13

4.4K 111 4
                                    

Ya, Tuhan.. apa ini benar-benar terjadi? Apa benar dia dan Benedict akan melakukan itu?

Adrenalin dalam diri Keyla terasa terpompa dari dalam saat Benedict menundukkan kepalanya dan menciumnya lagi, berbeda dengan ciuman mereka sebelumnya, kali ini Ben memberi keyla ciuman manis dan lembut di bibir gadis tersebut.

Jenis ciuman yang membuat Keyla terbuai dan terlena, membuat mata gadis itu terpejam tanpa sadar, merasakan pagutan dan sesapan lembut Benedict pada bibirnya.

Gadis itu meleguh pelan, dan Ben menggunakan kesempatan itu untuk melesakkan lidahnya masuk kedalam mulut Keyla. Lidahnya membelai milik Keyla seolah ingin mengajaknya menari bersama. Membelit lembut, lidah mereka saling bertautan.

Sebelum akhirnya Benedict menarik mundur kepalanya dan mengakhiri ciuman mereka dan menatap Keyla.

"Nggak usah takut," kata Benedict menenangkan Keyla. "Gue bakal lakuin dengan lembut dan pastiin elo ngerasa lebih baik dari ini." Lanjutnya lagi seolah berjanji, dengan suara parau karena gairah yang tertahan.

Gelombang panas merayap ke sekujur tubuh Keyla saat suara Benedict yang parau membelai indra pendengarannya. Gadis itu sudah sepenuhnya terangsang.  Menganggukkan kepala untuk menanggapi ucapan Ben, gadis itu berusaha bersikap normal. Sisi warasnya yang masih bertahan sedikit, melawan iblis dalam dirinya yang kini sudah hampir berkuasa sepenuhnya.

Dan saat melihat respon Keyla, Benedict tersenyum samar sebelum akhirnya kembali menundukkan kepalanya dan menekan bibirnya kembali ke bibir gadis itu, melebur menjadi ciuman lembut lainnya.

Tangan pria itu bergerak menyusup ke dalam kaos oversize yang di kenakan Keyla, membuat gadis itu menegang saat merasakan cowok itu menyentuh kulit perutnya dan bergerak ke atas.

Gadis itu bisa merasakan milik Ben yang tegang terus menekan pangkal pahanya yang terbuka.

Keyla menggeram tertahan saat tangan Benedict menyusup ke dalam bra yang dia kenakan, dan meremas lembut gundukan dading miliknya disana. Sensasi aneh lainnya menjalar ke sejukur tubuh Keyla saat Ben terus meremas payudaranya. Tubuhnya mengejang, pungung Keyla meliuk ke atas saat cowok itu dengan sengaja memilin putingnya dengan jemarinya.

"Ah!" Eragan itu lolos begitu saja dari bibir Keyla saat Benedict melepaskan bibirnya. Menatap cowok yang kini terduduk diantara kakinya.

Wajahnya terasa panas, dan semakin panas saat melihat Benedict menyilangkan kedua tangannya pada unjung bawah tshirt hitam yang dia kenakan malam ini, dan menggulungnya ke atas, menanggalkan pakaian itu dalam satu gerakan mulus.

Pertama kali melihat Benedict telanjang dada, wajah Keyla memasang ekspresi bodoh tanpa dia sadar. Diam-diam mengagumi pemandangan indah dari tubuh bagian atas Ben yang terbuka tepat di hadapannya itu.

Kulitnya putih mulus tanpa cela, dengan otot bisep yang beradu dengan  otot perut yang terbentuk namun tidak berlebihan. Benar-benar sempurna jika di padukan dengan wajah tampan yang kini tengah menatap ke Keyla.

"Lo juga harus lepas baju." Kata cowok itu kemudian, dan menarik Keyla bangun dengan lembut.

Keyla sedikit bergetar saat Benedict bergerak untuk melepas kaos besar miliknya, rasanya tidak nyaman dan memalukan harus melakukan hal seperti ini di hadapan orang lain.

Seolah tau apa yang di rasakan oleh Keyla, Ben bergerak untuk merengkuh tubuh munggil Keyla. Membelai kulit pungung gadis itu yang kini sudah terbuka. Dan dalam satu gerakan ringan, cowok itu berhasil melepas pengait bra yang berada di pungung Keyla.

Ah, sial. Sepertinya gadis itu sudah salah mengira jika Benedict memeluknya untuk membuatnya tenang.

Menarik mundur tubuhnya dan melepas bra yang di kenakan oleh Keyla, gadis itu spontan langsung menyilangkan kedua tangannya ke dada saat sadar jika dirinya kini sudah setengah telanjang. Keyla merasa tidak siap dan malu yang luar biasa.

TOUCH ME SOFTLY (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang