Happy reading
•
•
•Setelah kegiatan kuliahnya selesai Gracia bersama Chiko memutuskan untuk pergi ke warung bakso yang tidak jauh dari kampus.
"Jadi kan gre temenin gue?"
Gadis didepannya menelan makanannya yang berada dimulut. Lalu mengambil sehelai tisu kemudian mengelap bibirnya.
"Emang harus gue banget?"
"Siapa lagi emang, bang fajar sama Vyal gak bisa, Kasa ada acara keluarga."
"Tapi biasanya lo bareng geng fans E-sport lo itu?"
"Iya sih, tapi gue pengen ngajak kalian buat ketemu ayang gue."
Mendengar itu Gracia mencibikkan bibirnya sambil memutar malas bola matanya.
"Heh kutil, dia aja gak tau lo ada di dunia ini. Segala panggil ayang, preeet." Gracia memberikan tatapan sinis nya.
"Bodo amat yang penting gue bisa ketemu sama ayang gue, wle." Chiko menjulurkan lidahnya kearah gadis mungil itu.
"Oke deh, tapi gak gratis." Gracia menarik sudut bibirnya.
Chiko memutar bola matanya jengah dengan orang didepannya itu. Tapi dia juga merasa senang karena gadis itu mau menemaninya.
Sebetulnya Gracia juga jengah dengan Chiko karena sudah dua hari ini temannya itu merengek minta untuk ditemenin ke acara pertandingan E-sport. Katanya dia ingin bertemu dengan idolanya.
Selesainya makan siang keduanya pun memutuskan untuk pergi dari tempat itu. Keduanya berpisah di parkiran, karena Gracia tidak langsung pulang.
Dengan mengendarai motornya gadis mungil itu pergi ke tempat yang akan dituju. Beberapa saat kemudian ia pun sudah tiba di tempat yang dituju.
Setelah memarkirkan kendaraannya tanpa berlama-lama lagi ia langsung masuk kedalam tempat itu.
Sesaat setelah melewati pintu rak-rak berisi macam-macam buku terpampang. Dia pun segera berjalan menuju rak dimana barang yang ingin ia beli berada.
Sedangkan di sisi lain namun masih dalam tempat yang sama, terlihat dua orang sedang sibuk memilih-milih komik.
"Kak, bagusan mana. Yang kiri atau kanan?" Seorang gadis berwajah imut menunjukkan dua komik di kedua tangannya.
Orang yang ditanyai memandang kedua benda tersebut, menelisik bagusan mana diantara keduanya.
"Kamu mau yang mana emang?"
"Bingung sih,, dua-duanya belum pernah aku baca." Gadis itu cemberut menatap kedua benda ditangannya.
Melihat ekspresi wajah gadis itu, temannya terpaku sejenak. Dia mengulum bibirnya berusaha untuk menyembunyikan senyumnya.
"Cute."
"Ya udah, kamu beli satu. Aku juga beli satu."
Gadis itu menoleh kearah temannya yang dia panggil 'kak'.
"Nanti kalo kamu udah habis baca punyamu, bisa gantian." Lanjutnya.
"Kak Zee serius?" Dia tampak kaget mendengar itu.
"Hem." Orang itu yang tidak lain adalah Azizi asadel menganggukkan kepala.
Senyum lebar tercipta dibibir gadis berwajah imut tersebut. Entah mengapa melihat senyum itu jantung Zee bergemuruh.
Dan juga kenapa saat dekat dengan gadis ini dia merasa nyaman, walau ia tahu bahwa gadis tersebut merupakan adik dari orang yang tidak ia sukai.
Dan ini bukan kali pertama mereka pergi bersama. Sudah beberapa kali terlebih gadis itu merupakan teman dekat dari pacar Adel. Membuat mereka beberapa kali pergi bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
B🏀SKET
Fanfiction"woi pendek, pokoknya lo harus menang." "Jangan mentang-mentang pada tinggi jadi body shaming dong." Shania Gracia Caesar & Shani Indira Natio