♕𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 13♕

2.9K 380 54
                                    

Kepada para pembaca, jika terdapat typo atau kata yang kurang jelas bisa kalian tandai, nanti bakalan aku ubahhh.

selamat membaca, enjoyyy🦋🦋

♕♕♕♕♕

Disaat orang-orang masih terlelap di pagi hari, Elona yang ingin melakukan kegiatan rutinnya sudah terbangun dengan wajah yang segar karna selesai mandi. Di pagi hari yang masih gelap ini Elona sudah mengenakan gaun santai dan mulai berjalan keluar kamarnya.

"Selamat pagi nona." sapa seorang pelayan sambil menunduk hormat

"Selamat pagi." jawab Elona mengangguk

"Anda ingin pergi kemana pagi-pagi buta seperti ini nona?" tanya pelayan tersebut

"Aku ingin menikmati udara pagi" jawab Elona yang kemudian berlalu dari sana.

Sesampainya di halaman samping, Elona tampak menghirup udara segar yang berasal dari pohon-pohon rimbun didepannya. Mansion Hagan ini memiliki 3 halaman utama. Pertama ada halaman belakang yang terhubung langsung ke perbukitan sehingga cocok untuk berkebun. Kedua ada halaman depan yang merupakan taman tempat biasanya melakukan perayaan saat pesta-pesta di dalam Mansion. Ketiga ada halaman samping yang terhubung dengan hutan yang luas dan di penuhi pohon-pohon rimbun.

Diantara pohon-pohon rimbun yang ada dihalaman samping, terdapat sebuah jalan setapak yang terbuat dari batu bata putih yang di semen dengan sengaja. Diujung jalan setapak itu terdapat sebuah kuil yang merupakan kuil pribadi Dewa Hael yang dibangun oleh Callic Laviona untuk keluarga mereka yang merupakan pengikut setia Dewa Hael.

Memasuki jalan setapak itu, Elona berjalan kaki selama 20 menit. Tujuannya adalah halaman belakang kuil yang sangat luas. Elona sengaja memilih tempat itu karna letaknya yang ada didalam hutan dan jarang didatangi kecuali untuk persembahan atau ada jadwal pembersihan sehingga cocok untuknya berlatih.

Disepanjang jalan setapak tersebut terdapat lampu sihir yang menjadi penerang jalan saat gelap. Semacam lampu sensor di dunia modern.

Sesampainya di depan kuil, Elona berjalan ke belakang kuil menuju halaman belakang.

Meletakkan air minum yang dibawanya, Elona pun mulai mengelilingi halaman tersebut untuk lari pagi. Kegiatan ini sudah rutin dia lakukan sejak 5 hari yang lalu, Elona bertekad untuk mengembalikan kekuatan fisik serta stamina tubuhnya yang hilang.

Setelah 4 kali putaran Elona menghentikan kegiatan lari paginya. Setelah istirahat sebentar Elona mulai berlatih bela diri dengan tangan kosong, dia membuat jadwal sendiri dimana sehari dia akan berlatih dengan tangan kosong, kemudian hari berikutnya dia akan berlatih dengan senjata seperti belati, pisau, pedang, panah.

2 jam Elona habiskan untuk berlatih dan langit pun sudah mulai cerah. Menghabiskan waktu 2 jam membuat tubuhnya merasa lelah, tapi Elona puas dengan hasilnya karna ini merupakan perkembangan yang pesat karna hari-hari sebelumnya Elona hanya dapat bertahan selama 30 menit sampai 1 jam saja. Berada di tubuh Elona yang memiliki fisik lemah sungguh menguras energinya, tapi mau bagaimana lagi, tubuh Elona ini merupakan tubuh nona muda.

Tapi menurut Elona, di kehidupan keduanya dalam melatih fisik bukan hal yang sulit. Dia mengingat kehidupan pertamanya sebagai Keisha, saat itu dia masih belajar melatih fisik nya, entah berapa banyak waktu dan tenaga yang dia habiskan.

Sebagai Elona dia hanya perlu mengasahnya, tapi sebagai Keisha, dia harus mempelajari semuanya dari awal.

Sebagai Elona dia hanya perlu mengasahnya, tapi sebagai Keisha, dia harus mempelajari semuanya dari awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐄𝐥𝐨𝐧𝐚, 𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐞𝐫𝐟𝐞𝐜𝐭 𝐅𝐢𝐠𝐮𝐫𝐚𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang