Formality

1.7K 111 3
                                    

Happy Reading

"Kamu bisa tidur di tempat tidur Jungkook-ah, biar Hyung tidur di sova saja", ucap Taehyung pada Jungkook yang pagi tadi sudah sah menjadi pengantinnya.

"Hyung tidak perlu sampai tidur di sova, kita bisa berbagi tempat tidur. Ranjang ini terlalu luas untuk di tiduri seorang diri. Terlebih lagi ini kamar dan tempat tidur Hyung, seharusnya aku yang tidur di sova", jelas Jungkook.

"Apa kamu tidak keberatan berbagi tempat tidur denganku?",

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu pada Hyung. Apa Hyung tidak keberatan berbagi ranjang denganku?",

"Tentu saja tidak", jawab Taehyung.

Keduanya merebahkan tubuhnya pada sisi ranjang.

"Aku minta maaf jika pernikahan bisnis ini sudah membuatmu mengorbankan masa mudamu",

"Kita hanya korban dari perjodohan bisnis. Semua aku lakukan demi keberlangsungan bisnis keluargaku. Secara tidak langsung aku juga memanfaatkanmu, Hyung",

Taehyung tersenyum penuh arti.

Obrolan panjang menjelang tidur sepasang pengantin baru hasil perjodohan kedua orang tuanya.
.
.
.
.
.

Pagi-pagi sekali Taehyung dan Jungkook sudah berada di bandara untuk pergi berbulan madu keliling Eropa.

Semua fasilitas sudah Keluarga Kim siapkan berikut pesawat pribadi dan akomodasinya selama perjalanan bulan madu mereka.

"Ingat pesan Appa dan Eomma baik-baik Taehyung-ah, Jungkook-ah. Kami harap perjalanan bulan madu kalian membawa kabar baik tentang penerus keluarga KIM",

"Tenang saja Appa, Eomma, Taehyung akan segera memberikan cucu yang cantik dan tampan untuk kalian", ucap Taehyung sambil memeluk kedua orangtuanya.

"Kalian harus bekerja keras untuk itu", lanjut Eomma.

Jungkook tersenyum.

"Kami berangkat dulu Appa, Eomma", pamit Taehyung dan Jungkook.

"Jaga diri baik-baik, Appa dan Eomma Akan senantiasa menunggu kabar baik dari kalian",

Mereka saling melambaikan tangan sebagai salam perpisahan.
.
.
.
.
.
Taehyung dan Jungkook tiba di negara Italy.

Taehyung berencana mengunjungi Jin Hyung terlebih dulu di Venecia sebelum berkeliling ke negara lainnya di Benua Eropa.

Ia merindukan Kakak tertuanya yang sudah lama tinggal di Venecia bersama Istrinya.

"Taehyung-ah, bagaimana kabarmu?", sambut Jin Hyung memeluk Taehyung begitu sampai di tempat tinggalnya.

"Baik Hyung, kenalkan dia Jeon Jungkook",

Jungkook memberi salam dan memperkenalkan dirinya.

"Masuklah, berikan padaku koper-koper besarmu itu", pinta Jin Hyung sambil menarik koper dari tangan Taehyung dan Jungkook.

"Apa Irene Nuna sedang tidak di rumah, Jin Hyung?",

Jin mengernyitkan dahinya.

"Appa tidak berbicara tentang Irene Nuna padamu?", tanya Jin penasaran.

"Tidak memangnya ada apa, Hyung?",

"Istirahatlah terlebih dahulu, ajak Jungkook ke kamar untuk istirahat. Hyung akan menyiapkan makan malam special untuk pengantin baru",

"Gomawo, Jin Hyung", ucap Taehyung dan Jungkook bersamaan kemudian berlalu pergi untuk istirahat di kamar yang sudah Jin Hyung siapkan untuk mereka berdua.
.
.
.
.
.
Sebuah ketukan membuat Jungkook terbangun dari tidurnya.

Jungkook bergegas membuka pintu kamar.

"Maaf Hyung, kami ketiduran", ucap Jungkook.

Jin memalingkan mukanya.

"Makan malam sudah siap, Hyung tunggu di meja makan", sambil berlalu pergi meninggalkan Jungkook.

Jungkook membangunkan Taehyung, kemudian bergegas masuk kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Jungkook menatap cermin dan baru menyadari mengapa Jin Hyung langsung memalingkan wajahnya begitu ia membuka pintu kamar.

Ia lupa kalau hanya menggunakan kaos bigsize dan celana dalam yang  mengekspose paha putihnya.

Seketika wajah Jungkook merona.

Apa yang harus ia lakukan saat bertemu Jin Hyung di meja makan.

Mengapa ia bisa sebodoh ini tak menyadari kalau masih menggunakan baju kebesarannya dan langsung membuka pintu begitu mendengar suara ketukan.

02September23

JinKook_14

A heart that is hurt ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang