Cp 10

20 4 2
                                    

Kini tibalah saatnya dayyan berangkat ke jepang. Dia berangkat dengan Du rekan sesama dokternya dan ada tuan Rahman juga yang mengantar putra sulungnya. Nyonya Rahman bukannya tidak mau mengantar dayyan sampai bendara tapi dirinya takut kalau pikirannya akan berubah dan membuat semuanya kacau Alhasil tuan Rahman melarangnya untuk ikut mengantarkan putra mereka.

"Jaga diri kamu nak, ingat kamu masih punya ayah bunda dan Khalid. Jangan pernah memendam semuanya sendirian. Ingat nak bahu ayahmu ini masih kuat untuk menjadi tempat bersandar mu"ujar tuan Rahman.

Dayyan memeluk sang ayah. Dua rekannya shock melihat interaksi keduanya. Biasanya dayyan sangat enggan untuk bertegur sapa dengan sang ayah namun kini keduanya malah berpelukan. Sungguh fenomena yang langka menurut kedua rekannya tersebut.

"Terimakasih ayah, saya berangkat tolong jaga bunda"ujar dayyan lalu melepaskan pelukannya. Walau keduanya tidak cukup dekat sebab dayyan yang selalu menjaga jarak dengan sang ayah namun itu semua tidak melunturkan rasa hormat dan sayangnya kepada sang ayah.

"Hati hati, kalau sudah sampai tolong hubungi ayah atau bunda ok"dayyan mengangguk kemudian dia mencium punggung tangan tuan Rahman dan berakhir dengan lambaian tangan.

***********

Kini dayyan telah duduk di kursi pesawat. Walaupun dirinya adalah anak orang kaya semua itu tiada artinya bagi dayyan. Dia tidak mau orang memandangnya karna dirinya adalah seorang anak dari profesor terkenal, dia ingin orang menganggap nya sebagai orang biasa untuk itu dia menolak saat tuan Rahman menyuruhnya untuk menggunakan pesawat pribadinya dan lebih memilih bersama teman temannya dengan kursi standar.

Dayyan memejamkan kedua netranya.

"Selamat tinggal Mia, semoga kamu selalu bahagia bersama orang yang kau cintai"batin dayyan.

Skip

Beberapa jam kemudian ketiganya sampai di bandara inter nasional jepang. Kedua rekannya menanyakan apakah dayyan akan ikut bersama mereka atau dia memiliki tujuan lain.

"Maaf dok, apa dokter ikut bersama kami?"tanya salah satunya.

"Tidak, jemputan ku sudah sampai, kalian hati hati. Sampai jumpa assalamualaikum" ujar dayyan tanpa menunggu jawaban dari keduanya dia menggeret koper miliknya. Keduanya hanya bisa tercengang. Oh.. ayolah keduanya sudah di kejutkan beberapa jam lalu dan sekarang apa lagi.

Dayyan masuk ke dalam mobil yang memang di siapkan Khalid untuk menjemputnya di bandara. Meski sudah menolak tapi Khalid tetap memaksanya untuk menuruti kemauan nya. Karna Khalid di dukung sang bunda mau tidak mau dayyan menyetujui nya. Saat telah di dalam mobil Dayyan menghubungi ayahnya.

Tut Tut Tut

Sambungan terhubung.

"Assalamualaikum ayah, Yan sudah sampai dan kini sedang dalam perjalanan menuju apartemen Khalid" ujarnya.

"Waalaikumsalam, Alhamdulillah kalau begitu. Kalau sudah sampai langsung istirahat dan jangan lupa makan"

"Heem,, Dayyan mengerti. Ya sudah dayyan mau menghubungi bunda dulu"

"Iya, ingat pesan ayah ok"

"Heem,, assalamualaikum"sambungan pun terputus.

Seperti ucapannya dayyan langsung menghubungi sang bunda di rumah.

Tut Tut Tut

Sambungan telepon pun terhubung.

"Assalamualaikum bunda"ujar dayyan sambil tersenyum menatap layar ponselnya yang menampilkan wajah cantik sang bunda.

ketulusan dan keikhlasan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang