Kau rengut mimpiku
Kau bawa pergi semua sisa cinta yang bisa kurasa
Kau hancurkan hati kecilku
Kau buat aku tidak bisa membuka hati kepada dunia
Ku bawa mimpimu pergi
Ku kubur ceritamu dalam genangan air mata yang dalam
Akan ku kelilingi dunia ini
Bukti bahagiaku tanpamu yang kejam
---------------------------------
3 Tahun Kemudian
---------------------------------
Diki terbangun saat salju masuk dari jendelanya yang terbuka. Dia memakai rompi tidur dan menutup jendela lalu membuat teh panas. Saat mengecek handphone dia melihat ada undangan untuk pertemuan online dengan nama "Reuni SMA" sekitar 2 jam lagi. Diki membuat sarapan, berpakaian yang rapi lalu duduk di depan laptopnya, menyalakan webcam, dan pertemuan dimulai dengan menyenangkan.
"Wah... Keren si Gusti sekarang udah jadi tentara" celetuk anggota kelas mereka. Satu jam pertama mereka membahas kehidupan masing-masing yang menjadi sukses.
"Diki lo dimana? kok kayanya kedinginan gitu?" tanya Sena.
"Oh, lagi di Estonia, lagi ada kerjaan" jawab Diki yang disambut takjub oleh teman-teman lain.
"Wah keren-keren, katanya sekarang lo fotografer ya. Mantep banget bisa Go Internasional" jawab teman yang lain "Bulan lalu lo di Jepang, terus tahun baruannya di spanyol, Sultan banget nih sekarang..."
"Biasa aja, gue beruntung aja bisa kerja sama dengan kedutaan Indo disana" jawab Diki.
"Katanya elo punya jabatan di majalah nasional geo ya, Elo juga sering diundang acara fashion kelas elit. Emang bener rumornya lo diundang di Met Gala..."
"Hahaha" Diki tertawa "Gue gak boleh bocorin rencana kerja gue dong ya. Tunggu aja nanti"
"Wihh, gue titip salam sama artis hollywood bisa..."
Saat sedang bicara notifikasi muncul kalau Raka masuk ke dalam obrolan. Diki terdiam dan saat kamera Raka menyala terlihat Raka yang menggunakan kemeja hitam dan wajah yang cerah. Diki berusaha tidak menatap wajah itu. Tapi begitu Raka bicara, tubuh Diki jadi gemetaran.
Pria itu, cinta itu, sex liar itu, rasa sakit itu. Membekas.
"Guys" sapa Raka "3 bulan nanti gue nikah. Dateng ya..."
Diki langsung keluar dari obrolan itu dan memutuskan untuk keluar dari rumahnya sebagai upaya menenangkan diri. Dia memoto salju yang turun dengan pelan. Burung yang beterbangan di pohon dia foto dengan kameranya dan melihat hasil fotonya itu membuatnya tenang. Diki terdiam dan menangis di bawah salju. Air matanya mengenai kameranya dan satu yang ada diotaknya adalah...
Kalau aja lo ada disamping gue, mungkin gue merasa dunia ini sempurna.
Diki masuk lagi kedalam rumah dan melihat pesan dari Raka. Dia hapus pesan itu sebelum sempat membacanya karena tidak ada gunanya baginya. Raka hanya masa lalu, masa lalu yang menyakitkan. Mimpi yang tidak menjadi kenyataan. Sebuah pedang yang menancap di hatinya dan tercabut lalu lukanya tidak kunjung sembuh.
Gue pengen menjelajah ke luar negeri. Foto-foto semua orang di seluruh dunia.
Keliling dan liburan kemanapun gue mau sampe gue mati
KAMU SEDANG MEMBACA
PARAKASAK (HADIAH)
RandomKumpulan Oneshoot / Event Story Cerita disini didapat dari custom/request pembaca yang author bakalan buka kalo ada event tertentu. Selamat untuk yang ceritanya terpilih. Buat yang mau dibuatin custom juga GRATIS, silahkan tunggu event berikutnya.