You, Lisa.

6K 578 180
                                    

"DIMANA Ahjussi? Aku sudah bilang tidak mau dijemput denganmu."

Gadis itu merajuk, melipatkan tangan di dada dan memandang namjoon dengan raut tak suka. Bukan karena ia membencinya, tapi karena bukan Jungkook yang berada dihadapannya. Ia menjadi kesal tanpa alasan.

"Bos sibuk, ada rapat sore ini. Jadi saya yang akan mengantar nona."

Alasan itu, sering kali Lisa mendengarnya, bahkan rasanya sudah hafal bagaimana Namjoon akan mengatakan hal itu ketika ia bertanya dimanakah Ahjussi tercintanya itu berada. Meski terlihat kecewa, namun Lisa tetap masuk ke dalam mobil. Untung saja ia memakai Hoodie yang Jungkook berikan, jadi bisa sedikit mengobati rasa rindu dengan mencium aroma parfumnya yang tertinggal.

"Bos bilang, nona harus menginap. Jadi saya tidak mengantar anda pulang, tetapi ke rumah bos."

Lisa sempat tertegun sebentar, lalu tak lama setelah itu ponselnya berdering, menampilkan notif dari Jungkook yang tentu saja tidak butuh waktu lama untuknya menggeser bubble hijau itu segera.

"Ahjussi!" Panggil gadis itu ketika telponnya tersambung.

"Sedang dengan Namjoon?"

"Iya. Dan apa maksudnya dengan menginap? Nanti ibuㅡ"

"Aku sudah meminta izin pada ibumu, tak perlu khawatir dan jangan nakal, ikuti apa yang Namjoon suruh, tunggu aku pulang. Sampai nanti, aku mencintaimu."

Setelah itu, telponnya dimatikan sepihak oleh Jungkook. Gadis itu menggerutu, kesal dengan laki-laki yang seenaknya menyuruh tanpa mau mendengar protesnya. Ada banyak yang harus Lisa bahas, dari tidak menjemputnya selepas pulang sekolah, dan Jungkook yang terus mengabaikannya meski Lisa berusaha menghubunginya berkali-kali.

"Ahjussi tua bangka! Sok sibuk! Gila pekerjaan! Tapi tampan! Aku benci mengapa Ahjussi sangat tampan!"

Gadis itu kesal, berteriak seenaknya mengatai pria yang bahkan sangat ia sayangi. Ia benci dengan Jungkook jika pria itu sedang berada di mode workaholic sampai-sampai membuatnya gelisah sendirian, ingin diperhatikan.

"Jangan tertawa!" Bentak Lisa pada Namjoon, gadis itu kalap.

"Maaf nona, saya tidak bermaksud."

"Jangan mengadu juga bahwa aku mengatai Ahjussi tua bangka."

"Saya mengerti."

"Bagus, nanti aku traktir ice cream rasa pisang."

Namjoon hanya tersenyum memaklumi, bagaimana cara gadis itu bertingkah seenaknya bukanlah suatu hal yang baru untuknya, ia sudah terbiasa melayaninya. Meski ia disalahkan berkali-kali pun dengan senang hati ia menyetujuinya asalkan gadis itu senang. Lalisa Kim, beruntung sekali, kan?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sedang apa?"

Gadis yang tengah memandangi pemandangan indahnya malam itu terkejut dengan kedatangan Jungkook yang bahkan tak ia sadari. Namun kemudian menghela nafas lega seakan itu bukanlah masalah. Jungkook pulang, Lisa senang akan hal itu. Sebagai penyambutannya gadis itu langsung memeluk Jungkook, mengucapkan kata rindu hingga membuat laki-laki itu mengukir senyuman tipis.

"Ahjussi, kenapa malam sekali." Lisa bilang.

"Maaf, hari ini banyak kesibukan."

"Kesibukan semacam apa? Berduaan dengan sekretaris Sowon? Atau makan siang dengan pegawai Jung Eunha?" Tanya gadis itu menyerocos, terlalu cerewet dan juga posesif.

You In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang