BAB 14(memprioritaskan kamu)

44 5 10
                                    

Kamu adalah prioritas ku untuk selalu diperhatikan dan mangajakmu menuju jannah nya Allah
_Rahsya Arfabian Zafier_

Kamu adalah prioritas ku untuk selalu diperhatikan dan mangajakmu menuju jannah nya Allah_Rahsya Arfabian Zafier_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat pulang Dari rumah sore ini Entah kenapa Rahsya ingin cepat-cepat menemui zahra.

Setelah memberi salam dan dibalas dengan orang yang didalam siapa lagi kalau bukan zahra istrinya, saat masuk pun senyuman indah yang terpatri diwajahnya, membuat siapapun yang melihat akan terpana.

"Apa kamu sudah makan" tanya zahra saat masuk berbarengan dengan Raisya

"Belum" jawab nya singkat tapi didalam hati ingin cepat sekali memakan makanan yang dimasak zahra karena aromanya membuat cacing diperut nya meronta-ronta ingin di isi

"Ya sudah, kamu pergi bersih-bersih dulu, pasti badan kamu sudah lengket dan gerah" ucap zahra sambil melihat Rahsya yang seperti orang kebingungan.

"Baiklah tapi kamu menyajikan makanan cepat yah, aku mandinya bakalan cepat" setelah menyelesaikan omong nya dia berlalu Dari hadapan zahra dan menuju kamar untuk mandi

Sedang kan Zahra dengan telaten mengatur makanan diatas meja makan dengan lauk-pauk berupa daging ayam goreng dan kuah tidak lupa nasi, membuat tidak sabar untuk menyantap nya.

"Oia besok kamu mulai kegiatan yah" ucap Rahsya membuka keheningan diantara mereka karena semenjak Rahsya datang dan menyantap makanan ini tak ada yang buka suara

"Ia" Jawab zahra seadanya

"Berarti kamu bakal tinggal diasrama selama seminggu" ucap Rahsya tak rela

"Ia aku bakal tinggal bersama teman sekamar, semoga aku mendapatkan teman sekamar yang baik" ucap nya dan pelan saat kata terakhir agar Rahsya tidak mendengar bahwa dia dikucilkan.karena memang Rahsya tidak mendengar suara zahra tenggelam diakhir jadi dia tidak ambil pusing untuk mengulang.

"Apa tidak bisa pulang lagi pula,aku masih bisa antar jemput kamu" tanya Rahsya enteng

jarak antara rumah sakit sejahtera dengan rumah mereka hampir 1 jam. Sebenarnya ada rumah sakit terdekat dengan rumah mereka, tapi entahlah kampus mereka memilih kegiatan disana, karena semua kegiatan mereka dibiayai oleh pak fariz tapi tak diketahui oleh mahasiswa.

"Tidak bisa selain jauh, zahra juga tidak mau merepotkan Abang"ucap zahra dengan manja dikata'abang' entah lah dia ingin bicara seperti itu sesuai mood saja.

"Baiklah saya akan sering mengunjungi mu" ucapnya datar

"Dan jangan pernah memanggil saya abang cukup panggilan yang biasa kamu panggil Dan kakak" tanya Rahsya tegas tidak terbantah

ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang