23

5.8K 323 5
                                    

Langit malam tidak pernah gagal dalam menampakan keindahan nya. Ia seolah memberi kenyamanan di tengah malam yang dulu sepi kini ramai akan bulan dan bintang yang menemani.

Alesha tersenyum menatap cahaya bulan yang bersinar dari kamar Aisyah. Ia jadi merindukan rumah nya yang di desa, meskipun sering di peluk oleh kesepian dan kesendirian.

Namun, ia juga mensyukuri kisah hidup nya yang sekarang. Perasaan cinta yang ia pendam selama bertahun-tahun tidak terbuang sia-sia karena kesabaran sebuah doa yang selalu ia rutin panjatkan di tengah malam yang sunyi dalam keadaan suci beribadah.

"Kak Alesha, sini coba"-panggil Aisyah menepuk kasur agar Alesha duduk di sebelahnya.

"Lihat, bagus gak fotonya?"-tanya Aisyah menunjukan foto candid Alesha dan Lathif saat pernikahan kemarin.

"Ganteng banget Masya Allah"-ucap Alesha tanpa sadar menatap Lathif yang ada di foto.

Aisyah tersenyum "Abang emang ganteng, tapi nyebelin parah"-celetuk Aisyah membuat Alesha salah tingkah, ia kira Aisyah tidak mendengarnya.

"Ehh iya gus Lathif ganteng"-timbal Aisyah.

"Kok manggil nya gus sih kak? Panggil sayang dong kaya abi ke umi"-ucap Aisyah memberi saran namun lebih tepatnya sebuah titahan kepada Alesha.

Alesha tersenyum "Aku mau nanya sama Ais tentang gus Lathif"-celetuk Alesha.

"No no no, Dont say gus but say mas atau aa kek. Kakak kaya santri aja manggil gus"-balas Aisyah belum mengizinkan Alesha bertanya.

"Hmm, panggil kak Lathif aja gimana?"-tanya Alesha.

"Gaaaa"-balas Aisyah menggeleng "Panggil mas aja lucu"-saran Aisyah. "Mas Lathif, kiw honeymoon yuk sama kak Alesha"-lanjut Aisyah ngecapruk.

"Hushh, aku belum ada pikiran kesana"-balas Alesha, namun ucapan Aisyah mengingatkannya saat kejadian siang tadi. Dimana Lathif mengajak nya untuk membuat seperti Balqis.

"Dih kenapa? Enak loh jalan-jalan"-tanya Aisyah.

"Bentar dulu jangan bahas yang lain. Aku mau nanya sesuatu tentang m-mas Lathif"-ucap Alesha sedikit gugup saat menyebut Lathif dengan sebutan mas.

Aisyah tertawa "Lucu mas, mas. Kak Alesha mau nanya apa?"-tanya Aisyah.

Alesha berdehem "Mas Lathif orang nya emang suka bikin orang lain deg degan gitu ya?"-tanya Alesha.

Aisyah menggeleng "Enggak deh, abang itu setau Ais kalau sama yang lain cuek banget."-jawab Aisyah.

"Ehh tapi, kalau soal ngasih hukuman ke anak santri iya deng bikin deg degan. Tegas soalnya, banyak santri yang takut sama abang."-lanjut Aisyah, namun bukan ini jawaban yang Alesha maksud.

"Kalau sama Ais gimana?"-lanjut Alesha bertanya.

"Jail tapi kadang sinis juga. Cuman abang itu penyayang banget, tapi ya gitu gengsian. Kecuali sama umi, dia manja kaya bayi baru lahir. Kadang Ais sebel kalau umi udah di ambil sama abang"-jawab Aisyah dengan ekspresi yang menggambarkan ucapannya.

"Kenapa kakak nanya gitu?"-ucap Aisyah menaruh curiga.

Alesha menggeleng "Gapapa, aku cuman nanya-nanya aja kok"-balas Alesha tersenyum.

Aisyah melirik curiga "Bohong yaa. Pasti abang udah mulai ngeluarin sifat aslinya ke kak Alesha ya? Iya kan.. IYA IYA IYA"-ucap Aisyah heboh sendiri membuat Alesha hanya tersenyum.

"Ceritain dong kak gimana sifat abang sama kakak"-titah Aisyah sambil menggoyangkan tangan kanan Alesha.

"Secret, cuman aku yang boleh tau"-jawab Alesha membuat Aisyah memasang wajah lesu "Ya padahal aku penasaran"-ucap Aisyah, tapi Alesha tetap kekeuh tidak akan memberi tahu Aisyah.

ABC and 3L (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang