1. Jiel sayang

173 6 0
                                    

Brum brum brum

Mendengar suara motor berhenti di depan rumahnya langsung saja Azeeya Syarelin yang kerap dipanggil Zee terburu buru kedepan pintu. Saking terburu burunya dia hampir jatuh tersandung lantai bertingkat rumahnya.

Aleena sang kakak yang sedang duduk di sofa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya tak heran lagi dengan tingkah sang adik.

"Sayangkuu" seru Zee berbinar bahagia setelah membukakan pintu.

Zee merentangkan kedua tangannya seolah menanti pelukan saat sang kekasih sudah membuka helmnya.

Sang kekasih tak menunjukkan ekspresi apapun namun dia tetap melangkah lalu memeluk tubuh kecil itu.

Zee semakin bahagia. Yaiya lah dipeluk doi siapa yang ga bahagia coba. 5 menit mereka di depan pintu barulah mereka masuk kedalam dengan Zee yang menepel bak cicak di dinding dengan kekasihnya. Pokoknya harus dekat terus! Kalau kata Zee.

Mereka naik keatas tanpa menghiraukan Aleena yang masih di sofa menatap mereka malas. Ga liat apa ada orang disini?! Begitulah kira kira batin Aleena.

"JANGAN MACEM MACEM KALIAN!" Teriak Aleena saat mendengar suara pintu tertutup dari atas.

Ok mari kita berkenalan dengan Aleena Syalara Praha yang sering dipanggil lena tapi kalau Zee manggilnya Ale meski sering dimarahi dia tak peduli.

Aleena sekarang menduduki bangku kuliah semester 7 di universitas ternama tentunya. Dia orangnya kalem namun emosian jika dengan Zee yang sering buat onar.

Jangan kalian pikir dia jomblo, karna sejatinya Aleena sudah memiliki tunangan. Bukan hasil dari perjodohan namun mereka sudah pacaran semenjak kelas X SMA.

Berpindah dari Aleena sekarang kita lihat apa yang dua sijoli lakukan di kamar Zee. Tentu saja bermesraan! Jomblo harap tenang.

Zee saat ini sedang duduk dipangkuan sang kekasih dengan manja mengalungkan tangannya di leher kekasih tampannya.

Kekasihnya itu hanya diam memperhatikan tingkah gadis itu. Sudah biasa jadi dia tidak risih sama sekali.

"Sayang aku kangen banget tau" ucap Zee sambil menggesekkan hidungnya dileher sang kekasih sesekali juga mengecup kecil lehernya.

"Sya.." geram sang kekasih. Hey dia laki laki normal tetap saja Zee ini bisa membangkitkan setan dalam dirinya.

"Iss iyaa jiell" balas Zee cemberut.

Zee menegapkan tubuhnya lalu menantap mata tajam kekasihnya. Ganteng banget sii!! Ucap Zee dalam hati.

Zee mengelus lembut pipi tirus sang kekasih, Sadewa Jaziel Theano. Dia sering disapa Sadewa hanya Zee yang memanggilnya Jiel.

"Mau cium" pinta Zee tiba tiba

Zee itu bar bar dan nakal. Dia selalu mengatakan apa yang ada dipikirannya dengan jujur. Kadang tanpa tau kondisi. Jadi jangan tanyakan dimana urat malu Zee karna dia tidak mengenal itu jika sedang bersama Sadewa pacarnya.

Sadewa mengeratkan pelukannya di pinggang ramping Zee lalu memajukan wajahnya.

Cup
Sadewa mengecup pipi kanan Zee hingga meninmbulkan bunyi. Lalu dia melakukan hal yang sama di pipi sebelah kiri Zee.

Zee tersenyum lebar lalu tanpa aba aba dia mencium pipi Sadewa dengan bertubi tubi. Gemas sendiri dia dengan pacarnya yang tampan ini meski minim ekspresi.
Tentu saja cowok itu hanya pasrah tak protes.

"Jiel nanti kita Dinner diluar yuk" pinta Zee dengan puppy eyes-nya

"Oke" jawab Sadewa singkat

"Yeeyyyy" sorak Zee girang dan langsung memeluk Sadewa erat.

"Makasih jiel sayangg"

"Hm"

🦄🦄🦄

"Jiel tau ga jessy sama alan putus lagi loh. Kata jessy dia ngeliat alan jalan sama cewe lain. Kamu tau cewenya siapa?"

Saat ini pasangan itu masih berada di kamar Zee. Bedanya sekarang mereka dalam posisi tidur berpelukan. Zee sih yang minta.

Sedari tadi Sadewa hanya mendengarkan Zee bercerita sesekali menjawab "oh" "iya" "nggak" "hm" jika ditanya.

"Emang bener bener ya si Alan. Di kasih cewe yang setia, tulus, penyayang malah disia siain. Si Jessy juga bego mau-maunya setiap diajak balikan" omel Zee

"Udah gak usah dipikirin. Biar itu jadi urusan mereka" balas Sadewa pada akhirnya.

"Tapi aku kesel sayangg" rengek Zee. Dia itu gemes sendiri melihat hubungan percintaan temennya yang satu itu.

"Ssstt.. tidur" Sadewa mengusap rambut panjang Zee dengan lembut.

"Ihh ga ngantuk akunyaa" Zee kembali merengek.

"Tidur atau gue tinggal dan kita ga jadi dinner" ancam Sadewa tajam.

"Tuh kan main ngancem mulu ih" gerutu Zee tapi dia semakin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan kepalanya didada Sadewa

"Bandel"








Plis banget buat support dengan votenya manteman

THEIRRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang