hari pertama ke kampus

1.5K 30 1
                                    

"OI ALAN BANGUN JANCOK" Maviro kini menggoyangkan tubuh Halan yang masih tidur sambil memeluk Fian.

"Nanti. Gua ngantuk"

Ucapan dari Halan membuat Maviro kesal. Pengen banget dia gebuk si Halan tapi dia harus sabar.

"Alan bangun. Hari ini ada rapat untuk siswa dan siswi baru euy"

Tubuh Halan sudah bergoyang-goyang karena Maviro.

"Ish iya iya gua bangun ini anjing" Halan bangun dari kasur dan segera ke kamar mandi.

"Dasar bocah"

.

.

.

"Baiklah jadi hari ini pertemuan pertama kita, perkenalkan saya Maviro Jaehandra ketua jurusan kedokteran dan disamping saya adalah ketiga teman saya yang akan membantu kalian Jiza dan Ken" ucap Maviro di panggung dengan banyaknya siswa dan siswi dibawah. Tapi yang dia liat hanya satu iaitu Halan yang sejak tadi hanya menunduk.

"Saya akan pilih nama siswa atau siswi secara acak dan akan saya suruh memainkan game" tambah Maviro.

Jiza mendekat ke arah Maviro sambil membawa sebuah kotak yang telah dilubangi atasnya. Di dalam kotak itu sudah terdapat hampir 50 nama siswa tahun pertama.

Perlahan Maviro memasukkan tangannya kedalam kotak itu lalu menarik keluar sehelai kertas kecil.

Ketika kertas itu dibuka yang terlihat adalah nama Halan.

"Halan Jonavan mana?" Tanya Maviro.

Halan yang menyadari kalau namanya disebut langsung berdiri membuat siswa dan siswi disana menatapnya.

"Sini alan"

Halan langsung naik ke panggung dan mendekati Maviro.

"Jancok napa nama gua anjing?" Bisik Halan kepada Maviro namun Maviro hanya tertawa.

"Di tangan teman saya terdapat 4 kertas yang berisi game. Sila dipilih Halan" ucap Maviro

Halan bingung. Dia takut yang dipilihnya salah. Halan menatap Ken yang memegang 4 kertas itu.

"Gua saranin ambil yang nomer 3" ucap Ken. Dia ingin mengusili Halan karena game di kertas nomer 3 ialah pocky yang harus digigit oleh Maviro dan Halan.

"Okey"

Halan langsung memilih kertas nomer 3 tanpa curiga sedikitpun.

Kertas yang dipilih diberikan kepada Maviro untuk dibaca.

"Okey Halan memilih nomer 3 yang ternyata dia akan bermain game pocky"

Mendengar ucapan itu Siswa dan siswi langsung teriak histeris sedangkan Halan masih shock.

Ken hanya tertawa bersama Jiza.

"Ken tolong bawain pockynya kesini" ucap Maviro sedangkan Halan kini pengen banget gebuk Maviro. Untung saja didepan ramai orang kalo enggak mungkin Maviro sudah habis hidupnya.

Ken membawakan sekotak pocky kepada Maviro dan tanpa aba aba Maviro membuka bungkusan pocky itu dan menaruh sebatang pocky di mulutnya.

"Come here alan" Maviro mendekat ke arah Halan. Halan mau tak mau harus membuka mulutnya untuk menerima pocky itu.

Sedikit demis sedikit sebatang pocky itu mulai habis. Bibir keduanya semakin dekat namun dengan cepat Halan mematahkan pocky itu sehingga bibir mereka tidak saling bertemu. Halan berpikir bibir mereka tidak bersentuhan tapi salah. Maviro dapat merasakan sendiri bibir Halan.

Si Bocah SangeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang