✦ // (희승) CAPTIVATION , HEESEUNG ꕀ
Telah berakhir panggung comeback Music Bank kali ini. Enhypen, staf, dan para back dancer saling membungkukkan badan melempar salam dan ucapan "Kerja bagus hari ini!" kepada satu sama lain. Ketujuh anggota tak henti-hentinya tersenyum lebar sembari mengusap air mata terharu sehabis menyapa para Engenes-nama fandom mereka, setelah hampir satu tahun lamanya tak berjumpa.
Seperti biasa, Yang Leader bucin Engene tak lupa untuk berfoto selfie yang kemudian diposting di akun weverse official group mereka.
' Terimakasih karena telah menunggu dan tetap memberikan cinta kalian kepada kami. En- berjanji untuk bekerja keras memberikan performa yang terbaik untuk Engene semua pada era kali ini! Tolong terus beri dukungan pada kami ~ ♡ ♡ #JUNGWON '
Begitu kira-kira caption yang ia tulis dibawah postingan foto wajah menggemaskannya. Memang benar-benar tulus polos menyentuh hati.
Setelah memposting hal tersebut, Jungwon memasukkan kembali handphone nya ke dalam saku celana. Kemudian berjalan menghampiri anggota lain yang sudah berada di dalam Van serba hitam khusus idol. Terdapat ketiga anggota menyandarkan kepala di jok dengan telinga yang tersumpal oleh earphone.
Jungwon berada di Van yang terdiri dari 4 anggota, diantaranya Jake, Sunoo, dan Niki. Sedang sisanya berada di mobil yang lain.
Jungwon mengernyitkan alis, menatap ke arah Staf bertanya sesuatu. "Sungguh kamu membiarkan yang lain berada di mobil yang dikendarai oleh Heeseung hyung sendiri?"
"Ya, mereka sudah dewasa dan memiliki SIM. Kau tak perlu khawatir, Jungwon." Merasa perkataan Staf untuk tidak khawatir ada benarnya, Jungwon memilih tak membalas apapun lagi dan menyusul duduk di samping Niki yang telah tertidur lelap. Menyandarkan kepalanya pada bahu sang adik, kemudian memejamkan mata yang lelah.
Beralih ke kondisi mobil anggota yang lain, ke-khawatiran Jungwon ada benarnya. Karena saat ini, keadaan mobil mereka benar-benar chaos.
Memilih mengambil jalur lebih jauh supaya tidak cepat sampai ke dorm, menikmati tusukan angin malam melengkapi kegembiraan mereka hari ini. Bungkus snack, botol soda, alkohol dan wine berserakan dimana-mana.
"Arrgg mantap sekali, kencangkan lagi volume musiknya, Jay!" Heeseung yang berada di jok pengemudi menginstruksikan pada pria bermarga Park yang duduk di sebelahnya, dengan tangan dan fokus yang tak lepas dari stir. Tubuhnya di liuk-liukkan sambil mulutnya mengikuti irama musik dari radio, merasa seperti dirinya sedang party di club.
Jay dan Sunghoon pun tak mau kalah menikmati keasyikan ini. Tertawa dan menyanyi semakin kencang seiring ditambahnya kecepatan gas mobil BMW mereka oleh Heeseung.
"Bajingan jangan minum terlalu banyak. Kau menyetir, hyung!" Sunghoon menampar pipi sang sulung lalu tangannya mengambil botol alkohol dari tangan Heeseung dengan sigap.
"Toleransi alkoholku tinggi!"
"Tetap saja." Heeseung kesal sejujurnya, tapi memilih mengalah karena tak mau baku hantam dengan anggota group nya sendiri.
Sunghoon meminum cairan alkohol yang tersisa dari botol yang baru saja ia rampas dari Heeseung hingga tak ada tetes tersisa. Kemudian mendesis merasakan kerongkongan tersiram sensasi panas yang nyelekit. Dari kaca dashboard depan, Heeseung melihat dan mendengus sebal alkohol favorite-nya di ambil begitu saja.
"Tidak usah marah begitu, ini ku beri soda sebagai gantinya." Jay yang perhatian mengulurkan kaleng soda pada Heeseung yang langsung diambil dan ditegak oleh sang sulung.
"Kurang nikmat, Sunghoon sialan." Kedua anggota yang lebih muda terbahak melihat reaksi kesal hyung mereka.
Ckittt-
Ditengah keseruan mengendarai dengan kecepatan 120 km/jam, Heeseung harus menginjak rem mendadak saat tiba-tiba ada sebuah motor sport warna hitam memotong jalan berhenti di hadapan mereka. Beruntung masih keburu untuk berhenti, kalau tidak akan muncul berita idol mengalami kecelakaan saat mabuk mengendarai secara ugal-ugalan dini hari.
Tubuh ketiganya maju kedepan hampir menatap dashboard kalau saja mereka tidak mengenakan sabuk pengaman. Heeseung sebagai pengemudi merasa amat emosi, mencengkram setir dengan erat lalu kemudian memukulnya dengan kencang.
Muka orang tersebut tidak terlihat karena helm full face yang dikenakannya, namun dapat diketahui kalau orang gila ingin bunuh diri yang baru saja menghalangi jalan mereka adalah seorang perempuan.
Heeseung melepas sabuk pengaman yang dikenakannya, kemudian turun dengan membanting pintu mobilnya penuh amarah. "Bajingan gila! Kalau ingin mati tak usah buat drama menumbalkan orang lain sebagai dalang."
"Lee Heeseung sayang..." Pengemudi motor itu berucap lirih dengan senyum miring terpatri di wajahnya. Berjalan perlahan mendekat ke arah Heeseung berdiri. Heeseung yang dipanggil seperti itu ikut memiringkan bibir tertawa remeh.
Wanita dengan setelan gaun hitam pendek bahan satin tanpa lengan tersebut mengalungkan lengannya ke leher yang lebih tinggi lalu mendekatkan arah mukanya ke wajah tampan yang diam menggertakkan gigi menatap ke arah jalan. Membiarkan wanita ini mengeksplor bagian-bagian tubuhnya.
Wanita itu mengulurkan jemarinya ke dagu Heeseung lalu ditarik supaya mereka lebih bertatap-tatapan. Heeseung jengah berhadapan dengan kaca helm, pun membuka kaca itu agar menampakkan keseluruhan wajah wanita yang sudah ia ketahui identitas dari semenjak mendengar suaranya. Melepas kemudian membanting helm tersebut ke aspal dengan kekuatan diatas rata-rata hingga pecah berkeping-keping seolah meluapkan segala emosinya kedalam helm tersebut.
Wanita itu tersenyum semakin manis, membelai rahang tegas menelisik dalam obsidian gelap milik si tampan yang dibalas tatapan dingin tiada hati. "Begini kan koreografi lagu barumu kali ini, sayangku?"
Heeseung tak menjawab.
"Diam saja, apa kau tak merindukan fans nomor satumu sebelum masa I-Land ini, hm?" Kali ini dia bermain dengan dada membuat gambar acak menggunakan jari lentik dilapisi kutek berwarna merah terkesan mahal tersebut.
"Lepas."
"Tidak mau?"
"Scandal."
"Ayahku bisa mengurusnya?" Heeseung menggertakkan gigi sekali lagi, kali ini emosinya sudah tak terbendung. Tangannya ia letakkan pada pinggang sang wanita untuk didorong memberikan sedikit jarak diantara mereka. Kemudian tangannya ia lingkarkan ke leher jenjang sang wanita untuk kemudian ia cekek tanpa belas kasihan.
Yang diperlakukan menyunggingkan senyum semakin cerah. "Sayangku tidak berubah! Kau masih lah Heeddeung-ie tempramental yang membutuhkanku agar dapat dikendalikan." Ucapnya sedikit terbata karena nafas yang kian mencekat.
"Ini juga bagian dari koreografiku, apa kau senang?!"
"Ya."
"Bajingan!" Heeseung melepas lingkaran tangannya di leher sang wanita, membuat si cantik reflek meraup oksigen bebas sebanyak-banyaknya. Belum sempat bernafas lega, lengan kecil tersebut ia seret dengan kasar untuk dibawa duduk di jok penumpang motor sport yang dibawa oleh sang wanita saat datang kemari.
Heseeung duduk di jok depan, menstater motor untuk kemudian di gas membelah angin malam kota menusuk kulit secara full speed.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTIVATION ; HEESEUNG
FanfictionBoneka buatan agensi supaya aman ditayangkan di televisi, nyatanya mengejutkan diluar ekspektasi semua orang jika dilihat dari sudut pandang sang kekasih. Atau mantan kekasih? "I'll adore you. As a drowned person does the sea." - Enhypen fiction s...