Malam itu sudah menunjukan pukul 11.57 tiba-tiba Jeonghan ingat kalau dia belum nagih janji Seungcheol yang katanya mau beliin dia alat pengering rambut yang lumayan mahal itu. Ini sudah dua hari sejak mereka pulang dari negeri Sakura.
"Cheol-ah."
"Eung kenapa?"
Jeonghan ketawa samar setelah dengar suara serak Seungcheol di seberang telepon, dia pasti sudah tidur tadi.
"Kapan kamu mau beliin hair dryer?"
"Heii, kamu tengah malam gini cuma mau tanya itu? Kan bisa besok pagi."
"Hehehe. Soalnya kamu bilang belinya disini saja, ini udah dua hari."
"Besok aku minta tolong kak Seungmin buat beli. Aku tutup telfonnya, kamu langsung istirahat, ini udah mau ganti hari loh, besok juga ada jadwal kan."
"Iya iya, bawel. Aku cuma mau ingetin aja. Byyyeee."
Lagi, tawa kecil keluar dari bibir tipis Jeonghan. Dia senang sekali setiap berhasil mengganggu Seungcheol. Meskipun Seungcheol menggerutu setelahnya tapi dia tetap menjawabinya. Jeonghan jadi inget beberapa waktu lalu saat dia tiba-tiba menelfon si Leader grup hanya karena ingin mendengar langsung suara Seungcheol.
***
Karena hari itu cukup longgar, Seungcheol sengaja datang ke apartemen Jeonghan dan Seungkwan sebelum pergi ke gedung perusahaan. Di tangannya dia membawa paper bag berwarna gading dan beberapa bungkus makanan.
"Udah bangun?" Tanya Seungcheol pada seorang di seberang telefonnya.
"Kenapa? Jadwal latihan dimajuin kah?"
"Enggak, ini aku di parkiran apartemen. Kamu udah makan belum? aku bawa makanan sekalian buat Seungkwan."
"Beneran?"
"Eung."
"Kalau gitu aku siapin piringnya dulu."
Seungcheol tiba di apartemen setelah beberapa menit.
"Woaaah, kamu beneran bawa banyak makanan?" Seru Jeonghan.
"Memang kapan aku pernah bohong sama kamu?"
"Sini aku panasin dulu." Jeonghan membawa bungkus mi kacang korea dan beberapa makanan pendamping lainnya ke pantri dapur. Setelah selesai mengatur waktu, Jeonghan beralih kembali pada Seungcheol.
"Seungkwan masih belum bangun?"
"Sudah, tapi kayanya dia lagi mandi." Balas Jeonghan, "Itu dyson ku?" Lanjut tanyanya dengan suara jenaka.
"Sini."
Jeonghan mendekat ke meja makan dimana Seungcheol membuka kotak sedang dari dalam kantung kertas yang dia bawa. "Jepit rambut Kkuma?" Tanyanya sedikit penasaran.
Seungcheol mengangguk semangat.
"Pakai salah satu jepitannya, aku pengin liat kamu kaya Kkuma sekali lagi. Baru aku beliin hari dryer."
"Kenapaaa? Kamu gak bilang ada syaratnya kemarin."
"Aku cuma mau liat kamu pakai ini saja, kamu langsung dapat hair dryer."
Jeonghan menaruh mi Seungcheol yang sudah selesai dipanaskan diatas meja, lalu duduk di hadapannya.
"Oke,"
"Ini." Jeonghan memilih jepit rambut dengan gambar buah ceri.
"Niceeu." Seungcheol mengambil jepit tersebut lalu berdiri. "Hadap sini."
"Harus sekarang? Aku lagi makan." Protes Jeonghan dengan mulut masih mengunyah.
"Sekarang." Seungcheol mengusap kuah hitam di sudut bibir Jeonghan lalu menangkup wajahnya. "Yoonkku~"
Dengan telaten Seungcheol kuncir rambut depan Jeonghan lalu memasang jepit rambut pilihan Jeonghan.
"Bisa gak? Nanti malah berantakan kaya Kkuma."
"Waktu itu aku agak grogi, Han." Setelah beres memasang, Seungcheol merapikan sisi samping rambut kriwil Jeonghan. "Beres, lihat ini." Kali ini dia menyodorkan layar ponselnya dengan kamera depan yang aktif. "Lucu hehe."
Jeonghan mengernyitkan bibirnya, tapi dia langsung menuruti arahan Seungcheol saat yang lebih tua menyuruhnya menghadap kamera ponselnya untuk direkam.
"Yoonkku-yaa tangann."
"Yaaa..."
"Tangan Yoonkku yaa."
Sedetik Jeonghan menundukan kepalanya lalu kembali mendongak tapi dengan tatapan cerah dan raut wajahnya yang polos menatap kamera dan Seungcheol bergantian.
"Tangann~"
Jeonghan memberi tangannya pada Seungcheol dengan senyum lebar.
"Anak pintaaaar." Lagi Seungcheol mengacak lembut kepala Jeonghan lalu menggelitiki dagunya karena gemas dan mencubit pipinya. "Yoonkkuuuu."
"Kalian ngapain?" Seungkwan yang baru keluar kamar menatap kedua kakak tertuanya dengan bingung.
Seungcheol langsung memasukan ponselnya ke dalam saku jaket, sementara tangan yang beberapa saat lalu di pipi Jeonghan kini menunjuk makanan di atas meja. "Aku bawa mi untukmu."
"Ini jepit rambutnya Kkuma kan? Kok ada disini." Tanya Seungkwan ketika mereka bertiga sudah duduk.
"Itu aku mau ke tempat aksesoris buat beli tempat yang lebih besar lagi." Jawab Seungcheol seadanya.
"Kenapa kak Jeonghan pake jepit rambut Kkuma?"
"Cerewet, makan aja mi nya." Balas Jeonghan lalu melepas jepit rambut cerinya dan menaruhnya kembali dalam kotak.
"Oke, maaf."
Seungcheol mendengus tawa yang langsung dihadiahi tatapan miring oleh si bungsu. "Kenapa? Makan aja mi nya."
Seungkwan bergantian melirik dua kakaknya, lalu mengangguk. "Oke."
KAMU SEDANG MEMBACA
JeongCheol : Moments
FanfictionBerisi khayalan-khayalan receh saya yg kebanyakan dari moment JeongCheol yang dituangkan dalam cerita-cerita pendek JeongCheol. Staring : Choi Seungcheol Yoon Jeonghan JEONGCHEOL SHORT STORY ganti judul jadi JEONGCHEOL MOMENTS