MLBB ONESHOOT (フィクション）

Alucard x Granger

Maavkan Author yg tiba tiba menghilang. Hp Author di sita semetara, kayak di Batasin main hp nya... gabisa main hp demi kesehatan mata, ini udah kena silinder.

Jadi author gabisa terlalu sering up nya, maaf ya😁😁🙏🙏

MALE-PREGNANT❗

Maybe ini pendek karena ini kayak flashback Alucard sama Granger waktu nikah.

Regret.

Sebuah botol bir berputar cepat, lalu mulai melambat seiring laju putarannya. Ujung botol bir itu berhenti tepat di depan seorang pria bersurai blonde.

"Yes! Akhirnya Alucard kena!" Seorang pemuda bersurai hitam legam bersorak ria.

"Jadi—"

"Aku! Aku! Aku punya pertanyaan untuk kak Alucard!" Si pelaku tersenyum tipis, "jika waktu bisa diulang, apa yang ingin kamu lakukan di masa lalu?" Seorang gadis bersurai pink berucap dengan antusias, itu Beatrix.

Pertanyaan Beatrix membuat pemuda bersurai legam cemberut karena ucapannya di sela.

"Huh? Kalau aku sih bakal belajar lebih giat, biar bisa masuk universitas favoritku." Si Surai hitam menjawab.

Beatrix mendengus. "Gak nanya tuh"

Alucard tersenyum, "hm, aku ingin memperbaiki rumah tangga ku, yang dulu." Jawab singkat Alucard.

"Lho?! Kak Alucard sudah pernah menikah?!" Tanya dua remaja itu dengan membara.

Alucard mengangguk.

"Oh, kalau begitu... Ayo beritahu alasannya! Sepertinya kau punya cerita menarik!" Pemuda bersurai legam menatap penuh harap Alucard, hingga sebuah tangan memegang pundak nya.

"Kamu tidak seharusnya bertanya lebih jauh, Cecilion." Cecilion alias si pemilik Surai hitam legam itu cemberut menatap Kekasih nya.

"Ayolah, Lancelot. Ini kesempatan tau! Lagian kak Alucard orang nya terlalu tertutup, kita harus tau lebih dalam tentangnya!" Alucard tertawa kecil melihat tingkah Cecilion.

"Oke, tak masalah."

______________________________________

Alucard's POV

Saya punya seorang istri, Felixio Granger nama nya. Dari nama nya yang indah, sudah dapat digambarkan bahwa dia pemuda yang sangat cantik.

Dia baik, sangat baik. bahkan tetap baik walau saya selalu kasar pada nya. Saya menyesal.

Dia sempurna. Saya dulu sangat bodoh.
Bagaimana bisa saya lebih memilih iblis daripada bidadari yang memang dikhususkan untuk saya.

Dulu saat saya masih berumur 28 tahun. Saya dijodohkan oleh orang tua saya dengan Granger yang masih menyandang status Mahasiswa.

Saya menentang keras perjodohan itu karena saya,,, bisa di bilang masih tidak bisa melupakan masa lalu saya, yang sangat buruk sifatnya.

Setiap hari saya selalu melakukan kekerasan pada nya. Bahkan sering sekali saya membuatnya dirawat inap di rumah sakit.

Walau begitu, ia tidak pernah menaruh rasa benci pada saya. Dia tetap perhatian,

Granger selalu menyempatkan diri membuat sarapan untuk saya sebelum pergi ke kampus nya. Effort nya bagus. Padahal ia tidak perlu repot repot membuat sarapan.