Kekacauan, ketakutan, kematian menghantui, peperangan menelan siapa saja yang ikut serta di dalamnya. Tidak ada benar maupun salah. Semua berjuang atas keyakinan masing-masing, tanggung jawab masing-masing. Namun tetap saja, kesengsaraanlah yang mengikuti. Kesedihan ada dimana-mana. Air mata serasa tak lagi bermakna dalam kacaunya dendam benci anak manusia. Luka lama diwariskan ke pemuda yang tidak tahu apa-apa. Kehancuran abadi terus berulang. Sejarah berdarah yang pahit. Tidak ada yang bisa dirubah. Semua telah tenggelam dalam rona merah. Senja dunia terasa sangat dekat. Tidak adakah harapan? Keputusasaan tak berujung menguasai jiwa. Teriakan meminta tolong tidak dapat terdengar. Telinga hanya bisa menangkap gemuruh kehancuran serta kematian yang senyap. Tidak adakah cahaya? Daratan gersang tanpa kehidupan diselimuti malam gelap gulita. Bulan dan bintang enggan muncul, muak terhadap kebodohan umat manusia yang tidak ada habisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Dalam Lembaran Kertas
Kurzgeschichten"Dengan satu teriakan aku tekadkan semua kebusukan dalam diri menjadi cahaya yang hanya bisa memancarkan kegelapan langit." "Maka, ketika segala keindahan telah kembali setelah sekian lama terlupakan, janji dan takdir akan masa depan yang baru tela...