Cp 01

96 8 5
                                    

Hari yang cerah secerah senyuman dokter tampan yang tengah menangani pasiennya yang tengah sakit, pasien tersebut adalah anak kecil yang tengah berjuang untuk hidup dengan berbagai alat menempel pada tubuhnya. Dokter tersebut memberikan satu tangkai bunga tulip berwarna oranye.

"Ini untuk mu, cepat sembuh ya"ujarnya sambil mengusap Surai sang anak yang menjadi pasiennya.

"Terimakasih dokter, dokter baik sekali"ungkap anak tersebut seraya tersenyum.

Dokter tersebut mengangguk lalu pamit pada sang anak karena masih ada pasien untuk dia tangani.

Setelah berpamitan pada anak tersebut dayyan di panggil oleh sang ayah karena sang sepupu yang kebetulan dirawat akan segera pulang .

"Yan"panggil sang ayah.

Dayyan menoleh ke arah sumber suara dilihatnya sang ayah tengah melambaikan tangannya.

Dayyan berjalan menuju sang ayah lalu bertanya.

"Ikut ayah sebentar keruangan Reyhan, sebentar lagi dia akan pulang"ungkap sang ayah dayyan mengangguk dan berjalan di belakang sang ayah.

Kini keduanya telah sampai diruangan yang di tempati sang sepupu bisa dayyan lihat kalau sang adik dan juga kakak sepupu beserta istrinya berada diruangan tersebut.

***********

Saat hendak pergi menuju ruangannya dan sang adik ikut pulang bersama keluarga pamannya dayyan di ajak sang bibi untuk ikut kesalah satu ruangan yang berada tepat di ujung lorong.


"Dayyan ikut tante sebentar yuk, ada yang harus tante bicarakan" Ujar nyonya khafi.

"Kalian tunggu saja dimobil, mama cuma sebentar" Ujar nyonya khafi. Semuanya pun mengikuti perintah nyonya khafi.

Di lorong rumah sakit dayyan bertanya pada nyonya khafi akan membawanya kemana.

"Memangnya kita mau kemana tante, apa ini sangat penting" Tanya dayyan.

"Kita sudah sampai, ayo masuk" Ujar nyonya khafi.

"Assalamu'alaikum" Ujar nyonya khafi. Terdengar jawaban dari balik pintu kamar mandi yang berada di ruang rawat tersebut.

"Ini ruang rawat siapa tante" Tanya dayyan. Dayyan melihat ruangan yang tak kalah besar dari ruangan sang sepupu.netra dayyan menelisik dia mulai menerka berkas siapa sebenarnya yang berada diruangan tersebut.

"Ruangan calon menantu tante hihihi" Ujar nyonya khafi sambil terkikik melihat ekpresi dayyan yang kebingungan.

"Menantu? Apa mas zein ingin menikah lagi" Tanya dayyan. Jelas dirinya bingung saat ini karena tidak ada orang diruangan tersebut.

"Kamu ini, ya nggak dong zein udah bahagia ngapain harus nikah lagi" Ujar nyonya khafi.

"Terus siapa, rey, reyhan bukannya sudah tunangan ya sama alisa, atau rizam yang akan menikah" Tanya dayyan lagi.

"Kamu akan tau nanti, tunggu aja" Ujar nyonya khafi.

Tiba-tiba Mia keluar dari kamar mandi dengan mendorong kursi roda yang di kendarai nya.

"Maaf nyonya,apa nyonya telah lama menunggu" Tanya Mia. Dayyan terkesiap, jantungnya berpacu lebih cepat kala seorang wanita cantik keluar dari kamar mandi yang berada diruangan tersebut.

"Tidak, kami baru saja, oh iya Mia perkenalkan dia dokter dayyan, dia spesialis organ dalam, dia yang akan mengawasimu untuk beberapa hari kedepan sampai kau benar benar pulih dan bisa langsung bekerja dengan saya" Ujar nyonya khafi.

ketulusan dan keikhlasan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang