Flashback 12 tahun lalu
Hendra berjalan sambil memegang kedua tangan orang tuanya, mommy chitta dan daddy Jonavan. Mereka melewati gang sempit dan terdengar isakan disana.
Hiks sakit
Jonavan yang mendengar itu langsung melihat ke arah sumber suara. Dia melihat anak cowok mungil iaitu Halan yang sudah telanjang bulat lalu analnya yang diisi penis beberapa cowo disana.
"HEH KALIAN!" Jonavan berteriak membuat cowok-cowok tadi langsung pergi meninggalkan Halan sendirian yang kini menangis.
Hendra yang ketika itu berumur empat belas itu emang anak yang perhatian. Dia langsung mendekati Halan.
"Kamu gapapa?" Hendra melepas jaket nya lalu memberikan kepada Halan.
"Jangan dekat..." Halan memberikan kembali jaket itu kepada Hendra. Halan cuba menjauh tapi daddy Hendra dan Mommy nya langsung mendekat ke arah Halan.
"Sayang kamu bantu dia ya, aku cari toko baju dulu buat beli baju" Jonavan segera pergi meninggalkan istrinya bersama anaknya untuk menjaga Halan.
"Kamu gapapa? Tubuh nya sakit dimana?" Tanya mommya Chitta
"A-anal Halan sakit.." jawab Halan sesegukan. Chitta menarik Halan untuk mendekat ke arahnya lalu memberikannya jaket yang lebih panjang miliknya untuk menutupi seluruh tubuh Halan.
"Kamu tunggu disini ya dek, om lagi cari baju buat kamu" ucap Chitta lagi.
"H-halan takut" mendengar ucapan Halan, Chitta dan Hendra langsung tau nama cowok mungil dihadapan mereka.
"Halan aman bareng kita. Ortu Halan dimana? Rumah Halan dimana?" Pertanyaan dari Chitta membuat Halan ingin menangis.
"H-halan gaada ortu... Halan gaada rumah.." lirihnya perlahan. Situasi menjadi sunyi seketika.
"Hm...."
Semenjak saat itu, Halan telah di adopsi dan nama belakangnya juga diganti menjadi Jonavan bukan lagi James. Dia juga disayangi selayaknya anak kandung. Hendra juga senang mendapat adik seperti Halan.
Flashback tamat
"Ouh.. gitu ceritanya.. sekarang aku harus apa kak buat bantuin kakak?" ucap Maviro setelah mendengar cerita Hendra.
"Kakak mau kamu bantu jaga Halan. Kalo kamu liat dia lgi ngocok atau apa biarin aja" ucapan Hendra membuat Maviro bingung. Kenapa harus dibiarin?
"Kenapa dibiarin? Bukannya ga bagus?" Tanya Maviro
"Dia masih di dalam theraphy buat sembuhin dirinya karena dia bukan diperkosa 1 atau dua kali tapi lebih dari 10 kali. Jadi ga gampang buat hentiin semua itu. Kakak pernah coba hentiin dia dari ngocok atau nonton bokep selama satu hari dan hasilnya dia tiba-tiba demam hampir seminggu. Jadi kakak minta tolong klo liat dia lagi lakuin hal itu, kamu gausah peduliin." Jawab Hendra. Jujur ini pertama kalinya Hendra dan keluarganya membiarkan Halan tinggal di asrama dan berjauhan dari mereka. Hendra hanya mau yang terbaik untuk adeknya. Hanya itu.
"Kakak bilang semuanya aja ke aku sekarang biar aku bisa jagain Halan dengan baik entar"
"Hm.... Kamu belum punya pacar kan?"
Pertanyaan dari Hendra membuat Maviro menggeleng cepat. Dia sudah lama jomblo.
"Yaudah. Kalo Halan manja tiba-tiba,ngomong kasar atau ngelakuin sesuatu yang bikin lu risih cukup pake bahasa inggris buat marah ke dia tapi jangan sampe bentak" Hendra ga mau adiknya sedih cuma karna dibentak.
"Pake bahasa inggris? Kenapa?"
"Dia emang gitu. Dia ga takut kalo pake bahasa indo. Lu harus pake bahasa inggris baru takut. Walaupun pas ujian dia tetap aja gagal mapel bahasa inggris sih. Dia paham tapi dia ga bisa ngebales gitu" balas Hendra membuat Maviro tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bocah Sangean
AcakHalan Jonavan yang kini berkuliah dan berada di tahun pertama terpaksa sekamar dengan seniornya Maviro Jaehandra yang berada di tahun keempat. Dia memiliki trauma sehingga sekarang yang membuat dirinya seolah jalang yang haus kont*l. Bagaimana keseh...