamu" lima sudah anaknya tapi ini anak pertamanya dengan Jeff yaitu dua anak laki-laki yang telah lama mama sefa nantikan selama 16 tahun.

Tidak menyangka usianya empat puluh dua tahun tapi dia berjuang melahirkan putra-putranya dengan normal, walaupun perjuangannya melebihi apapun resikonya besar, papa fano sudah meninggal saat mama sefa hamil tiga bulan, jujur sama mama sefa kesepian apalagi anak-anaknya yang semua merantau.

"Jangan sedih bisa tinggal sama aku, kan aku bakalan sering-sering kerumah kamu" bahkan anak-anaknya tidak tau jika mama sefa sudah melahirkan.

"Jeff bagaimana dengan istri kamu, bagaimana jika nantinya dia tau bahwa aku melahirkan anak kamu" statusnya yang sekarang sendiri jujur saja menginginkan ada seseorang yang selalu bersamanya dan Jeff lah orang yang selalu ada untuknya.

Jeff dan mama sefa memang sudah menikah secara agama dan negara tapi menjadikannya istri kedua, nantinya mama Jeff lah yang akan ada di nama keduanya.

Tidak disangka bukan jika Jeff sekarang menjadi suaminya,pria yang awalnya mama sefa benci kini menjadi ayah dari anak-anaknya.

"Lihatlah dia sangat tampan seperti kamu Jeff, benih kamu gak pernah gagal Jeff"

"Next kamu hamil anak perempuan dariku ya"

"Usiaku gak memungkinkan Jeff"

"Jika rezeki bagaimana artinya kamu siap hamil kan"

"Ih Jeff baru aja melahirkan, ya kali mau hamil lagi"

"Aku pengen mempunyai lima anak darimu,masih kurang tiga lagi dan itu akan dalam waktu dekat sayang"

Sedangkan berati pernikahannya dengan Rora sudah memasuki bulan keempat, Rora juga sudah hamil 7 minggu, setiap saat Jeff selalu minta haknya tidak pernah henti ya berhenti jika Rora datang bulan saja.

Hanya Sebagai Ibu Pengganti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang