Chaeyoung turun dari tangga dengan berlari kecil. Ia sudah siap dengan setelan santainya, pulang sekolah ia berniat untuk ke apartemen Jennie. Rasanya tidak betah saja dirumah karena terus memandang wajah Lisa.
"Kamu mau kemana, baru pulang sekolah kok udah mau pergi lagi" Tanya sang mama yang tengah duduk santai di sofa ruang tamu.
"Aku mau ke apartemen Jennie" Jawab Chaeyoung seadanya.
Meskipun tidak sering menghabiskan waktu bersama, nyatanya nyonya Park kenal dengan dua sahabat anak sulungnya itu. Mungkin karena laporan kenakalan mereka bertiga dari pihak sekolah.
Karena tak mau Chaeyoung merasa diatur, sang mama pun mengangguk setuju dan Chaeyoung pun segera melangkah pergi keluar rumah.
Jujur nyonya Park sedikit khawatir pada pergaulan Chaeyoung dengan sahabatnya, tapi ia tidak mau gegabah mengambil tindakan dengan menyuruh Chaeyoung untuk meninggalkan mereka.
"Mama"
"Chaeyoung mau kemana" Tanya Lisa yang sedang menuruni tangga.
"Kerumah teman, ayo duduk temenin mama ngeteh" Nyonya Park menuntun Lisa ke sofa.
"Yah padahal aku mau main sama Chaeyoung" Ucap Lisa dengan mempoutkan bibirnya membuat sang mama jadi gemas sendiri.
"Kan nanti bisa pas Chaeyoung pulang. Udah sekarang kamu sama mama dulu"
"Yaudah deh"
* * *
"JENNIE!!!"Tok tok tok.
"WOI BUKA PINTUNYA GUE DILUAR NIH"
Itulah teriakan Chaeyoung diluar apartemen Jennie. Sudah lima belas menit dia diluar namun belum bisa masuk karena sang empu yang tak kunjung membuka pintu.
Chaeyoung yang memiliki kesabaran setipis tisu pun berteriak berharap semoga Jennie mendengar dari dalam.
"Aish nih anak manusia ada di kandangnya atau kagak sih. Perasaan di chat tadi katanya ada deh" Gumam Chaeyoung dengan nada kesal.
Baru akan mengetok pintu lagi, tiba-tiba pintu itu terbuka dan memunculkan gadis dengan rambut acak-acakan dan jangan lupakan muka bantalnya yang sekarang terlihat panik.
"Ya ampun Chae sorry banget gue tadi ketiduran" Ucapnya panik.
"Emang setan lo" Dengan wajah kesal Chaeyoung langsung masuk ke apartemen Jennie.
Jennie terkikik geli melihat wajah kesal Chaeyoung, ia kembali menutup pintu dan berjalan menghampiri sahabatnya.
"Ya sorry" Jennie duduk di samping Chaeyoung yang duduk disofanya dengan menyilangkan dada.
"Gila banget lo, gue udah lumutan nunggu didepan. Gue pencet bel gak denger telpon juga gak lo angkat. Sampe gue tereak-tereak manggil lo, mana ada yang ngeliat lagi. Bangsat!"
Jennie tak dapat menahan tawanya melihat Chaeyoung yang mengeluarkan laharnya.
Tak terbayang di benaknya ketika Chaeyoung berteriak didepan apartemennya dan jadi tontonan beberapa orang. Selama ini kan Chaeyoung selalu menjaga image jika di depan orang-orang.
"Seneng lo" Sarkas Chaeyoung yang melihat Jennie tertawa, namun bukannya ciut sahabatnya ini malah semakin memecahkan tawanya.
Sialan.
Terlalu muak mendengar tawa Jennie, Chaeyoung pun memutuskan untuk pergi ke kamar gadis itu.
Niat hati ke apartemen Jennie untuk mengembalikan mood, namun bukannya bertambah baik malah semakin buruk dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story From Chaeyoung
Teen FictionChaeyoung merasa gagal dalam segala hal di hidupnya «Bahasa campur aduk» Jangan lupa mampir:)