🏀01

1.5K 99 1
                                    

Happy reading





Sudah tiga hari ini anak dari pasangan Boby Caesar dan Shania junianatha tinggal di rumah orangtuanya. Sebelumnya gadis itu tinggal bersama Opa dan Oma nya di Surabaya.

Rencananya gadis cantik bernama Shania Gracia Caesar itu akan melanjutkan kuliahnya di kota metropolitan ini.

Bosan berada di rumah gadis bertubuh mungil itu berniat untuk pergi keluar sekedar berjalan-jalan sore di sekitar rumahnya saja. Karena selama dirumah dia hanya bermain game atau membaca novel.

Setibanya di lantai bawah dia melihat sang mama sedang duduk sambil nonton Drakor ditemani setoples cemilan.

"Mama. Gege izin keluar ya?" Gracia mendudukkan dirinya di sebelah perempuan cantik itu.

"Mau kemana sore-sore gini?" Shania menatap sebentar sang anak lalu kembali ke layar TV.

"Ya jalan-jalan sekitar sini aja. Gege bosen dirumah terus dari kemaren."

"Ya udah boleh, tapi pulangnya jangan kemalaman. Pokoknya sebelum papa kamu pulang."

"Siap bos." Gracia hormat seperti seorang tentara.

"Dadah mama." Gracia mengecup pipi sang mama sambil mencomot cemilan dari toples.

Setelah keluar dari rumah Gracia berjalan menelusuri jalan didepan rumahnya. Karena bingung hendak kemana dia hanya berjalan-jalan saja, sambil melihat sekelilingnya.

Hingga langkah kakinya membawa dia ke sebuah lapangan basket yang tidak jauh dari komplek perumahannya. Disana terlihat ada beberapa orang, gadis itu melangkah menuju tempat itu.

Saat sudah dekat sebuah bola basket menggelinding kearahnya karena seseorang tidak sengaja melemparnya agak kencang.

"Hey, bisa tolong bawa sini bola nya." Seorang cowok berseru kepada Gracia.

"Oke." Gracia mengambil bola itu lalu membawanya ke tempat cowok itu sambil memantul-mantulkan bola orange itu.

"Nih." Gracia memberikan bola tersebut kepada cowok itu.

"Makasih."

Gracia melihat orang-orang di lapangan tersebut ada 5 orang cowok ditempat itu.

"Gue belum pernah lihat lo sebelumnya, lo bukan orang sini?" Tanya cowok lainnya.

"Kebetulan gue baru pindah ke Jakarta, gue tinggal di perumahan Cendana."

"Gue boleh gabung main sama kalian?"

"Emangnya lo bisa main basket?" Cowok itu terlihat meremehkan Gracia sambil menatap gadis itu dari atas sampai bawah.

Gracia menarik sudut bibirnya mendengar itu.

"Mau dicoba?" Gracia memberikan tatapan menantang.

"Oke. Ikut gue." Cowok itu berjalan masuk kedalam lapangan diikuti oleh Gracia.

Kini mereka sudah berada ditengah-tengah lapangan lalu cowok itu melempar bola kearah gadis itu.

"Gue mau lo masukkan bola dari sini."

"Kalo masuk lo harus lawan gue, gimana?"

Cowok itu tertawa mendengar ucapan gadis mungil itu.

"Belum tentu lo bisa masukin. Udah berani nantang gue."

"Gimana setuju enggak. Atau lo takut lagi lawan gue." Gracia memberikan senyum remeh.

Mendengar itu cowok itu kembali tertawa bahkan lebih keras.

B🏀SKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang