#4. Flashback (2)

138 23 2
                                    

✦ // (희승) CAPTIVATION , HEESEUNG ꕀ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✦ // (희승) CAPTIVATION , HEESEUNG ꕀ

.


Sudah sekitar satu minggu suasana sekolah terasa suram. Selama itu pula, sosok Karina menghilang dalam sekejap mata. Membuat sebagian warga bertanya-tanya, dimanakah bidadari kebanggaan penyemangat mereka untuk berangkat ke sekolah itu.

Selain hilangnya Hong Karina, ada juga alasan lain yang memperkeruh suasana kala itu. Sosok lelaki penguasa yang entah mengapa semakin kehilangan kendali atas dirinya. Seolah konslet hilang kewarasan, menggila berbuat onar melampiaskan pendam rasa kehilangannya.

Setiap hari harus berkelahi lawan seribu laki-laki yang menyalahkan dirinya atas insiden menghilangnya dewi sekolah. Dipikir ia tak merasa sedih dan kacau juga?

Kerja Heeseung satu minggu ini hanya lah dipukul lalu membalas pukulan tersebut bertubi-tubi seolah kesetanan. Mendapat dejavu di berbagai sudut sekolah, membayang kenangan dirinya dan cantik kesayangannya menjalani masa-masa SMA.

Hatinya sakit, sungguh sakit.
Mengacak surai memukul dinding hilang arah dan tujuan. 'Heeseung memiliki masa depan, sedang masa depanku adalah dirinya' katanya? Omong kosong. Lantas mengapa yang ia lihat saat ini hanyalah kabut hitam juga jerat belenggu mencekik napas, menghalang jalan kakinya untuk melangkah?

Ditengah tendangan dari sekitar 5 orang, dan lemparan sampah-sampah bekas susu kotak atau botol minuman, tubuh Heeseung bergetar. Tangisnya mengalir, posisi jongkok menatap tanah; memantulkan wajah Karina, menggantikan rasa sakit dan memar ditubuh dengan rasa penyesalan. Lagi-lagi dadanya merasa sesak. Meninggalkan kelima lelaki yang memukulinya menatap bingung. Kemana perginya setan yang akan membalas ribuan kali lebih parah jika ada yang memukulinya?

"Tidak usah menangis, dimana Karina kami, jelek!!"

"Ku dengar kau akan menjalani masa trainee? Kau saja lolos casting karena bantuan ayah Karina, lalu tak tau malu tetap mengambil karir itu? Dengar hei suaramu itu sangat buruk, gendang telingaku sampai sakit!!"

Heeseung menggeram diatas tanah. Tangannya mengepal kuat hingga nampak otot nadi. Tangannya meraih batu kerikil di depannya, kemudian ia lempar ke arah mata anak tersebut. Tepat sasaran. Teman-temannya melihat hal tersebut, menganga histeris. Menyingkap lengan kemejanya kemudian melangkah maju untuk selanjutnya ia tendang perut Heeseung sekuat mungkin.

Buggh-


"Arrgh!" Darah dimuntahkan dari mulutnya, saking tidak adanya benda lain yang dapat dikeluarkan. Heeseung tak mengisi perut beberapa hari ini.

"Rasakan!"

Tak terima diremehkan seperti itu, Heeseung segera berdiri, mengusap sisa darah di dagu, menatap lima laki-laki di hadapannya penuh amarah. Kemudian ia berlari meski sedikit terseok, memberikan ribuan pukulan diakhiri tendangan taekwondo teknik Dwi Chagi yang langsung mematahkan tulang punggung dan leher lawan-lawannya.

CAPTIVATION ; HEESEUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang