Drama

752 87 9
                                    

"One and one, I love my Mami..."

"Two and two, I love my Papi..."

"Three and three, I love Abang, Ningning..."

"One, two, and three, I love my family."

"Wah, Adek pinter banget nyanyinya." Ujar Yeonjun sembari bertepuk tangan dengan girang, raut wajahnya begitu menunjukkan betapa bangga dirinya pada sang anak.

"Telima kasih, Mami..." ujar Taehyun malu-malu, ia langsung menelusupkan wajahnya ke leher sang Papi yang sejak tadi memangkunya.

"Anak Papi yang satu ini emang pinter banget deh, sini cium dulu." Soobin segera menyerbu pipi gembil tersebut dengan kecupan gemas, membuat sang anak terkikik.

"Heh! Jangan dikenyot juga dong pipi anaknya, nanti merah!" Yeonjun segera mendorong wajah sang suami, lantas mengelap air liur yang membekas di pipi sang anak.

"Ih, Papi jolok!!!" Balita itu langsung mendorong Soobin saat dirasa pipinya basah karena air liur.

"Iya, Dek. Papi tuh emang jorok banget orangnya! Sini sama Mami aja." Lagi-lagi Soobin menjahili sang anak dengan memeluknya erat agar tak bisa bergerak.

"Mami... tolong..." melihat sang anak yang hampir menangis, tentu saja Yeonjun langsung melayangkan tatapan tajam hingga akhirnya sang suami memilih jalan aman dan melonggarkan pelukannya.

"Mami! Kita berdua juga punya lagu buat Mami loh." Ujar Beomgyu sembari berlari mendekat diikuti Hueningkai yang membawa drum mainan.

"Oh ya? Mami mau denger dong!" Ujarnya antusias, berbeda sekali dengan Taehyun dan Soobin yang sudah berfirasat tak enak. Bukannya underestimate sih, cuman ya... apa yang bisa diharapkan dari mereka berdua?

"Okay, Ningning main drum ya, Abang yang nyanyi. 1, 2, 3!"

"Satu, satu, kita sayang Mami."

"Dua, dua, agak sayang Papi."

"Tiga, tiga, sayang Adik, Kakak."

"Satu, dua, tiga sayang semuanya. HOREEE!!!" Yeonjun bertepuk tangan, tak lupa memegang tangan Taehyun agar ikut bertepuk tangan bersamanya. Sementara suaminya hanya menatap cengoh, otaknya tengah bekerja keras mencerna baris kedua dari lirik lagu tersebut.

"Emang ada ya lagu kaya begitu?" Cetus Soobin, namun kedua anaknya tak menghiraukan dirinya, miris sekali.


















"MAMI!!!" Teriakan cempreng kedua anaknya sukses menyegarkan kembali kedua mata Yeonjun yang sebelumnya sayu. Ia menatap bingung kedua anaknya, di bawah hidung mereka tertempel selotip hitam dengan posisi memanjang.

"Itu dibawah hidung kalian apaan sih?" Tanyanya bingung, setiap hari pasti ada saja kelakuan ajaib kedua anaknya.

"Ini kita lagi buat kumis-kumisan Mih, ceritanya tuh kita udah dewasa." Ujar Beomgyu sembari mengusap-usap kumis mainannya agar lebih merekat.

"Mami, yang cocok jadi suaminya Tyun siapa?" Pertanyaan tersebut sukses membuat kedua mata Yeonjun melebar.

"Hah? Maksudnya?"

"Antara Ningning sama Abang, siapa yang cocok jadi suaminya Tyun?" Ulang si Bungsu, Yeonjun semakin cengoh.

"Loh? Kalian kan saudara kandung, nggak boleh nikah dong."

"Ish, Abang sama Ningning tuh mau main ala-ala drama gitu Mih, drama Putri Tidur. Adek jadi putrinya." Jelas Beomgyu, sebelah tangannya sudah membawa flower crown yang cantik.

Keluarga Bapak Soobin [2nd Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang