Jungkook bilang sabtu depan mereka akan tidur bersama, yang mana Jungkook memiliki 4 hari waktu untuk menenangkan pikiran liarnya, dan Lisa yang memiliki 4 malam yang kesepian. Meski tak benar benar meninggalkannya, semenjak percakapan di ruang belajar itu, Jungkook jarang mengunjunginya ke kamar. Mereka hanya bertemu di ruang tamu, atau sesekali pergi keluar mencari restoran yang indah untuk makan malam yang romantis.
Meski terdengar tak ada bedanya seperti saat mereka pacaran, tapi Lisa merasa senang karena mereka bertemu setiap hari. Untuk mereka yang pernah dulunya sangat jarang bertemu, itu lebih dari cukup.
"Itu untuk apa?"
Tanya Jungkook saat ia melihat housemaid itu membawa wadah besar berisi air dengan beberapa es batu dan handuk kecil menuju kamar istrinya.
"Kaki nona terkilir saat menuruni tangga tadi siang, sepertinya itu sakit jadi saya akan mengompresnya agar sedikit mereda."
Mendengar itu, Jungkook yang baru pulang kerja langsung membuka jasnya dan melemparnya ke sofa. "Biar aku saja." Lalu ia mengambil wadah itu dan segera ke kamar.
"Nona di kamar mandi, tuan."
Ia tak memusingkan ucapan housemaidnya itu karena panik, segera masuk kamar dan Lisa tak ada disana. Jungkook langsung ke arah kamar mandi, tanpa mengetuk, ia membuka pintu dan Lisa yang hanya mengenakan handuk putih kini berdiri menatap suaminya bingung.
"Ahjussi?"
Yang di panggil kini diam saja, Jungkook bingung entah dia harus merasa menyesal karena tak bisa memprediksi situasi seperti ini, atau dia harus senang karena, tidak bisa di pungkiri mereka sedang dalam suasana yang tepat jika ingin lebih romantis.
"Aku..." Meski ia tak ingin melihat, namun hasratnya lebih besar hingga matanya tak lepas dari tubuh sang istri yang hanya dibalut handuk putih yang pendek.
"Ahjussi mau mandi?"
Pertanyaan itu berhasil membuat Jungkook kembali sadar bahwa Lisa bertanya padanya. Dengan sedikit gugup dan perilaku yang kikuk, Jungkook berusaha terlihat baik baik saja seolah ia tak melihat apapun.
"Denise bilang kaki mu terkilir,"
Lisa mengangguk, "Aku pikir akan baik-baik saja, tapi sekarang sakit." Katanya yang kemudian Jungkook langsung menghampiri.
"Duduklah, biar aku lihat."
Lisa mengambil duduk di sisi bathub, meski dengan melihat istrinya tak mengenakan apapun selain handuk sudah membuat perasaannya tak karuan, namun rasa khawatirnya tak kalah hebat. Pergelangan kaki Lisa memerah dan terlihat sedikit bengkak, Jungkook menyentuhnya dengan pelan untuk memastikan, namun Lisa langsung merintih.
"Ahjussi, sakit."
"Sial," Bersamaan dengan itu, Jungkook mengusap wajahnya frustasi. "Kenapa tak bisa berfikir dengan jernih. Dia hanya kesakitan."
Ia berusaha menepis segala pikiran yang mendobrak kewarasannya. Jungkook mengusap kaki Lisa halus, kemudian menaruh handuk dingin itu dengan perlahan.
"Kita ke dokter ya?" Saat Jungkook menatap Lisa, anak itu segera menggeleng dengan keras. "Ini tidak terlalu parah, mungkin besok akan membaik." Lisa mencoba mengelak, ia tak ingin pergi ke rumah sakit.
"Bagaimana jika tidak?" Lisa hanya diam, terlihat tak ingin memikirkan itu dan berusaha merayu Jungkook untuk tak membawanya pergi kerumah sakit.
"Apa tangganya licin? Kurasa mereka tidak membersihkan rumah secara menyeluruh." Ia kembali merendam handuk itu agar kembali dingin, kemudian menaruhnya lagi pada bagian yang sakit, itu terus dilakukan secara berulang. "Apa kita harus pindah kamar? Aku akan segera merenovasi kamar dilantai bawah jika kamu mau."
