01: Jatuhnya Pesawat X-12QAR

85 11 0
                                    

Seperti layaknya bandara pada umumnya. Banyak orang yang berlalu-lalang, ada yang membawa barang-barang mereka, tas dan koper. Ada pula yang tengah berpelukkan melepas rindu. Dua orang anak terlihat duduk di sebuah bangku tunggu yang di sediakan, mengayun-ayunkan kaki mereka. Menunggu sang ibu menyelesaikan kegiatan  membenahi barang bawaan,  memeriksanya kembali supaya tidak ada yang tertinggal. 

"Para penumpang X-12QAR tujuan Indonesia Amerika akan segera lepas landas. Dimohon untuk menuju pesawat. Terima kasih." 

Suara mikrofon yang menggema di area bandara membuat beberapa orang segera membereskan barangnya dan bergegas menuju pesawat.

Danu, anak laki-laki yang sedari tadi sudah jengah melihat ibunya sibuk bolak-balik mengecek barang bawaan mereka yang tak seberapa itu, Danu melirik ke arah sang ibu yang kini tengah berdiri. Merapikan Coat mocca yang tengah dipakainya dengan wajah yang lebih tenang ketimbang sebelumnya saat mereka datang. Ibunya ini memang salah satu orang yang mudah panik dan pelupa sudah paket lengkap bukan? Untung sang ayah sangat sabar dan perhatian. Jika tidak, mungkin ibunya hanya akan menjanda hingga tua nanti.

"Ayo sayang, Pesawatnya akan lepas landas. Pastikan jangan sampai kita ketinggalan pesawat." kata Laura, ibu Danu.

Danu mengangguk singkat ia tidak membawa apa-apa selain tas kecil berisikan barang bawaannya. Laura menarik tangan Danu, menyuruhnya agar cepat-cepat supaya tidak tertinggal pesawat.

Danu melihat sekilas ke sampingnya. Anak kecil yang tadi duduk di sebelahnya sudah tidak ada, pergi entah kemana. Tapi Danu tidak terlalu peduli juga, toh, itu bukan urusannya.

Danu dan ibunya pergi menuju pintu pesawat dan masuk ke dalam. Setelah sebelumnya mereka melewati beberapa pemeriksaan. Pada saat Danu masuk ke badan pesawat, sembari mengekor ibunya yang tengah mencari tempat duduk. Ia tak sengaja menabrak seseorang. 

"Ah, maafkan aku." kata Danu. Ia melihat ke bawah, seorang anak kecil sedang berjongkok meraba sesuatu. Danu ikut berjongkok dan membantunya mengambil sebuah boneka anak ayam yang mungkin tadi tak sengaja ia jatuhkan. Danu mengambil boneka itu kemudian memberikannya ke anak yang masih berjongkok.

"Ini bonekamu. Maaf aku tadi nggak sengaja menjatuhkannya." kata Danu. Anak itu meraba angin di hadapannya, sebelum tangannya akhirnya menemukan apa yang dia cari. Anak itu tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

"Danu." panggil sebuah suara yang  ternyata itu Laura, ibunya. Ia  melambaikan tangannya memberi isyarat bahwa ia sudah mendapatkan tempat duduk yang  mereka cari. Danu langsung menghampiri ibunya yang sudah duduk. Tempat duduknya dan anak tadi hanya terhalang dua kursi.

✈️✈️✈️

Danu segera memasang sabuk pengaman dan duduk dengan tenang sembari mendengarkan musik lewat earphone. Pesawat pun lepas landas. Tidak ada yang terasa aneh semuanya tampak normal meskipun ia hanya sesekali pergi keluar negeri. Danu memilih memejamkan matanya dan tertidur.

Setelah 2 jam lepas landas, Danu terbangun karena hasrat ingin buang air kecil. Ia bangun dari duduknya melewati ibunya yang tengah tertidur lelap. Danu melihat ke sekitar dimana sebagai orang tengah tertidur dengan lelap. Para pramugari terlihat sedang berkeliling sekedar mengecek keadaan atau membenarkan selimut yang terjatuh. Danu berjalan santai menuju toilet. Melewati beberapa kursi kemudian berbelok dan masuk ke dalam toilet, sebelum Danu masuk, ia menyempatkan diri untuk tersenyum kearah sang pramugari yang berdiri di dekat pintu toilet. Pramugari itu membalas senyuman Danu.

Setelah menyelesaikan hasratnya itu, Danu keluar dari toilet. Baru saja ia menutup pintu tiba-tiba guncangan besar ia rasakan. Pesawat yang mereka tumpangi bergoyang seperti daun yang tertiup angin. Danu langsung berpegangan pada apapun yang ada di dekatnya. Jeritan-jeritan mulai terdengar. Para penumpang yang tadinya tertidur kini terbangun dengan panik. Mereka saling memeluk erat keluarga mereka. Para awak pesawat mencoba menenangkan para penumpang yang panik.

Way Back Home [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang