19 • Jealous Sometimes

1.3K 243 79
                                    

wuzzzz, happy reading!
*
























Irene dari tadi gak berhenti ngumpatin Roseanne— yang telat dateng ke Rumah Sakit. Jennie udah di dalam ruangan bersalin, bakalan ngelahirin hari ini. Dokter juga udah bersiap buat keluarin bayi perempuan cantik itu dari perut Jennie. Roseanne gak di izinin masuk, katanya ini privasi— pihak Dokter juga gak ngasih izin.

"Kalau memang gak bisa tanggung jawab, jangan beri harapan pada sahabatku." kata Irene.

"Bisa berhenti, Nona Bae? Sedari tadi kamu selalu bicara, diamlah." sahut Roseanne— kepalanya mendadak pusing, di tambah panggilan telfon dari Mommy sedari tadi gak berhenti.

"Ya mom?" pada akhirnya di angkat juga sih, "Ada keperluan sebentar, jangan khawatir." lanjut si Bule.

Irene berdecih pelan, "Ndee, nanti aku pulang." tutup panggilan dari Mommy Park.

Roseanne tersandar, helaan nafas keluar dari bibir tebalnya. Lirik ke kanan ada Irene yang juga bersandar pada bangku tunggu, "Saya minta maaf, Nona Bae." ucapnya.

"Saya gak butuh itu. Bisa jauhi Jennie setelah ini?" Irene gak lihat ekspresi geram Roseanne, sayang sekali.

"Tidak bisa." suara Roseanne penuh penekanan, Irene lagi-lagi balas dengan decihan.

"Jauhi, dari awal dia juga gak butuh tanggung jawab darimu." ucap Irene.

"Karena saya tidak tahu, Nona Bae." jawabnya.

"Bukannya saya sudah bilang? Kamu malah bilang sahabatku wanita yang tidak-tidak, lupa?" pandangan Irene beralih buat lihat Roseanne.

Roseanne mengabaikan, tepat pintu ruang bersalin terbuka— Dokter keluar dengan raut wajah bingung. Vocalist The Sometimes itu lebih dulu menarik diri buat deketin Dokter tersebut, Irene juga demikian. 

"Bagaimana Dokter?" tanya Roseanne.

"Bayi Perempuan, Berat 3.2Kg, Panjang 52 cm, dalam keadaan sehat dan tidak kurang satu apapun. Sedangkan Jennie, masih dalam pemulihan di dalam— sebentar lagi akan di anter ke ruangan." jawab Dokter Nam.

"Terima kasih, Dokter. Kapan bisa bertemu dengan anak saya?" lanjut Roseanne.

Dokter ngerjapin mata sesekali, "Anaknya?" beo Dokter Nam.

Roseanne mengangguk antusias, "Anakku, bayi perempuan itu anakku." jawab si Bule dengan wajah bahagianya.

Dokter mengangguk pelan, melirik Irene yang sedari tadi diam. Dokter juga bilang kalau bayi perempuan itu udah bisa dilihat sebentar lagi. Bayi itu ada di dalam ruangan bayi, sudah dibersihkan oleh perawat.

SOMETIMES | CHAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang