Jam 18.30
Harput siap-siap berangkat ke klinik dokter SeinaHari : Papa Mama, Hari sama Putri berangkat ke klinik sekarang
Mama : Iya sayang, nanti kabarin ya kalau istri kamu sudah melahirkan. Mama sama Papa di rumah jagain Naira
Hari : Iya ma. Sayang sudah semua kan?
Putri : Sudah kok mas. Pa ma nitip Naira ya
Papa : Iya nak, kami akan menjaga Naira. Besok pagi Papa Mama dan Naira ke klinik
Hari : Iya pa. Kakak Papa sama Mama tinggal ya nak, doa in mama dan adek nya kakak sehat dan selamat
Hari mencium kening Naira
Naira bobok di pangkuan opa nya
Putri : Sayang, jangan nakal dan jangan rewel ya nak (Putri mengusap pipi Naira) pa ma doain Putri lahirannya lancar
Mama berdiri dari tempat duduknya. Lalu mendekat ke Putri dan memeluknya
Mama : Mama Papa selalu mendoakan kamu sayang, maafin mama sama papa ya nak, tidak bisa mendampingi kamu. Lancar semuanya, sehat dan selamat
Putri : Aamiin. Titip Naira ya ma
Mama : Iya sayang
Mama melepaskan pelukannya
Harput salim ke Papa Mama
Harput : Assalamualaikum
Pama : Wa'alaikumsalam nakHarput berangkat ke klinik
Perjalanan
Didalam mobil
Putri memegang perutnya
Hari : Sayang tahan ya
Putri : Iya sayang, sayang aku nggak tega ninggalin Naira mas
Hari : Bagaimana lagi sayang, anaknya lagi tidur, kalau pun nggak lagi tidur, kita juga nggak mungkin kan bawa Naira
Kontraksi Putri semakin kuat
Putri mengatur nafasnyaKlinik dr. Seina
Hari langsung memarkirkan mobilnya, dia turun lalu membukanya pintu mobil untuk Putri.
Hari : Mas gendong ya sayang
Putri mengangguk kepalanya. Dia sudah nggak kuat
Hari menggendong Putri, lalu membawa masuk kedalam klinik dan langsung dibawa ke ruang bersalin
RUANG BERSALIN
Putri ditidurkan di brankar
Perasaan Hari campur aduk, seneng, bahagia, dan juga takut. Ini kali keduanya istrinya melahirkan, yang melahirkan pertama istrinya harus operasi Hari tidak bisa menemani, dan kali ini dia bener-bener menemani istrinya, istrinya berjuang melahirkan buah cinta mereka berdua
Hari : Sayang, kuat ya demi mas dan anak-anak
Putri : Iya sayang. Maafin aku ya mas kalau aku ada salah
Hari menggelengkan kepalanya
Hari : Kamu tidak ada salah sama mas sayang, bertahan ya sayang
Putri menganggukkan kepalanya
Putri : Sakit mas
Hari nggak tega melihat istrinya kesakitan
dokter Seina masuk bersama 2 suster
dr. Seina : Suster pasang infus nya
Suster : Iya dok
Suster memasang jarum infus di tangan Putri, lalu memasang alat bantu pernafasan di hidung Putri
Hari : Pegang tangan mas dengan kuat sayang
Putri menggenggam tangan suaminya dengan kuat
dr. Seina : Ikuti aba-aba dari saya ya bu
Putri : Iya dok
dr. Seina : Tarik nafas hembuskan
Putri mengikuti
Hari mencium kening istrinya sambil membacakan sholawat
Putri : Sakit ya Allah. Huft huft huft
dr. Seina : Ayo bu Putri lagi, kelapa bayi nya sudah keluar
Hari : Ya Allah lancarkan persalinan istri hamba, istri dan bayi nya sehat dan selamat (dalam hati)
Putri : Huft huft huft. Allahuakbar
Oek oek oek oek oek
Semua : Alhamdulillah
Hari : Sayang anak kita
Hari meneteskan air mata bahagia
Putri mengusap air mata suaminya dengan sisa tenaganya, tenaganya habis buat melahirkan
Putri : Iya sayang, Alhamdulillah
Hari mencium tangan istrinya
Hari : dok anak kami laki-laki atau perempuan
dr. Seina : Anak bapak sama bu Putri bayi laki-laki yang sangat tampan mirip pak Hari, sehat tanpa kurang satu apapun
Harput : Alhamdulillah
Putri : Mas anak kita
Hari : Iya sayang, terimakasih sayang
Hari mencium kening PutriMimin kembali lagi 🤭
Setelah bertapa akhirnya muncul lagi
Semoga masih ingat dan masih suka ya sama CB yang ini 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pilihan Nenek
Короткий рассказHari Putra Wijaya Putri Isnari Salsabila Dimas Wijaya (Papa Hari) Sinta Wijaya (Mama Hari) Nur Laila (Nenek Hari) Aulia (Sahabat Putri) Ridwan (Sahabat Hari) Apakah Hari akan menerima perjodohan nya dengan Putri apakah Putri bisa merubah sifat dan s...