REMAJA

39 6 1
                                    

Tidak disangka Jordan memberitahukan kepada Soraya perihal kejadian kemarin. Soraya terkejut dan menatap sinis kearah anaknya emosinya sudah tak terkendali.

"atur jadwal kamu mas besok kita pindah ke Singapura" ucap Soraya pada Jordan.

Jordan tidak bisa menolak kemauan dari istrinya kalau ia menolak sudah pasti Soraya akan tetap bersikeras untuk tetap pindah ke Singapura.

Isabella terasa sesak di dadanya mendengarkan ucapan dari ibunya karna ia masih ingin bertemu dengan Gabriella.

Soraya meninggalkan keduanya dan kembali masuk ke dalam kamarnya lalu ia membereskan semua untuk secepatnya pindah.

Isabella berlari kearah Jordan lalu memeluknya, "Bella gak mau pindah pah" kata Isabella sambil mengeratkan pelukannya.

Jordan membalas pelukan itu lalu ia mengusap pundak putri kecilnya, "nanti kita bakalan balik lagi kesini kamu tenang saja ya" ucap Jordan menenangkan Isabella.

Jordan pun menyuruh Isabella kembali ke kamarnya.

Jordan menelepon nek Asti untuk memberitahukan hal ini.

"halo" sapa nek Asti.

"kita mau pindah ke Singapura dan kembali lagi ketika Gabriella dan Isabella sudah tumbuh remaja" ucap Jordan.

"kenapa seperti itu? apa yang sedang terjadi?" tanya nek Asti.

"apakah ibu tidak tau kalau kemarin Bobi telat menjemput Gabriella?" Jordan bertanya balik.

"tau kok" jawab nek Asti.

"ternyata Gabriella berada dirumah dan bertemu dengan Isabella untung saja mereka percaya dengan 7 kembaran seseorang" jelas Jordan.

"astaga mereka berbohong padaku..ooiya kapan kalian berangkat?" tanya nek Asti.

"secepatnya bu tolong jaga Gabriella dengan baik dan juga aku tidak akan telat mengirim uang untuk segala kebutuhan Gabriella..jangan lupa untuk selalu mengatakan kepadanya bahwa aku sangat menyayangi dirinya..aku tutup telponnya ya bu jaga kesehatan ibu dengan baik" pamit Jordan pada ibunya.

"kamu juga jaga diri kamu dengan keluarga mu baik baik" ucap nek Asti lalu mematikan teleponnya.

Jordan tidak sadar bahwa ada seseorang yang dari tadi mendengarkan perkataan Jordan ditelepon dengan nek Asti.

"ternyata Gabriella adalah..." ucapnya.

(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)

Beberapa hari kemudian.

Seperti biasa Gabriella menunggu jemputan pak Bobi dan ia juga terkadang menunggu Isabella datang untuk mengajaknya bermain namun hingga sekarang tidak pernah lagi ia mendengar kabar dari Isabella.

"Isabella tidak mau bermain dengan Riel lagi ya?" tanya Gabriella pada dirinya sendiri.

Gabriella selalu merasa kesepian ia merasa tidak ada satupun yang bertahan lama ketika berteman dengannya.

"apa karna Riel tidak bisa melihat" ucapnya lagi.

Gabriella selalu beranggapan seperti itu padahal ia adalah seorang anak spesial.

•••

9 tahun kemudian

Tidak terasa sama sekali sekarang umur Gabriella sudah 17 tahun dan kejadian waktu itu seperti baru terjadi saja.

KITA KEMBAR [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang