CHAPTER 24 [SELESAI]

467 36 9
                                    

Sudah 3 hari semenjak kepergian Asahi keluarga Yoon seperti tidak ada gairah hidup. Jaehyuk juga tidak bekerja selama 3 hari karena terus teringat si sulung. Kini sekarang Jaehyuk tengah berada di ruang tengah menemani si bungsu menonton. Andai saja Hyunsuk sudah bisa memahami arti kata 'pergi' pasti dia paling terpuruk sekarang ini. Tapi Jaehyuk juga bersyukur karena Hyunsuk belum mengerti apa apa.

Tap. Tap.

Jaehyuk menoleh kebelakang, mendapati Junghwan dan Jihoon yang turun bersama dan menghampirinya. Junghwan menduduki dirinya di samping Jaehyuk sedangkan Jihoon di bawah. Anak itu datang datang langsung menyambar toples berisi kue yang ada di meja dan memeluknya kemudian duduk di bawah sambil melahap kue tersebut.

"Junkyu tidur?" Tanya Jaehyuk.

"Tidak. Sedang bermain ponsel, biasa dia sedang menonton cocomelon" jawab Jihoon.

Jaehyuk mengangguk. Entah kenapa Jaehyuk merindukan sosok Asahi saat sedang berkumpul seperti ini. Jadi ingat perkataan Asahi saat melakukan deep talk 5 hari yang lalu. Jadi firasat Jaehyuk benar ya?

"Kak, Ji kangen sahi" ucap Jihoon.

"Hwan juga kak" lanjut Junghwan.

"Besok kita berkunjung ke rumah duka ya? Nanti kalian belikan bunga kesukaan Asahi. Okay?"

Keduanya mengangguk. Mereka kembali menonton sebelum suara membuat mereka terperanjat.

"AYAHHHHHHHH!!"

Jihoon terlonjak kaget. Anak itu mengelus-elus dadanya di bantu Junghwan. Sudah Jihoon duga, bebannya ini akan berteriak:) 

Jihoon beranjak berdiri. Ia menghampiri si bontot dan langsung menggendongnya.

"Kamu bikin ayah kaget aja" ucap Jihoon.

Junkyu hanya memasang cengirannya. "Ayah si kagetan, kyuu mau pelukkk~" Junkyu mengeratkan pelukannya.

Jihoon terkekeh, ia membawa Junkyu ikut bergabung dengan kakaknya. Junkyu menatap Hyunsuk yang sibuk makan kue sambil mantengin televisi, sedangkan Junghwan bermain ponsel.

"Ayah, kyuu kangen sahii" ucap Junkyu.

Jihoon mengusak lembut surai Junkyu, ia mengecup sayang puncak kepala Junkyu.

"Ayah juga kangen sayang" jawab Jihoon.

Jaehyuk memandang Jihoon dan Junkyu bergantian. Hatinya menghangat kembali. Tuhan, jangan biarkan mereka juga pergi, Jaehyuk tidak mau kehilangan untuk yang kedua kalinya. Jaehyuk sangat merindukan putra sulungnya. Dan jangan biarkan Jaehyuk merasa kehilangan lagi.

Hari ini benar benar hari termalas bagi keluarga Yoon. Kenapa? Karena malas saja. Jaehyuk saja malas untuk berangkat bekerja, jadilah Mashiho yang menanggung semuanya. Memang best friend forever banget mas cio ini aww >3<

Saat sedang fokus. Pandangan Jihoon teralih pada ujung pintu dekat dapur, yakni pintu menuju kolam renang belakang rumah Jaehyuk.

"Asahi?"

Terlihat sosok di ujung sana melambaikan tangan ada Jihoon. Jihoon mengernyit. Dia melambaikan tangan pada Jihoon? Atau yang lain?

Jihoon melirik Jaehyuk, Junghwan, Hyunsuk dan Junkyu. Mereka fokus ke televisi dan ponsel mereka. Itu tandanya, sosok itu melambaikan tangan padanya? Jihoon menurunkan Junkyu dari pangkuannya. Melihat Jihoon berdiri membuat Junghwan dan Jaehyuk mengernyit.

"Ada apa?" Tanya Jaehyuk.

"Aku melihat sesuatu disana" tunjuk Jihoon ke arah pintu menuju kolam renang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rumah Sebenarnya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang