44

4.2K 227 12
                                    

Tak terasa waktu cepat sekali berlalu, hingga besok Alesha dan Lathif akan pergi ke Mesir dan meninggalkan Indonesia untuk beberapa bulan ke depan.

Seharusnya bulan kemarin Lathif pergi ke Mesir, namun ia undur menjadi sekarang karena ia harus menyelesaikan masalah, pekerjaan dan hal lain yang ada disini.

Salah satunya adalah permasalahan Lezvixon, meskipun ia dan Akalanka sudah tidak bergabung namun tetap saja mereka pernah menjadi bagian dari keluarga Lezvixon.

Anggota Lezvixon yang kecanduan sudah sembuh dari pengaruh obat, salah satunya dengan cara meminum teh cengkeh yang pernah di sarankan oleh Alesha.

Selain itu, mereka juga membuat jadwal rutin harian agar tubuh nya bisa terkontrol dengan baik selama proses pemulihan. Meskipun memang sulit namun mereka berhasil melewatinya.

Tiada henti-henti nya Lathif bersyukur memiliki Alesha, wanita sekaligus istri yang selalu setia berada di sampingnya. Wanita yang selalu menjadi tempat berdiskusi, bercanda dan senantiasa berbagi hal suka maupun duka.

Seperti kalimat yang tertulis 'waktu cepat sekali berlalu' hingga kini usia pernikahan mereka sudah memasuki 5 bulan lamanya.

"Mas, apa lagi yang mau dibawa?"-teriak Alesha dengan tangan yang sibuk memasukan barang-barang ke dalam koper.

Namun Lathif malah mendekat ke arah Alesha dan memeluk gadis itu dari belakang "Sayang istirahat aja, biarin barang-barang ini mas yang urus"-ucap Lathif namun mendapatkan gelengan dari Alesha.

"Mas, aku teh ya di rumah kerjaan nya gak berat-berat amat. Kadang aku juga sampe bingung mau ngapain, terus sekarang aku mau nyiapin barang suami aku sendiri masa di larang sih. Mas gak suka ya sama aku?"-cerocos Alesha salah paham dengan raut wajah yang kesal.

"Bukan gitu sayang, mas cuman takut kamu kecapean"

"Enggak aku gak cape sama sekali, serius deh. Udah cepet mas butuh apalagi?"

"Kamu"-jawab Lathif sambil menatap Alesha sangat dalam.

"Udah lah Alesha nyerah aja, paling gak bisa di tatap sama om' ganteng"-ucap Alesha kemudian menangkup wajah Lathif dengan kedua tangannya.

"Hm, udah ayo istirahat aja. Mas rasa semua nya sudah lengkap"

"Belum di cek lagi tau, mending cek dulu takut ada yang ketinggalan"

"Selama ada kamu di samping mas, gaada yang namanya ketinggalan"-ucap Lathif melah menggombal membuat Alesha akhirnya tersenyum salting.

"Gombal aja terus, lama-lama Alesha terbang lho mas"

"Nanti mas tangkap"

"Pake apa nangkep nya?"

"Cinta mas"-jawab Lathif membuat Alesha semakin terkekeh salting.

"Emang boleh se cinta itu?"
"Ehh tapi mas, aku gabisa bahasa Mesir tau"-ucap Alesha sambil menyengir.

"Ya makannya kamu jangan jauh-jauh dari mas. Udah mah badannya kecil gak bisa bahasa sana lagi, yang ada nanti kamu kebingungan. Terus ya orang-orang sana pada serem tau"-balas Lathif malah menakut-nakuti Alesha.

"Serius?"-tanya Alesha dengan wajah polos nya membuat Lathif mengangguk antusias "Dua rius malah"-ucap Lathif dengan wajah tengil.

"Tapi aku gak percaya, wlee"-balas Alesha tidak yakin dengan ucapan Lathif.

"Yaudah liat aja nanti disana"

"Ihh serius gak sih? Mas jangan nakutin dong"

"Mas enggak nakutin, mas cuman ngasih informasi penting aja buat kamu"

ABC and 3L (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang