13. kelanjutannya

1.2K 28 0
                                    

"BERISIK LO ANAK HARAM.!! lO ANAK YANG GAK DI INGINKAN ORANG TUA LO"teriak nya dengan senyuman miring.

"Tau apa Lo tentang keluarga gue hmmm? Emang nya kita saudara adek kakak kayak di film itu hemmm,gak kan jadi lo jaga mulut lo itu dengan baik-baik sya jangan sampai mulut yang membunu lo"kata kiyara santai

"Awas aja lo suatu saat nanti lo yang gue bikin kayak gini di depan semua orang"ujarnya dalam hati.

"BUAT KALIAN SEMUA YANG ADA DI LAPANGAN INI DAN KALIAN SEMUA YANG MENJADI SAKSI DARI KESEPAKATAN GUE DENGAN KESYA.
BUAT LO KESYA SESUAI KESEPAKATAN KITA TADI MAKA LO DAN ANTEK-ANTEK LO ITU GAK USAH BUAT ONAR LAGI DAN YA SATU LAGI..SIAPA SIH YANG DENGAN BANGSANYA MENYEBUT DIA YANG MENANG TAPI SIAPA SANGAK QUEN BULIYING DI PESANTREN INI KICEP DENGAN TANTANG GUE HAHAHA"UJAR KIYARA MENGGELEGAR DI SELURUH LAPANGAN BASKET.

"AWAS AJA LO ANAK PUNGUT.!GUE BAKALAN BUAT HIDUP LO ANCUR SE HANCUR-HANCURNYA."UJAT KESYA DENGAN MUAK YANG MERAHACAM TOMAT.

Mereka yang melihat gimana cara kiyara melawan nenek sihir itu bangga karena cuma dia doang yang berani melawan ratu BULIYING di pesantren ini, walaupun sudah sering kali di kasih hukuman tetap aja buat masalah.

"Gila gak sih...cara anak baru itu melawan Kesya Badas banget woi"

"Ia sih gue baru liat seorang Kesya yang gak takut sama siapapun kini kicep sama anak baru yang wah Badas banget.

Sedangkan kiyara dan Syifa sudah pergi dari lapangan itu,dan Kesya ddk pun kembali ke asrama nya

Siapa sangka jika ada seseorang yang memperhatikan anak baru itu yang melawan seorang Kesya yang bebal sedang Santai nya bahkan ustadz dan ustadzah pun udah angkat tangan melawan seorang Kesya.tapi ini dengan muka tengil dan bar-bar nya bisa buat Kesya gak berkutik.dia adalah GUS FAHRI.

*******

"Nah gitu ceritanya put"ujar Syifa

"Yah sayang banget aku gak bisa liat muka songong dia tu kayak mana"ujar putri penasaran

"Beuhhh muka kak Kesya tu kayak tomat put merah padam gitu,aku yakin sih pasti nanti dia akan cari masalah sama mbak Ara tapi kita gak bisa biarin itu terjadi ya kan put?"

"Bener banget Syifa aku sih gedek banget sama dia sombong banget,ya walaupun kita tau dia kaya kan gak usah di pameranin gitu kan gak usah sok berkuasa ini gak tengil banget"uajar putri menggebu-gebu

"Oh ya kiyara nya di mana fa? Kok gak keliatan batang indung nya apa jangan-jangan"ujar Putri

"Gak ah gak boleh seuzon put dosa"
peringat Syifa

"Ya kan mana tau"ujar putri

"Nah tu nongol anaknya"uajar Syifa

"Loh kalian berdua santai banget kayak gak ada beban gitu"ujar Ara

"Ya apa lagi ini kan kita waktunya istirahat"uajar putri dan Syifa kompak

"Dih sok kompak banget lo berdua kayak kembaran gitu hahah"ujar Ara ngakak

"Mana ada ya kan put"

"Nah bener tu"

"Wah gibah mulu Lo berdua parah si gak nungguin gue gosip apa hmmm kok kayak enak banget?"ujar Ara penasaran

"Gak ada gibah kita kan ya"

"Iya bener tu kata putri"

"Gue sih gak percaya,...ngaku gak lo berdua atau gue gebukin..."anca
m ya

"Eh kok malah jadi ribut gini sih udah-udah jangan berantam"lerai Reva

"Eh buset ni sape woi main saut-saut aje he?"

"Ini tu sahabat kita Ra,dia selama ni liburan ke ausi"

"Oooo....dari ausi tapi kok ni orang bisa liburan berapa bulan kok gue gak bisa,wah gak adil ni gak bisa ni gak bisa"ujarnya

"Ya bisa dong ni kan sepupunya si Syifa sama Gus Fahri, kalau bukan keluarga mana bisa yakan fa?"Syifa pun hanya mengangguk aja.

"Hmmm yaudah lah,ni yang ngajar kok lama kali sih gue udah ngantuk Lo ini"uajar kiyara misuh-misuh

Tak...tak...tak

Suara langkah kaki dari arah luan yang santriwati yang mondar-mandir jadi kalem.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh murid-murid."ujar Gus Fahri

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Gus"jawab yang lain.

"Mampos yang ngajar Gus fahri mana bisa di bola-bolai,tamat lah Wirayat gue huaaaaaaaaaaa Bang Ares"teriak ny dalam hati.

"Baik lah karena ini pelajaran saya maka kalian hafal-hafalan ny saya kasi waktu dua puluh menit dari sekarang, setalah dua puluh menit saya akan panggil satu-satu kalian paham"ujar Gus Fahri

"PAHAM GUS"

"Hmmm baik lah maka silahkan menghafal, jangan ada yang tidur ataupun berisik"ujar gus Fahri

"Ya Allah Cemana ni kalau gak hafal bakalan di hukum rukuk dong dengan lutut,bisa merah ni lutut gue*uajar nya

Sedangkan Syifa, putri dan Reva lagi menghafal-hafalan nya dengan serius."ayo lah Ra lo harus fokus jangan mikirin tidur kalau mau selamat"ujar kiyara

Waktu demi waktu sudah terlewati dan kini lah para santriwati yang sudah hafal maju satu persatu dengan wajah yang menunduk. Al Qur'an di letakkan di atas meja yang sudah tersedia di depan gus Fahri. Maka satu demi satu santriwati menghafal dengan tidak melihat Al Qur'an.

Author: di sini aku mengikuti ajaran waktu aku masi di pesantren ya. Jadi kalau mau mujaroah atau setoran hafalan maka di depan ustad maupun ustazah sudah di sediakan satu meja di depan guru lain ny. Alim juga gitu ya nanti kalau udah siap belajar Tahfiz siap itu kita buat pelajar alim nya kitap gitu.

"Ini Kiyara,Syifa, putri dan Reva kenapa belum maju? Ayok maju-maju sekarang cepat tinggal kalian empat aja ini"ujar Gus Fahri

"Ini_anu_ini Gus Reva aja luan Gus sama putri"ujar Ara."dih kok kayak gak bersahabat gini si ra...tadi janjinya bareng empat-empatnya gak bisa kayak gitu",ujar putri ngegas

"Udah kalian berempat cepat maju empat-empatnya gak ada penolakan kalian mengerti"ijat Gus Fahri

"Iya_ iya Gus"jawab ke empatnya terbata

"Kamu luan mbak"ujar Syifa

"Is.... Iy iy"ujarnya tak terima

"Shadaqallahul adzim"ujar Reva yang terakhir."

"Baik lah karena ini sudah pukul lapan malam waktu nya makan dan ya setelah makan kalian langsung istirahat"ujar Gus Fahri sebelum pergi meninggalkan ruangan.

"Baik Gus"Jawaban semuanya

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam Gus!"

"Yok lah Kita bubar, ngapain lagi coba"ujar Ara

"Hmmmm"



Assalamualaikum semuanya gimana dengan cerita hari ini moga-moga kalian yang selalu nunggu cerita aku makasih banyak.

Lo yuo lah pokoknya banyak-banyak

ABDI NEGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang