Happy reading ;)
•
•
•"Shakila sebenernya sangat butuh waktu untuk menjawab pertanyaan ini"
"Tapi kalau memang jawaban yang diperlukan harus saat ini juga, Shakila akan terima pertunangan ini"
"Tapi untuk hati belum bisa Shakila berikan"
Jujur Shakila."Oke nak, perasaan lambat laun akan muncul dengan sendirinya kok" ujar Abi Bagas.
"Gimana mau suka, Shakila udah keburu suka sama yang lain" ucapnya dalam hati.
"Yaudah sini nak, umi pasangin cincinnya" ucap umi Arkan.
Shakila mendekatkan ke tangan umi Arkan untuk dipasangkan cincin. Setelah dipasangkan, Shakila bergegas mencium tangan umi Arkan.
Begitupun sebaliknya, umi Erina juga memasangkan cincin ke tangan Arkan dan Arkan juga tak lupa mencium tangan umi Erina.
"Alhamdulillah" ucap semua serentak.
Setelah acara tersebut selesai mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
Sesampainya di rumah Shakila masih memikirkan kejadian tadi, dia tidak yakin kalau dia benar-benar telah dijodohkan.
"Mimpi g sih ini ya Allah" ujarnya.
Jantungnya serasa ingin berhenti, ia sangat takut apabila perjodohannya ini diketahui oleh teman-temannya. Apalagi kalau Edzhar mengetahui hal tersebut.
"Gimana ini, chesa kok bisa tahu" pikiran Shakila serasa penuh.
Di sisi lain
"Lo nikahin temen gue bang?"
"Emang Shakila temenmu?"
"Iya lah"
"Awas aja kalau kamu bilang ke temen-temen mu kalau Abang sama Shakila mau nikah, ku geprek nanti kau"
"Ye"Shakila menghampiri sang umi yang sedang bersantai dengan Abi nya diruang tamu.
"Umi" panggilnya.
"Iya kenapa nak?""Umi, pihak sekolah nggak ada yang tahu kan soal perjodohan ku sama kak Arkan itu?"
"Nggak sayang, in syaa Allah akan kita tutupi saja dan kita pastikan tidak ada satupun dari pihak sekolah yang tahu""T-tapi umi"
"Tapi kenapa?"
"T-tadi temen Shakila ada yang nanya, katanya apa Shakila mau dijodohin"
"Shakila jawab gimana?"
"S-shakila j-jawab i-iya umi""Shakila nggak nanya temen Shakila tahu dari siapa?"
"Udah, tapi dia bilang nggak dari siapa-siapa"
"Ya sudah nak, ga perlu dipikir panjang-panjang"
"Iya umi"Setelah perbincangan selesai Shakila memilih untuk kembali ke kamar untuk beristirahat. Sebelum memejamkan matanya ia kembali membuka WhatsApp miliknya.
Ia membuka room chat miliknya dengan Edzhar. Ia membaca ulang chat nya dengan Edzhar, walaupun disana hanya ada 3 hari perbincangan namun Shakila merasa senang sekali.
"Astagfirullah, kenapa jadi liatin pesan dari Edzhar la" ucapnya dalam hati sambil menyadarkan dirinya yang dari tadi senyum-senyum sendiri.
Setelah itu ia mematikan handphone nya dan pergi menuju alam bawah sadarnya._____
Kringg kringgg
Bunyi alarm yang terdengar nyaring di dalam kamar Edzhar.
"Hoaaap"
Edzhar membangunkan tubuhnya dari tempat tidur dan bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Setelah mengenakan seragamnya, ia melanjutkan dengan sarapan pagi dan langsung berangkat ke sekolah.
Tepat di depan gerbang sekolah Edzhar tak sengaja bertemu dengan Shakila, Shakila yang sadar bahwa di depannya adalah Edzhar ia langsung melarikan diri."Ila kenapa?" Ucapnya dalam hati.
"Aku ada salah?" Pikirnya kembali.
Dengan perasaan bingung Edzhar masuk ke dalam sekolah dan berniat akan menemui Shakila saat jam istirahat nanti.Shakila yang pergi begitu saja merasa bersalah.
"Aku salah nggak ya cuekin Edzhar begitu aja" pikirnya.
Sesampainya dikelas Shakila langsung menaruh tas nya dan memilih duduk membaca materi pembelajaran yang akan ia pelajari hari ini.Tak lama setelahnya, Edzhar pun sampai di kelas lalu hanya duduk memandang Shakila dengan diam.
Sampai jam pelajaran sebelum istirahat selesai, Edzhar hanya fokus ke Shakila. Iya masih bingung mengapa Shakila tidak menyapanya tadi pagi dan langsung meninggalkannya begitu saja.Sebelum Edzhar keluar dari kelasnya ia menyempatkan memberikan secarik kertas bertuliskan
Temui aku di kantin sekolah la.
Shakila yang membaca kertas itu, lalu pergi meninggalkan kelas. Bukan untuk menemui Edzhar melainkan ia pergi ke perpustakaan, ia memilih untuk membaca buku.20 menit berlalu, jam istirahat hampir habis dan Edzhar masih menunggu Shakila di kantin.
"Kok ila masih belum datang, apa ia tidak membacanya?" Pikirnya.Suara bel berbunyi, jam istirahat telah usai. Edzhar kembali ke kelas dan melihat secarik kertas yang ia berikan pada Shakila berada diatas mejanya.
"Gue lupa ngasih?"Iya membuka kertas itu, ternyata dia tidak lupa memberikan kertas itu melainkan Shakila yang sengaja menaruhnya kembali dengan menambahkan balasan di bawahnya.
Maaf dzhar aku ga bisa.Raut wajah Edzhar sedikit berubah, bahkan mukanya ikut pucat dan badanny terasa lemas.
Tiba-tiba......Brukkkk
Edzhar pingsan. Teman-temannya pun panik. Bahkan Shakila yang berniat menjauhi Edzhar, ia menjadi yang paling khawatir. Rasa bersalah menghantuinya.
"Dzhar Lo kenapa"
"Dzhar sadar dong"
"Wehhh, mas Edzhar kok pingsoy iniii"
Bingung teman-temannya.Fahrian dan Raditya dengan sigap membawa Edzhar ke dalam UKS namun setelah di periksa oleh dokter di UKS, beliau menyarankan untuk membawa Edzhar ke rumah sakit. Karena merasa Edzhar bukan pingsan karena kelelahan tapi ada suatu masalah di dalam tubuhnya.
•
•
•Makasih buat yang udah baca, hihihi
See you next part ;)
Bye bye👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
DZHARKILA
Novela Juvenil"aku menyukaimu la" "Dzhar, kamu tahu kan kita berbeda?, Kita nggak mungkin bisa bersatu" *** Haii Ini cerita pertama saya, maaf kalau ada kesalahan dan typo dimana-mana. Boleh dikoreksi agar jadi pembelajaran untuk saya. Maafkan bila ada persamaan...