tiga

1K 21 2
                                    

"aa bangun..." Tangisan Halan memenuhi ruangan rumah sakit saat ini. Dia menggengam erat tangan aa nya yang tidak sadarkan diri di kasur rumah sakit sekarang. Tepat ketika Hendra tidur kemarin sore, Mommy dan Daddy mencuba membangunkanmya tapi Hendra tetap saja tidak sadar dan langsung dibawa ke rumah sakit.

"Alan udah, kamu udah nangis hampir 1 jam sayang" ucap mommy yang mencuba menenangkan Halan sekarang.

"tapi aa ga bangun mom.." Halan memeluk mommynya dan menangis dipundaknya. Dia takut kehilangan abang satu-satunya

"Aa bakal bangun Alan, kamu jangan nangis lagi okey?" Daddy mendekati Halan lalu mengusap kepalanya.

Kring..kring..

Hp milik Halan berbunyi. Dia menjawab telpon itu.

"Apa?"

"Lu dimana anjing kita ada kerkom ini"

"Aa gua lagi sakit. Lu urusin aja sendiri anjing"

"Tapi ini kerja kelompok Halannnnnn"

"IYA IYA NANTI GUA PULANG SUSAH AMAT"

Halan menutup telpon itu.

"Kenapa alan?" Tanya daddy

"Daddy anterin Halan pulang ke kampus boleh?"

"Iya tentu ayo"

Daddy dan Halan segera keluar dari ruangan itu.

.

.

.

Halan tiba dikamar asramanya dan melihat Maviro yang duduk dikasur.

"Dateng juga lu. Ayo kerjain" Maviro mengeluarkan pulpen, kertas dan lainnya untuk membuat kerja kelompok. Mereka berdua kini duduk bersebelahan di lantai.

Maviro menjelaskan apa yang mereka harus lakukan tapi dia menyadari kalau Halan tidak memberi respon sedikit pun.

"Halan, lu gapapa?" Tanya Maviro yang menoleh menatap Halan.

"Gua.. pusing.." tepat setelah mengucapkan kata itu, Halan tiba - tiba pingsan. Untung saja tubuhnya reflek menyender ke arah Maviro.

"Lan? Lan bangun!" Maviro menampar pipi Halan pelan namun tidak ada respon sama sekali.

"Anjing" Maviro menggendong tubuh Halan keluar dari kamar asrama itu lalu berjalan ke uks kampus mereka. Maviro bisa saja meninggalkan Halan di kamar asrama tapi dia khawatir tentang kondisi tubuh Halan.

Setibanya di uks, para penjaga uks langsung membantu Maviro meletakkan Halan di kasur.

"Halan kenapa vir?" Tanya Ken yang menjaga uks ketika itu.

"Gatau, dia tiba-tiba pingsan pas bikin kerja kelompok bareng gua" jawab Maviro sambi duduk di kasur satunya.

"Hadeh..." Ken mengecek kondisi Halan dengan teliti sedangkan Maviro hanya melihat.

Ketika suasana disana sedang sunyi, bunyi pintu yang terbuka terdengar.

Ceklek

Maviro melihat ke arah sumber suara dan melihat Jiza yang masuk ke dalam.

"Loh vir? Ngapain disini?" Tanya Jiza. Ditangannya terlihat makanan.

"Halan pingsan makanya gua bawa kesini. Lu sendiri kenapa kesini?"

"Anterin makanan buat si Ken" balas Jiza sambil menaruh makanan tadi di atas meja.

"Gimana euy kondisi Halan?" Tanya Maviro yang melibat Ken sudah selesai mengecek kondisi Halan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Bocah SangeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang