Happy reading!
"Masih sakit?" Gerald tampak menatap Mikha penuh kecemasan. Mikha tersenyum lembut sembari mengelus pelan lengan Gerald. Menenangkan lelaki berseragam putih biru itu.
"Gapapa .. Mikha udah biasa diginiin. Nama nya juga punya pacar kelewat sempurna" ujar remaja perempuan itu dengan tenang.
Tampak nya Mikha baru saja terkena bully.
Tangan Gerald terangkat menyentuh pipi Mikha yang terlihat memerah.
"Siapa yang nampar lo?" Nada Gerald berubah datar, tatapan nya pun terlihat tajam.
"Gausah gaー"
"Gue tanya siapa yang nampar lo" Ulang Gerald kembali.
"Hufftt .. Sinta 8-2" ujar Mikha yang sekalian menyebut letak kelas pembully nya.
"Ga mungkin kan kamu mau sakitin cewe? Gaboー" Belum sempat Mikha menyelesaikan kalimat nya, Gerald berlalu begitu saja dari hadapan nya.
.
"Mik? Lo tau ga Sinta yang bully lo semalem?" Tanya teman sebangku Mikha. Mikha pun tertarik untuk menoleh. Ia ingat semalam, setelah Gerald berlalu begitu saja di hadapan nya, pulang nya Gerald tidak membahas tentang Sinta lagi.
"Kenapa?"
"Gue denger tadi pagi dia di bully habis-habisan sama pacar Delvon"
Mata Mikha melebar sempurna.
.
"Ini kerjaan kamu ya?"
.
"Dia bukan pacar Delvon, cuman deket aja"
"Maksud aku kenapa dia sampe bully Sinta tiba-tiba gitu?"
"Dia suka sama gue, ya gue suruh"
.
hossh hossh hoshh..
Mikha terbangun dari mimpi nya dengan nafas yang tak beraturan. Mikha merasa tubuh nya 2 kali lipat berat nya. Terasa sangat lemas dan lelah.
Ia mengelap keringat yang bercucuran di pelipis nya.
Mikha mencoba bangun tapi langsung terjatuh pada kepala ranjang sanking lemas nya. Kepala nya juga sangat sakit.
"hufftt .. udah gue duga" gumam nya saat sadar bahwa dirinya telah demam.
Mikha cukup lama berdiam diri di kasur nya, sembari memijit-mijit pelan pelipis nya. Berharap rasa sakit di kepala nya berkurang.
Setengah jam kemudian Mikha berusaha bangkit dengan jalan yang sempoyongan. Ia menuju ruang makan yang kosong.
Mikha duduk di kursi lalu membaca secarik kertas yang ditinggalkan mama nya.
"Sayang .. Mama pulang larut ya hari ini. Mama juga sengaja pergi cepat karena ada rapat. Jangan lupa sarapan sebelum berangkat!! Semangatt!"
Mikha melirik jam dinding nya yang menunjukkan jam setengah 8 lewat. Ia juga tidak berniat pergi sekolah dengan kondisi nya yang seperti saat ini.
Mikha berdiri dengan langkah lunglai nya mencari sesuatu yang bisa dimakan. Tak butuh waktu lama, ia menemukan ayam goreng dan langsung membawa nya ke meja makan. Tak lupa mengambil nasi dahulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit.
Fiksi RemajaMemang benar cinta banyak tantangan. Tapi bukan berarti kita ga mampu?! Gerald dan Mikha hanya 2 remaja labil yang saling terjebak dengan banyak nya kondisi dan perasaan yang silih berganti. Spoiler : "A*jing" umpat Gerald. Davendra Gerald Alaskar...