***
"Ganteng."
"Apa?"
"Lo ganteng."
"Apasih ga dengeerrr.."
"ISH!! LO GANTENG JINAN IMMANUEL!!"
"Oke, lo punya gue sekarang."
"Hah? Tap--" belum sempat Rachel melanjutkan perkataannya, Lelaki bernama Alaska Jinan Immanuel itu sudah lebih dahulu menggandengnya dan membawanya pergi dari sana.
"Ji, bentar." Jinan pun menghentikan langkahnya saat Rachel melepaskan genggamannya. "Apa?"
"Maksud lo apa tadi?"
"Lo ga paham juga?"
"Engga."
"Emang kurang jelas pernyataan gue tadi?"
"Emangnya lo memperjelas?"
"Gue tadi bilang kalo E-L-O P-U-N-Y-A G-U-E."
"Maksudnya.. kita pacaran?"
"Kenapa? Lo ga mau?"
"Bukan gitu, tapi--"
"Yaudah. Elo punya gue sekarang, Aliana Rachel." Detik berikutnya Jinan kembali menggandengnya dan pergi dari bassement.
Benar, seharusnya mereka keluar dari bassement menggunakan kendaraan. Namun, alih-alih menggunakan mobil atau motor, kedua anak remaja itu keluar dengan berjalan kaki.
Stop.
Lagi-lagi langkah Jinan terhenti saat gadis di belakangnya menahannya. "Kenapaaa lagiii.. hel?
"Kaivan?" Dengan cepat gadis berambut panjang di ikat itu melepas genggaman Jinan dari nya dan berjalan ke arah lelaki tak terlalu tinggi dan mempunyai kulit berwarna tan itu. Namun kalau dirinya berdiri di sebelahnya, Rachel masih kalah tinggi. "Lo ngapain disini?"
"Jalan-jalan aja. Lo?"
"Sama:)" jawab Rachel dengan senyum sumringah.
"Hel. Ekhm.. ekhm.." Kaivan dengan wajah tengil nya menyenggol bahu Rachel berniat untuk meledek gadis itu.
"Apaansih?"
"Tadi gue liat lo sama Jinan pegangan tangan. Kalian.. pacaran ya?"
"Eng--" belum selesai menjawab, lagi-lagi Jinan dengan santai menyelanya dan merangkul Rachel, "Iya, dia pacar gue."
Kaivan yang mendengarnya sampai ternganga mendengar pernyataan Jinan barusan. "Ooke. Kalo gitu gue duluan, ga mau ganggu soalnya." Lelaki itu tertawa kemudian menepuk pundak Jinan dan berlalu. Setelah memastikan Kaivan lenyap di telan tikungan, Rachel menepis tangan Jinan dari pundaknya.
"Apaan sih lo! Ngapain coba ngomong kaya gitu di depan Kaivan?"
"Ya kan lo pacar gue. Emang salah?"
"Salah! Jinan, gue mau kita putus."
"What? Gue ga salah denger nih? Hel, kita baru aja pacaran, bahkan belum ada 5 menit."
"Bodo amat. Pokonya kita putus!" Kemudian Rachel berlalu dari sana dan meninggalkan Jinan sendirian.
Bersambung...