Hari ini Jihoon dan Hyunsuk membawa Haruto pulang ke rumahnya. Sekarang, keberadaan mereka di mobil. Sepanjang jalan haruto tidak berhenti memandang jalanan kota Seoul yang cukup ramai. Sebenarnya haruto benci keramaian, tapi entah kenapa tibaa tiba dirinya menjadi suka tempat ramai. Haruto juga jadi banyak berbicara sekarang. Apakah Jihoon dan Hyunsuk membawa Haruto bahagia atau bahkan membawa keberuntungan? Haruto bersyukur bisa bertemu dengan orang baik seperti mereka. Setidaknya, mereka bukan orang jahat.
Mobil terparkir tepat di mension keluarga Choi. Haruto menganga melihat betapa besar mension tersebut. Jihoon terkekeh melihat reaksi haruto begitupula dengan Hyunsuk.
"Ayo turun"
Haruto terdiam. Apa katanya? Tunggu. Haruto kau kan sudah bisa bahasa Korea, kenapa tidak paham? Haruto lupa:)
Haruto mencoba mengingat ia harus menjawab apa, namun otaknya yang berjalan agak lemot membuatnya tak bisa menjawab. Jihoon tertawa kecil.
"Ayo turun dan masuk" ucap Jihoon seraya mentranlate kan ucapan Hyunsuk barusan.
Haruto mengangguk sambil bibirnya membentuk 'O'
Haruto turun dari mobil, haruto di dampingi Hyunsuk dan Jihoon untuk memasuki mension. Eh ternyata di dalam mension sangat ramai:) ramai dengan apa? Banyak para maid. Haruto benci ramai. Kalo sekilas si tidak apa, tapi ini?! Oh ayolah, haruto malas.
"Sudah pulang tuan muda?"
Hyunsuk dan Jihoon mengangguk. Bibi tersebut melirik Haruto yangterlihat kebingungan.
"Dia siapa tuan muda?" Tanyanya lagi.
Hyunsuk menoleh, menatap Haruto.
"Dia orang baru yang akan tinggal di sini, adik angkatku. Namanya Haruto, asalnya dari Jepang" jelas Hyunsuk.
Maid tersebut mengangguk. "Oh begitu ya tuan, pantas saja kelihatan kebingungan. Apa dia tidak bisa bahasa Korea?" Tanya Bibi Kim lagi.
Hyunsuk menggeleng. "Tidak. Sebenarnya bisa tadi sore, tapi mungkin dia lupa" jawab Hyunsuk di iringi kekehan kecil.
"Aaaaaa aku tidak paham kak!" Teriak Haruto membuat Jihoon dan Hyunsuk tertawa begitupula maid tadi.
Hyunsuk tanpa banyak bicara langsung membawa Haruto menuju kamar kosong, sedangkan Jihoon pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Kamar haruto di atas dekat ruang kerja Hyunsuk, jadi memudahkan Hyunsuk untuk mengawasi Haruto.
"Ini kamar mu" ucap Hyunsuk sambil menunjuk kamar kosong.
Haruto diam. Sungguh, demi apapun haruto tidak paham. Tolong sesiapapun jadilah penerjemah Haruto!!!
Hyunsuk terkekeh, ia membuka pintu kamarnya. Menampilkan kamar yang sangat bercahaya dengan tema berwarna biru serta banyak sekali alat alat belajar disana. Ada kulkas, kamar mandi, juga lemari meja belajar dan lain sebagainya. Haruto melongo melihatnya.
"Kakak ini kaya?" Batin Haruto.
Tap tap.
Mereka menoleh ke belakang, mendapati Jihoon yang sedang menaiki tangga. Jihoon tersenyum.
"Tidak jadi mandi?" Tanya Hyunsuk.
"Malas kak, nanti saja malam. Lagi pula aku harus jadi penerjemah Haruto!" Jawab Jihoon dengan nada mengejek pada Hyunsuk.
"Yasudah ajak berinteraksi, kakak mandi dulu. Haruto, semoga betah ya!"
Cup!
Hyunsuk mengecup singkat kening Haruto membuat Haruto terdiam. Kenapa rasanya seperti dirinya memiliki seorang kakak? Haruto anak tunggal di jepang. Jadi, kenapa dirinya serasa di perlakukan adil oleh kakaknya?
"Ayo masuk!"
Haruto mengangguk dan langsung ikut masuk. Haruto menyimpan tasnya di kasur, dirinya mengikuti Jihoon mondar mandir sambil memandang kamar itu.
"Kamarnya bagus, haru suka. Apa tidak apa jika haru menumpang?" Tanya nya.
"Tidak apa dong, kenapa harus bertanya seperti itu? Jika kami mengajakmu kesini, itu tandanya kami tidak keberatan. Jadi mulai sekarang, kau adik kami!"
Haruto tersenyum mendengarnya. Entahlah, rasanya sangat nyaman. Apa ini yang di rasakan orang orang di luar sana? Rasanya memiliki seorang kakak? Tunggu. Apa rombongan tour teman haruto tengah mencarinya? Tapi bodo amat. Yang penting sekarang, haruto tidak jadi gelandangan karena tersesat.
"Kakak, haru boleh bertanya sesuatu?" Tanya Haruto.
Jihoon mengangguk. "Tanya saja."
"Apa yang membuat kakak membawa haru kesini? Sedangkan haru orang yang baru kakak kenal. Terus juga, aku kan--"
"Itu karena kakak ku menyukai orang dari luar negeri, apalagi orang jepang. Jadi kakaku yang menyuruhku untuk membawamu kesini. Aku juga mengatakan padanya kalau aku lelah menjadi bungsu, jadi tidak ada salahnya jika kau menjadi adikku sekarang kan?" Jelas Jihoon setelah menyela ucapan Haruto tadi.
"Masalah baju jangan khawatir. Besok pagi, kita jalan jalan bersama Kak Hyunsuk, nanti kita beli baju untukmu" ucap Jihoon.
Haruto menggeleng. "Tidak kak! Merepotkan sekali. Lebih baik jangan, aku pakai baju ini saja" ucap Haruto.
Jihoon terkekeh. "Jangan merasa dirimu merepotkan. Sudah, sekarang istirahat dulu, sudah malam. Nanti kita belajar bahasa Korea lagi. Okay?"
Haruto mengangguk. "Iya kak, terima kasih banyak. Haru sayang kakak"
Entah angin apa yang datang, haruto berubah menjadi manja bahkan entah kenapa haruto sudah sesayang ini dengan orang yang menolongnya. Akankah kehidupan haruto bahagia dengan mereka? Tapi haruto juga merindukan mamanya. Apa mama nya sedang khawatir sekarang? Ah lupakan haruto, istirahat saja dulu kau sangat lelah.
Sesuai janji Jihoon, hari ini Hyunsuk membawa Haruto jalan jalan ke mall sekaligus membeli baju untuk kebutuhan Haruto. Sebenarnya haruto merasa tidak enak dan merasa merepotkan:)
Tapi Hyunsuk dan Jihoon selalu mengatakan 'uang kami banyak, jadi belilah baju yang kau mau, jangan memandang harga mahal atau tidak.' begitulah ucapan Hyunsuk yang Jihoon translate kan.
Sekaya itu sampai itu mulut minta di tabok pikir haruto.
Haruto benar benar membeli baju apa yang dia mau, tapi cuman 2 baju. Sisanya Hyunsuk yang memilih karena bagi Hyunsuk itu haruto lelet memilih. Jadilah Hyunsuk sat set sat set tanpamelihat Harga.
Saat di kasir, haruto kaget mihat total bajunya. Dia sempat menolak dan ingin mengembalikan baju itu ketempatnya, namun Hyunsuk menolak.
Hari ini mereka ganti jalan jalan liburan ke taman, di sepanjang jalan tidak mau membuang waktu akhirnya Jihoon mengajarkan Haruto bahasa Korea kembali.
Sepanjang perjalanan, banyak hal yang mereka bicarakan walau Jihoon harus mentranlate kannya pada Hyunsuk, tapi yang penting perbincangan itu luar biasa dan sangat membuat Haruto bahagia dan nyaman.
Hari ini, mereka full liburan atas perintah Hyunsuk. Hyunsuk dan Jihoon memang di kenal sebagai saudara yang tidak kenal kata 'musuhan' meskipun mereka sering bertengkar, tapi pertengkaran mereka tidak terlalu ekstrim. Apalagi, kasih sayang Hyunsuk pada Jihoon itu luar biasa. Dulu Jihoon sempat merengek pada Hyunsuk saat usianya 15 tahun. Ia merengek menyuruh Hyunsuk mengatakan kepada kedua orang tuanya kalau dia ingin adik lagi. Tapi orang tuanya tidak mau dengan alasan sang ibu tidak mau melahirkan lagi karena dua saja cukup baginya.
Tapi sekarang keinginan Jihoon terkabul. Semesta mengirimkan remaja jepang yang sangat lucu dan sangat tampan untuknya. Dia, Watanabe Haruto. Entah kenapa kedatangan Haruto membuat nya sangat bahagia. Itulah alasan Hyunsuk membawa Haruto untuk tinggal bersamanya.
Bahagia. Itu yang Haruto rasakan sekarang.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Kenangan [END]
FanfictionSosok remaja laki laki asal jepang yang tersesat di Korea saat mengikuti tour di acara sekolah pribadinya. ketersesatan itu menjadi pertemuan antara dirinya, dengan sosok yang pernah ia kenali. Sosok remaja yang sengaja di hilangkan ingatannya oleh...