Prolog

202 8 4
                                    


                             
                                  •
                                  •

Antara lelah campur aduk dengan perasaan bahagia dan haru , tepatnya acara pelepasan siswa-siswi kelas IX di Ar-rayyan school Jakarta.

Ada seorang siswa dengan setelan jas berwarna hitam, dasi senada , dan kemeja putih didalamnya. Dilengkapi Selempang yang tertulis nama indah nan kerennya.

Dijarak yang tak terlalu jauh, ada seorang perempuan, yang tengah sibuk mengurusi acara pelepasan itu menggenakan kemeja hitam serta Khimar syar'i berwarna abu-abu.

Perempuan itu begitu serius dalam kerjanya hingga menyita perhatian pria berjas hitam tersebut. Merasakan ada panah menembus dari belakang, perempuan itu menoleh ke arah pria tersebut yang sedang menatap datar.

Degh!

Dengan cepat pria itu memalingkan pandangannya dari mata indah perempuan itu. Perempuan tersebut terpana lalu dengan segera menundukkan kepalanya setelah itu melanjutkan perkerjaannya  kembali.

Detak jantung dua hamba Allah terdengar oleh Indra pendengaran mereka sendiri . Tidak ada yang tahu kecuali mereka sendiri.

Perempuan itu menggigit bibir dalamnya dengan erat karena baru saja menatap mata elang pria yang ia sebut sebut dalam doanya. Mungkin, hari ini hari terakhir aku bertemu denganmu,kak. Pikirnya

Setelah acara hampir selesai, seluruh anggota OSIS diabsen satu persatu dan diperintahkan oleh pembina OSIS untuk membagikan bingkisan untuk kakak kelasnya yang akan dilepaskan.

Jantung perempuan dengan Khimar syar'i itu berdetak kencang ketika mendengar namanya dipanggil dan memberikan bingkisan  di bagian kelas pria yang selama ini ia sholawatkan dan didoakan secara jalur langit.

Setelah memenangkan jantungnya ,akhirnya perempuan itu membagikan beberapa bingkisan untuk kakak kelasnya.

Degh!

" Terimakasih, Fia." Pria itu tersenyum kecil.

Duar!

                           🕊🕊🕊








Dia Sagara Adithya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang