03: Night drive

244 17 0
                                    

Hyunsuk kini tengah memilih baju untuk pergi bersama Jihoon nanti. Pemuda yang mempunyai tahi lalat itu benar-benar mengajaknya jalan. Hyunsuk pikir itu hanya ucapan semata. Karena biasanya Jihoon selalu bercanda.

"Kak, mau kemana?" celetuk bocah di ambang pintu kamar Hyunsuk.

Hyunsuk menoleh dan mendapati adiknya yang berdiri dengan bersandar di pintu.

"Mau pergi," balas Hyunsuk.

"Sama siapa dan kemana?" tambah adiknya.

"Sama Jihoon, gatau mau kemana. Mungkin cuma muter-muter," ucap Hyunsuk, "pasti mau nitip. Nitip apaan?"

"Aku nitip, eh gak deh, beliin origami, pensil warna, sama bolpoin. Origaminya yang ukuran besar ya kak. Bolpoinnya 2, warna hitam sama biru," monolog si adik.

"Ya. Butuhnya kapan?"

"Besok Senin." Adik Hyunsuk tanpa izin masuk ke kamar kakak dan langsung merebahkan tubuh itu ke karpet.

Hyunsuk mem-beo, "Oh."

"Kak," panggil bocah SMP itu.

"Apa sih, Woo? Manggil terus," geram Hyunsuk. Tolong ya, dia sedang memilih baju. Kalau diganggu bakalan lama karena gak fokus.

Si Jeongwoo, adik dari Hyunsuk terkikik geli melihat sang kakak mulai sedikit mengeluarkan emosi.

"Gapapa." Jeongwoo berguling kesamping kanan setelah mengatakan itu.

"Eh kak," panggil Jeongwoo lagi dengan posisi tengkurap.

"Ck. Apasih deeeek? Jangan ganggu kakak!" kesal Hyunsuk dengan menghentakkan kaki kanannya kesal.

"Hahahaha! Kakak kek cewe marahnya. Iya-iya aku keluar deh. By the way." Jeongwoo menjeda kalimatnya sesaat di pintu kamar. "Kakak cowok tapi kok cantik. AHAHAHAHA!!"

Setelahnya Jeongwoo berlari keluar kamar sebelum Hyunsuk melemparinya dengan gantungan baju.

"Ck. Jahil banget." Hyunsuk mencebik kesal. Ia tak sengaja melihat dirinya di cermin.

Kalau dilihat-lihat, ucapan ngawur Jeongwoo sedikit benar. Kenapa malam ini ia terlihat cantik dan manis? Tadi ia hanya memakai bedak tipis serta lip balm supaya bibirnya lembab dan sedikit pink.

"Lah, edan banget omongannya si Jeongwoo." Hyunsuk geleng-geleng kepala.

"Hyunsuk! Jihoon udah di depan ini!"

+
+
+

Hyunsuk sudah duduk di jok belakang motor Jihoon. Mereka sudah berjalan dari rumah Hyunsuk selama 10 menit.

"Ji! Nanti pas ngelewatin Gramedia kita mampir dulu ya. Jeongwoo nitip sesuatu!" ujar Hyunsuk sedikit berteriak supaya Jihoon mendengar apa yang ia katakan.

"Yoi!"

Sesudah itu, tidak ada obrolan lain. Mereka sama-sama menikmati jalanan kota dengan motor sebagai tumpangan.

"Suk, lihat deh badutnya kocak." Jihoon menoel paha kanan Hyunsuk dan menunjuk sesuatu yang ada di depan sana. Mereka berhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah.

Hyunsuk menoleh ke depan. Benar, ada badut yang sedikit seram, tapi lucu juga dilihat.

"Lucu sih. Cuma gue takut, Ji." Hyunsuk menabok punggung Jihoon pelan.

"Kenapa?" Jihoon menengok ke belakang.

Hyunsuk ingin menjawab, tetapi sedetik kemudian ia melotot saat badut itu perlahan berjalan kearah motor mereka.

Pembatas - HoonSuk [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang