#2. Karina's

208 19 1
                                    

✦ // (희승) CAPTIVATION , HEESEUNG ꕀ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✦ // (희승) CAPTIVATION , HEESEUNG ꕀ

Alih alih membawa sang wanita melipir ke motel atau semacamnya, tak mau mengambil konsekuensi, Heeseung menghentikan motor di depan sebuah mansion mewah di kawasan perumahan elit milik para orang kelas atas Korea Selatan. Tertancap sebuah kotak pos di halaman rumah dengan nuansa Eropa berukiran "Hong's Family" diatasnya.

Heeseung melepas paksa tautan lengan di pinggangnya kelakuan wanita gila sepanjang perjalanan tadi. Ia turun lebih dulu, kemudian menatap tajam pada si cantik yang tak memperdulikan kekesalan pria di hadapannya, mencoba mengatakan secara tersirat untuk segera turun dari atas motor.

"Turun."

"Tidak mau."

"Turun atau ku panggilkan ayah dan ibumu."

"Aku tidak takut. Lebih baik bawa aku dari sini menuju dorm atau apartemenmu supaya kita bisa berduaan, Lee Heeseung."

"Turun atau ku seret." Ucapnya tetap dengan nada rendah namun penuh penekanan. Wanita yang disentak pun berdecak kesal lalu menurut turun dari atas motor. Berjalan menghampiri tempat sang pria berdiri dengan kaki yang dihentak-hentakkan pada tanah.

"Sekarang apa?"

"Apa yang kau lakukan?!! Gila kau muncul begitu saja di tempat umum lalu asal memelukku secara lancang. Aku ini sudah bukan trainee! Saat ini aku adalah seorang global idol, Karina."

"Don't you miss me?"

"I'm not the same as three years ago of Lee Heeseung anymore." Pergerakan yang tak terduga, wanita bersurai biru gelap yang baru saja dipanggil 'Karina' itu menangkup kedua pipi yang lebih tinggi kemudian tanpa perhitungan mencium ranum tipis penuh aroma alkohol itu dengan kasar. Heeseung terkejut, tentu saja. Namun tak dapat dipungkiri, ia juga merindukan wanita cantik penuh daya pikat yang sudah tiga tahun lamanya tidak ia jumpai rupanya ini.

Heeseung amat rindu. Tiga tahun ia habiskan untuk mengurus debut karirnya sebagai idol pada dunia hiburan, memaksanya untuk menyembunyikan jati diri sosok Lee Heeseung sebenarnya dari mata dunia, membuatnya pada hari ini. Merasa seperti kembali pada dirinya yang terdahulu.

Pertahanan yang ia buat rusak. Api masa muda kembali membara dalam diri. Melingkarkan lengan gagah pada pinggang ramping sang wanita, memejamkan mata membalas ciuman yang memaksa tuk mengoyakkan seluruh isi mulutnya dengan semangat. Ia tak peduli, lagi pula kawasan ini steril dari orang asing. Perumahan bangsawan memiliki fasilitas privasi yang berkali lipat lebih ketat dari tempat biasa.

Beberapa menit berlalu antar adu mulut di bawah atensi sinar bulan, kedua manusia dengan daya tarik tinggi masing-masing saling melepaskan pagutannya. Menjauhkan wajah namun tetap hanya memberi jarak sekitar 5 centi setelahnya.

Mereka bertatapan dalam. Si cantik tersenyum dengan manis kemudian memajukan wajahnya untuk menyapa ranum candunya sekali lagi, kali ini hanya sebatas kecupan singkat. "Masih orang yang sama tuh?"

Heeseung mendenguskan napas, mendorong tubuh Karina menjarak agar berdiri lagi seperti semula.

"Tinggalkan aku, kita bukan lagi sepasang kekasih." Si cantik mengerutkan kening tidak suka.

"Apa maksutmu?"

"Ini berkaitan dengan citraku. Idol saja tidak boleh terlibat scandal pacaran, apalagi kalau tau berpacaran dengan mantan narapidana sepertimu."

"Bajingan!" Karina menampar pipi yang lebih tinggi dengan keras hingga menimbulkan suara bunyi amat nyaring. Pipi Heeseung terasa amat panas, ia rasa ini akan meninggalkan bekas kebiruan.

"Aku tidak bisa berlama-lama, ini sudah hampir menjelang pagi, besok aku masih harus menyiapkan stage untuk promosi album baru."

"Tetap tinggal atau aku akan menghancurkan comeback sialanmu kali ini!"

"Apa maumu, gila!!" Karina tidak menjawab, memilih menarik pergelangan tangan berotot tersebut untuk masuk kedalam melewati gerbang tinggi rumahnya. Heeseung memberontak, menggoyang-goyangkan dengan kasar supaya pegangan mereka dapat terlepas.

Keukeuh untuk terus menarik, Karina pun terhempas jatuh ke atas rerumputan halaman rumah karena kalah besar tenaga dengan Heeseung. Sebelum sepenuhnya ditinggal melewati gerbang kembali, Karina dengan sigap melepas heels yang ia pakai lalu dilemparkannya ke belakang kepala dengan surai abu milik si tampan.

Yang dilempar mengaduh sakit tentu saja. Mengecek apa ada darah bocor mengucur dari tengkorak belakangnya. Gila wanita ini, batinnya. Beberapa hari kedepan masih akan banyak job berdatangan, tampilan adalah yang utama bagi public figure sepertinya.

"Salah siapa aku masuk penjara buruk rupa itu, Lee Heeseung!!"

"Kau menyalahkanku? Sudah jelas itu semua salahmu sendiri. Kau yang memukul Kim Chaewon hari itu!"

"Memukul saja tidak akan sampai jalur hukum seperti ini! Siapa yang menguncinya di gudang semalaman menggunakan penghangat ruangan dengan suhu hampir 43°C selama dua hari hanya karena dia menyukaiku, kalau bukan kau!"

"Itu idemu brengsek."

"Ingat kasus teman yang mengatakan kau tidak bisa bernyanyi, lolos audisi dibantu ayahku karena kita berpacaran. Kau bajingan gila itu. Aku melindungimu brengsek! Take me back or I'll tell the world."

"Dalam mimpimu. Aku pergi." Pria itu benar-benar pergi darisana, meninggalkan Karina yang terduduk diam diatas tanah menatap langkah sang kekasih yang kian menjauh dengan pandangan datar.

Ia tak merasa kesal, melainkan semakin menarik senyum licik yang menambah kesan cantik pada paras rupawannya. Siapa saja rela bersujud ingin sekedar dibelai jika berhadapan dengan kekasih lama idola Lee Heeseung sang penguasa bumi ini.

Motor miliknya dicuri begitu saja, menyisakan asap knalpot dan bekas suara mbrong yang kian menghilang oleh jarak. Karina tertawa pada dirinya sendiri. "Setidaknya dia tetap Lee Heeseung bajingan manis kesayanganku. Bukan boneka buatan agensi seperti sialan yang tayang di televisi. Tunggu besok, akan ku jemput kau pulang, bocah nakalku."












* * *

CAPTIVATION ; HEESEUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang