"Lo masih inget gue ternyata" ujar Skypper sambil menatap Tivani.
"Gimana gue ga inget lo, lo aja orang yang buat gue sakit hati" cibir Tivani membuat Skypper merasa semakin bersalah.
"Maaf, ayo kita perbaiki hubungan kita" ucap Skypper dengan penuh harapan.
"Lo mau mohon-mohon sampe ayam jago bertelur gue nggak bisa jalin hubungan itu lagi sama lo! " tegas Tivani kemudian mengalihkan pandangannya kelangit yang cerah.
"Gue emang salah" lirih Skypper dengan penyesalan.
"Ini udah jam 3 pagi gue mau pulang" Tivani menaiki motornya dan menyalahkan mesin kemudian pergi.
"Gue emang bodoh"
.
.
.
"Tivani kenapa kamu baru pulang!" tegas Tian membuat tivani berdecak.
"Bukan urusan papa" jawab Tivani kemudian berlangsung kekamar nya dan menutup pintu kamarnya dengan keras.
"Tivani kenapa dan Revan belum pulang juga" tadi saat balapan selesai Tivani menyuruh Revan untuk pergi terlebih dahulu karena dia ingin berbicara dengan Skypper tapi Revan belum pulang juga.
"Kenapa sih Skypper harus muncul lagi, gue benci sama dia benci banget" Tivani membanting tubuhnya dikasur dan menutup wajahnya dengan bantal.
Tak berselang lama ponsel tivani berdering dan menampilkan nomor tidak diketahui.
"Halo"
"Hai Tivani gue maidan" Tivani yang mendengar suara maidan kemudian terbangun.
"Ngapain lo telfon gue! " sentak Tivani.
"Gue cuma mau kasih tau kalo kakak lo ada di clubbing" Tivani sontak terkejut dengan balasan Maidan.
"Lo juga disana? " tanya Tivani dengan nada santai kepada Maidan.
"Iya dan kebetulan gue liat kakak lo" Tivani mematikan telfon sepihak kemudian mengambil jaketnya dan pergi lagi.
Tivani kembali menaiki motornya dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di clubbing Tivani masuk dan melihat kakaknya yang sudah mabuk.
"Mabukan kan lo dah ayo pulang" ucap Tivani sambil menyeret Revan.
"Lo bisa bawa Revan? " tanya Maidan yang tiba-tiba muncul.
"Bisa" jawab Tivani.
Dengan hati-hati Revan menaiki motor Tivani. Kemudian Tivani menyalakan motornya dan pergi. "Waw gue kagum sama Tivani" ucap Maidan dengan nada mengejek.
Sesampainya di rumah Tivani menidurkan Revan disofa karena dia sudah tidak kuat membantu Revan. Tian yang melihat Revan terkapar di sofa segera menghampiri nya. "Dia mabuk? " tanya Tian yang diangguki Tivani.
"Revan bukan anak kandung gue tapi kenapa sifatnya persis sama gue waktu dulu" batin Tian sambil memandangi Revan.
"Buatin dia minuman jahe" Tivani segera mematuhi perintah Tian.
![](https://img.wattpad.com/cover/336283434-288-k806397.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis or protagonis || Jeongminji
Teen Fiction⚠ pembullyan jangan ditiru "selama satu bulan lo harus jadi babu gue" Gadis lugu tersebut menyetujuinya karena ia juga tidak bisa menolaknya. "woyy maidan dibunuh"