06

0 0 0
                                    

"REAA!!!" sapa seseorang dengan riang, sangat bersemangat.

Tanpa mengatakan dia siapa, sudah pasti itu adalah Natasya yang sangat ekspresif dan cukup banyak ulah. Membuat Mireya sering kali merasa lelah menghadapi tingkah extrovert sahabatnya satu itu. Namun, nyatanya kehadiran Natasya sangat membantu dia dalam melupakan sejenak masalah-masalah yang dia miliki dengan kelakuan uniknya. Membuat dia merasa nyaman didekat Natasya.

Mireya membalas dengan menoleh lalu menaikkan bibirnya hingga memperlihatkan gigi rapihnya ke arah kedatangan Natasya, terlihat berlari kecil yang tampil cantik dan imut di waktu yang sama. Dengan mengenakan mini dress berwarna merah muda dan detail sleeve pada pakaian berlengan panjang yang digunakannya malam ini. Sangat manis, serasi sekali dengan babyface miliknya.

"Akhirnya lo dateng, gue tungguin lo dari tadi." ucap perempuan berwajah manis sambil menghela napas lega karena akhirnya dia memiliki orang yang dikenal baik olehnya, berbincang untuk membicarakan pesta yang cukup mewah malam ini. Jelas, karena pertama kali bagi keduanya hadir.

"As I said, gue gak ada temen disini."

"Karena temen lo itu cuma gue." sahut usil Mireya sambil menampilkan wajah ejekan untuk menggoda temannya dan benar saja, wajah yang merengut dan dengusan kesal terdengar dari lawan bicaranya, tidak menampik karena memang benar adanya apa yang Mireya baru saja katakan.

"Hey, girls!" sapa seorang lelaki dengan ramah yang menampilkan senyum lebar di wajah tengilnya, ya... walaupun tidak bisa disanggah bahwa dia cukup tampan. Sambil membuka lebar tangannya tanda menerima kehadiran dua wajah baru, dia berjalan mendekati mereka.

Baru saja Mireya ingin menanyakan siapa gerangan orang yang sok akrab kepada Natasya. Kernyitan dahi muncul di wajahnya, merasa aneh dengan tingkah temannya yang jarang sekali dia lihat. Wajah malu-malu Natasya yang sedikit menunduk, serta bibir yang menahan senyum, diikuti dengan jari tangan yang menyatu dan kaki yang sedikit dia goyangkan. Mireya dapat menduga nya.

Sambil menahan tawa yang hampir saja meluncur dari mulutnya, Mireya menoleh ke arah lelaki yang dapat membuat temannya salah tingkah. "Lo... siapa? Kenan?" tanya Mireya langsung.

"Wow, lo kenal gue." raut kaget tidak dapat dihilangkan selama beberapa detik yang langsung disusul dengan tingkahnya yang ternyata sangat percaya diri.

"Seterkenal itukah gue, keren juga." ungkapnya dengan muka bangga yang tidak dapat lepas.

Tidak lama kedua pria tampan yang mengenakan jas hitam, terlihat berjalan mendekati mereka untuk bergabung bersama. Salah satu pria berjalan dengan yakin dan senyum tipis yang ditampilkan, sedangkan pria di sebelahnya berjalan dengan tegas dan kedua tangan yang dimasukkan ke kantong celananya dengan wajah tanpa senyum yang terlihat dingin.

Mireya yang melihat kehadiran kedua orang itu, terpaku sebentar yang dengan cepat dapat disingkirkan dari wajahnya saat melihat pria yang tersenyum tipis adalah Gerald yang tak sengaja dia tabrak dua hari lalu. Artinya, orang yang saat ini berdiri di sebelah Gerald berasal dari keluarga Pradegas.

"Gue gak tau, kalian udah kenal mereka atau belum. Tapi, ini Gerald... ini Davian" tunjuk Kenan memberi tahu nama sahabatnya kepada kedua perempuan itu. Yang ditanggapi oleh dua pria yang baru saja datang dengan anggukan setuju, dan dibalas dengan anggukan paham dari dua perempuan itu.

"Gue tau dari Natasya." balas Mireya menyahut perkataan awal Kenan sambil menunjuk perempuan di sebelahnya, merasa terpanggil Natasya langsung menoleh cepat dengan raut kaget dan paniknya karena seketika atensi Kenan yang tadinya menatap Mireya, langsung berpindah.

"Hah, oh iya..." grogi Natasya yang mencoba menatap ke arah manapun selain mata Kenan.

"Gue inget pernah liat lo di cafe punya keluarga lo."

"Eum... waktu itu lo nyanyi, waiters kasih tau kalo yang nyanyi itu anak yang punya cafe. Gue tau karena dia yang ngejelasin sendiri sebelum lo tampil kok. Terus lo perkenalan dan kasih tau nama lo."

Natasya berucap sangat panjang dan cepat yang baru disadari dirinya sendiri, memalukan ucap dirinya didalam hati. Dengan ragu dia menatap lelaki dihadapannya yang menaikkan sebelah alisnya disusul cepat dengan luncuran tawanya yang merasa gemas akan tingkah perempuan itu.

"Lucu." gemas Kenan sambil menatap perempuan dihadapannya.

Natasya yang menatap sekitar, semakin dibuat malu dan kembali merutuki diri sendiri saat dapat dilihat mereka menahan senyum. Disusul dengan senggolan kecil yang terasa di lengannya berasal dari Mireya yang bertingkah jahil. Natasya yakin temannya itu akan menggoda dia habis-habisan setelah ini.

Beruntungnya Natasya, tidak lama kalimat pembuka yang berasal dari Hardian Bimantara penanda acara gathering yang dimulai. Yang mengalihkan atensi keempat orang itu, menghadap ke arah panggung.

"Selamat malam, semuanya."

"Sudah 3 tahun kegiatan ini berlangsung secara rutin. Saya, Hardian Bimantara sebagai tuan rumah kali ini, berterima kasih akan kehadiran semua yang telah diundang pada hari ini. Tanpa banyak kata, silahkan nikmati malam indah ini. Cheers!"

"Cheers!" ucap para hadirin secara bersamaan sambil mengangkat gelas mereka yang berisi wine dan sebagian memilih champagne sebagai pendamping.

Semua orang tengah menikmati acara dengan obrolan yang didominasi permasalahan bisnis. Jujur saja, Mireya tidak terlalu mengerti tentang itu. Dia hanya mahasiswa yang memilih prodi Manajemen Bisnis yang terpaksa memilih karena tidak tahu lagi. Menginginkan kuliah namun tak tahu minat dan kemampuan diri sendiri, dengan kepintarannya yang biasa saja.

Ditatapnya orang-orang disekitarnya, keluarganya tengah berbicara dengan kolega bisnis yang dikenal mereka dan Mireya tidak tertarik untuk bergabung bersama. Natasya yang sedang asik mengobrol dengan ibu dan kedua kakak perempuannya. Ketiga lelaki yang tadi bergabung obrolan dengan Mireya pun, sekarang tengah sibuk berbincang bersama ayah mereka masing-masing serta beberapa rekan kerja.

Karena tidak ada orang selain mereka yang dikenalnya, Mireya memilih untuk menuju ke balkon dengan membuka salah satu pintu yang terdapat kaca-kaca menghiasinya, menyingkirkan dirinya dari keramaian. Angin malam menerpa dirinya hingga menerbangkan sebagian rambutnya yang terurai sempurna, mendongakkan kepalanya untuk melihat pemandangan yang ia sukai, bulan dan bintang. Ternyata, malam ini bulan purnama. Senyuman manisnya terukir tulus dengan mata yang berkilau senang.

Tiba-tiba tanpa diduga, seseorang datang dan berdiri di belakangnya sedikit menyamping untuk menatap dirinya sambil menyampirkan jas milik laki-laki itu. Agar terhalau dari dinginnya angin malam, yang membuat Mireya diam terpaku.

To be continued

hmm kira-kira siapa tuh yang ngasih jas ke Mireya? hahaha 😁

Kenan? Gerald? Davian?

notes :

NEW UPDATE !

TOP 5 GROUP
from the richest

1. Pradegas (Davian Fam)
2. Bimantara (Gerald Fam)
3. Altaric (Natasya Fam)
4. Bramantyo (Kenan Fam)
5. Pratama

sisa keluarga Pratama aja nih yang belum tau
kira-kira siapa??
perempuan atau laki-laki ya?

Just Called It LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang