Jaehyuk mengumpulkan semua bebannya di ruang tengah. Bercanda. Maksudnya adik adik serta anak kesayangannya. Saking banyaknya Jaehyuk lupa akan sesuatu:).
Kenapa Jaehyuk mengumpulkan semuanya di ruang tengah sekarang? Karena sore ini Jaehyuk sangat ingin melakukan deep talk dengan bocah bocah kesayangannya. Pasca kejadian siang tadi yang lab sekolah miliknya terbakar, Jaehyuk entah kenapa kepikiran untuk melakukan deep talk. Untungnya, hanya lab yang terbakar dan bukan sekolahnya. Jika tidak, bisa rugi Jaehyuk.
Semuanya sudah berkumpul sekarang. Tidak boleh ada bercandaan. Jaehyuk menatap intens anak anak di depannya. Mereka duduk melingkar.
"Sekarang di antara kalian, ada keluhan atau pikiran yang mengganggu? Jawab dengan jujur. Dan jangan sampai berbohong." Tanya Jaehyuk dengan aura dinginnya sehingga membuat yang lain bergidik ngeri.
"Hwan kak" Junghwan mengangkat tangannya.
Jaehyuk mengangguk pertanda mempersilahkan Junghwan berbicara.
"Sebelumnya maaf nih kalo ada sedikit candaannya. Tapi, wajar enggak si kak kalo kita ngerasa capek sama hidup?" Tanya Junghwan.
"Kek, rasanya tuh bener bener capek udah gitu berasa ada di titik terakhir." Lanjut Junghwan.
Jaehyuk tersenyum. "Semua orang pasti ada di fase dimana mereka mengalami rasa lelah, kecewa, marah, sedih, khawatir. Bahkan bisa saja lelah fisik atau lelah batin. Tapi terkadang orang yang benar benar ingin menyerah itu akan melakukan hal aneh, contoh bunuh diri."
"Kakak enggak tau kamu atau kamu juga Haruto, atau bisa jadi Jihoon. Kakak enggak tau kalian adik adik kakak dan anak anak kesayangan ayah punya masalah apa. Tapi saya disini ada untuk kalian. Kalian bisa membagi cerita kalian kapan pun kalian mau, jangan di pendam sendiri. Untuk hari ini tidak apa apa kalian merasa lelah, atau merasa tidak berguna untuk hidup. Tapi kita bisa coba lagi untuk kedepannya kan?"
Yang lain mengangguk membenarkan.
"Untuk sekarang sekarang, tidak apa gagal. Kita bisa mencoba lagi besoknya. Jika gagal lagi, kita coba lagi sampai berhasil. Kalian anak hebat, kalian anak kuat. Tidak ada yang sekuat dan sehebat kalian. Ingat satu hal, hidup tidak selamanya bahagia. Pasti ada saatnya dimana kita merasa sedih, senang, kecewa, khawatir atau lainnya. Untuk sekarang, gapapa capek, kakak ada disini untuk kalian. Ruang untuk kalian bercerita, always terbuka. Jangan sungkan, kakak disini" lanjut Jaehyuk.
Jaehyuk menatap anak dan adik adiknya yang malah menangis setelah Jaehyuk berujar demikian. Jaehyuk tidak merespon reaksi mereka dulu, takut jika masih ada yang mau di tanyakan oleh satu di antara mereka.
"Tapi kak, terkadang Hwan suka ngerasa capek banget. Itu kenapa ya? Enggak tau kenapa rasanya kayak pengen nyerah aja gitu. Kayak enggak ada semangat hidup" ucap Junghwan lagi bertanya.
"Namanya juga hidup. Kalian pasti bisa melalui semua ini dengan baik. Kakak percaya sama kalian, kalian hebat. Adik adik kakak, anak anak ayah. Semuanya hebat. Kuat juga. Kakak bangga sama kalian. Segini aja kalian bertahan udah bikin kakak bangga, katanya mau sukses bersama? Ayo sukses. Kalian pasti bisa. Semakin bangga kakak sama kalian, harus hebat, harus kuat. Kalian disini, adalah sumber bahagia kakak" ucap Jaehyuk lagi sambil menatap yang lain.
Jihoon menghapus air matanya. Junghwan juga sama, begitupula dengan Haruto. Asahi, Hyunsuk dan Nadila juga ikut menangis. Jaehyuk. Bolehkah sekarang mereka akui Jaehyuk layak di sebut orang tua? Dia, dia sangat baik.
"Lalu bagaimana jika suatu saat nanti kita berada di posisi benar benar ingin menyerah dan tidak kuat dengan keadaan?" Kali ini Asahi membuka suara untuk bertanya.
"Jika memang kalian lelah, kalian bisa beristirahat. Istirahat dengan cukup, kalian bisa tidur untuk istirahat. Tapi jangan lupa bangun untuk esok harinya. Tapi kalo memang kalian benar benar lelah dan sudah tidak kuat. Disini ayah, atau kakak tidak bisa berbuat apa apa. Hanya satu, saya menyayangi kalian semua dengan sepenuh hati saya. Asahi, Hyunsuk, Junkyu, Nadila. Sudah seperti anak saya. Dan kalian bertiga, jadilah adik yang baik. Saya tidak akan membedakan atau pilih kasih atas kasih sayang yang saya beri. Cukup kalian bahagia itu adalah sumber bahagia saya juga. Ketawa kalian, ribut kalian. Semakin semangat bagi saya untuk melakukan aktifitas apapun" jelas Jaehyuk.
Isak dan tangis anak dan adiknya terdengar. Jaehyuk tidak tau apa ini yang dinamakan deep talk? Ini kali pertama Jaehyuk melakukannya saat Mashiho memberi saran tadi pagi agar adik adiknya dan anak anaknya mau mengeluarkan semua isi hati mereka.
"Satu lagi ayah."
Serentak mengalihkan pandangannya ke arah Asahi.
"Lantas, jika kita mau menyerah karena lelah atau karena sesuatu yang kita rasakan, apa ayah akan menghalangi kita?" Tanya Asahi.
Kali ini, Jaehyuk tidak tau harus menjawab apa.
"Jika memang sudah benar benar lelah. Ayah tidak bisa melarang kalian untuk beristirahat kan? Itu terserah mau kalian. Apapun, ayah senantiasa melakukannya. Tapi jika di antara kalian memilih menyerah dan istirahat selamanya. Ayah tidak bisa berbuat apa apa kan? Yang bisa ayah lakukan, hanya ikhlas. Benar bukan?"
Semua mengangguk.
"Asa ingin bernyanyi boleh?" Tanya Asahi.
Semua mengangguk.
"Bernyanyi lah boy"
Asahi melirik semuanya satu sama lain. "Ayo saling menggenggam satu sama lain!"
Yang lain mengangguk mengikuti saran Asahi. Saling menggenggam satu sama lain membentuk lingkaran. Asahi mulai bernyanyi.
Teong bin geori naedinneun georeume
Sum jungnyeo nareul seuchineun gonggi
Meoreojineun jeo bichui ongie
Sirin nae sumgyeori maemdoraJageun hansume damgyeojin geu mal
Aesseo naebaeteo du gwireul mangneundaTto naege malhae
Naneun gwaenchana ireon mallo
Naneun gwaenchanta i jumuneul georeo
Muneojineun nae mameul aesseo oemyeonhaeNunmuri heulleodo tto dakkanaemyeon dwae
I bami gireodo jamsi nuneul gama
Tomorrow's gonna be fine
Got naeireul chajeul geoyaSerentak mengeluarkan air matanya. Arti lagunya. Jaehyuk bahkan tak kuasa menahan tangisnya. Alunan lagu yang Asahi nyanyikan sangat merdu dan artinya begitu sangat mengena di hati. Suara merdu Asahi membuat serentak menangis. Jaehyuk baru sadar kalau Asahi ini sangat suka menyanyi.
Hingga alunan terakhir selesai di nyanyikan.
"Jika takdir sedang bercanda. Aku menganggap itu serius. Dan jika suatu saat takdir bercanda lagi denganku. Aku anggap itu hanya mimpi" ucap Asahi.
Yang lain masih saling menggenggam. Mereka menangis.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Sebenarnya [END]
Hayran KurguKalian pernah tidak si merasakan rasanya di sayang dan di perlakukan dengan baik oleh ayah kalian sendiri? Disini, ada dua remaja laki laki yang memiliki ayah yang super hebat. Dimana mereka menemukan sosok yang benar benar menurutnya rumah ternyam...