Akal bulus Lisa rupanya belum berhasil. Jungkook memiliki jadwal sibuk di minggu ini secara berurutan, ditambah pekerjaan yang akhir akhir ini sering membuatnya pulang telat dan ketika pulang harus membuatnya langsung istirahat karena lelah.
Jungkook juga jarang memiliki hari libur. Selalu ada pekerjaan yang terkadang seolah ia lupa bahwa ada istrinya yang manis itu menunggu dirumah. Mungkin jika Lisa adalah anak yang menyukai dunia luar dan pergi setiap hari untuk mencari sesuatu yang menyenangkan, Jungkook tidak akan merasa bersalah meninggalkannya.
Sayangnya Lisa lebih suka berada di dalam rumah, melakukan apapun yang membuatnya senang ketika bosan datang. Membuat Jungkook sedikit khawatir, apakah Lisa membutuhkan teman atau semacamnya.
"Ahjussi, boleh aku minta sesuatu?"
Sesaat Jungkook tersenyum, betapa senangnya ia mendengar kalimat yang sudah lama ingin ia dengar itu keluar dari bibir istrinya.
"Tentu, apa itu?"
Gadis itu tengah belajar di ruang kerja milik Jungkook, karena tak ingin sendirian dan suaminya itu masih belum memiliki waktu, pada akhirnya berada di ruang kerja dengan kesibukannya masing-masing.
Saat permintaan isengnya itu rupanya ditanggapi, Lisa segera menghampiri suaminya yang tengah istirahat sejenak sembari merokok, membuat Jungkook buru buru mematikan sebatang rokok yang sebenarnya baru ia hisap satu kali, demi asapnya tak menganggu sang istri.
"Kemarilah.." Laki-laki itu menepuk pahanya, memberi sang istri isyarat agar duduk dipangkuannya. "Ingin apa hm?" Jungkook bertanya lagi, mengecup pipi gadis itu karena gemas.
"Saat ulang tahun itu, sebenarnya aku bohong."
"Tentang apa?"
"Tentang permohonan."
"Kamu...tidak ingin bersama ku?"
"Bukan begitu."
"Lantas apa?"
"Ada dua permohonan, ahjussi."
"Ada dua?"
Lisa mengangguk.
"Aku hanya ingin memastikan apa ahjussi bisa memberikannya untukku?"
"Tentu, aku akan memberikan apapun untukmu."
"Apapun?"
"Apapun."
"Aku ingin bayi."
"...."
Senyumnya masih Jungkook pertahanan, kala ia berfikir positif mengenai apa yang Lisa bicarakan. Mungkin Lisa butuh teman, itu sebabnya ia mulai menyimpulkan.
"Bayi kucing? Atau anjing?"
Kali ini Lisa yang diam. Ia menatap Jungkook, menggeleng kecil yang artinya bukan, dan raut wajahnya yang seolah mengatakan Jungkook harusnya tau bayi apa yang Lisa maksud.
"Ahjussi bisa memberikannya untukku kan?"
"Lisa, kamu..."
"Tidak bisa?"
"Bukan tidak bisa..."
"Tapi apa? Memang tidak bisa kan?"
Jungkook kehilangan kata kata, saat ia sadar bahwa istrinya ingin memiliki seorang anak. Ia terkejut setengah mati, bingung bagaimana bisa Lisa memikirkan hal itu sementara ia sendiri tau pasti, Lisa belum siap menjadi seorang ibu.
"Aku akan memberikan segalanya untukmu, tapi untuk itu, aku tidak bisa."
"Kenapa?"
"Kenapa? Serius kamu menanyakan itu? Jelas kamu masih sangat muda untuk hamil."