3 : Mama

72 13 13
                                    

Saat Tivani menuruni tangga, Namun Jessica CS menghadangnya lagi. Apakah pagi hari Tivani akan diganggu lagi?.

"Mau apa kalian? " tanya Tivani sembari mundur, Tivani tidak takut tapi hanya pura-pura takut. Kalau saja dia tidak bersandiwara pasti Tivani sudah memukul mereka ataupun membunuh.

"Jangan takut kita cuma mau main sama lo" ucap Vio sambil merangkul Tivani.

"Ayo ikut kita kebelakang sekolah" ajak Jessica dengan senyuman mencurigakan. Tivani tidak bisa menolak karena mereka telah memegang tangan Tivani dengan erat.

Setibanya di belakang sekolah pasti taulah apa yang jessica perbuat. Dia mengikat tubuh Tivani dengan pohon dan selesai diikat mereka melempari Tivani dengan telur busuk.

"Kapan sandiwara ini selesai, gue pengen balas dendam" Batin Tivani sambil menutup matanya. Tivani teringat dengan kata-kata Revan waktu itu.

"Hidup emang nggak gampang ada aja cobaan, saat kamu melakukan sebuah misi jangan menyerah ditengah jalan karena rintangan tersebut. Hiraukan rintangan itu anggap aja kalau tidak ada rintangan" ucapan Revan benar-benar membuat Tivani semakin percaya jika misinya untuk memata-matai gang sebelah akan selesai. Dan rintangan Tivani yaitu Jessica CS jangan dijadikan beban jadikan itu sebagai kekuatan.

.

.

.

"Ay-yo bro" sapa Haikal yang baru datang.

"Yang lain pada kemana? " tanya Revan clingak -clinguk.

"Lo tau kan temen lo itu pemalas, jalan ada lelet kalo ada duit langsung sat set" Cibir Haikal membuat Revan geleng-geleng.

"Lo juga kal malesan" Timpal Revan membuat Haikal kicep.

"Van, tau gak lo tadi gue ketemu senior, tapi gue kayak nggak asing gitu sama wajahnya" ucap Haikal membuat Revan penasaran.

"Siapa? "

"Tadi gue tanya sama orang katanya namanya itu Adleo" Jawab Haikal, Revan sekarang mengerti orang yang dimaksud Haikal.

"Wajahnya mirip justin" tutur Revan.

"Iya, pantes wajahnya kayak nggak asing bagi gue" sahut Haikal sambil mengernyit.

"Dia itu anak semester 3 dan juga kakaknya Justin" Haikal tak percaya jika Revan mengetahui tentang orang yang dia liat.

"Adik sama kakaknya sama aja, gue nggak suka sama mereka berdua. Satu Justin lo udah taulah dia itu Rival kita dan kedua Adleo yang sering dipanggil leo dia sombong dan lo tau kal pertama kali gue masuk dikampus ini semester 1 dia ngerendahin gue" ujar Revan.

"Terus kenapa nggak langsung lo bunuh aja dia? " tanya Haikal.

"Gue masih pengen tau semua seluk-beluknya " Jawab Revan. Semua siswa telah masuk perbincangan Antara Revan dan Haikal berhenti.

Sementara dikelas Adleo.

"Leo tadi lo papasan nggak sama anggotanya Revan" tanya teman leo yaitu Keil.

"Tadi gue lihat si siapa ya yang wajahnya kayak orang bandung" Leo berpikir namun tidak ingat-ingat.

"Haikal" Jawab Keil.

Antagonis or protagonis || JeongminjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang